FAMILY
Musik dan Kepuasan Seksual, Apakah Ada Hubungannya?
A. Firdaus
Jumat 17 Februari 2023 / 23:32
Jakarta: Bagi pasangan suami istri, berhubungan seks sangat penting untuk menjaga kerharmonisan keluarga. Dan, bagaimana berhubungan seks bisa berjalan sukses itu bisa dilihat dari berbagai cara, entah itu adanya forplay sebelum bercinta atau dengan bermacam variasi posisi.
Sayangnya beberapa pasutri mengalami kesulitan untuk mencapai kepuasan seksual. Entah itu karena faktor medis, maupun faktor psikologis, dan akhirnya muncul kesenjangan seksual antara pria dan wanita.
Studi menemukan bahwa terdapat masalah intimasi dan kesenjangan kepuasan seksual selama beberapa tahun ke belakang. Lebih lanjut, hasil studi Durex Pleasure Gap menyebutkan bahwa 502 responden (93.83%) percaya bahwa melalui komunikasi yang baik, mereka akan mendapat kepuasan lebih saat melakukan aktivitas seksual.
"Bicara tentang kepuasan seksual, berarti kedua belah pihak baik istri maupun suami harus merasakan hal yang sama. Kalau sendiri namanya bukan kenikmatan seksual. Jadi ini bisa memengaruhi kepuasan seksual terhadap pasangan," ujar dr. Darrel Fernando, Sp.OG - Obstetrician/gynecologist saat launching dan talkshow Durex Come Closer di Kawasan Senopati.
Menurut dr. Darrel, ada beberapa penyebab terjadinya kesenjangan seksual antar Pasutri. Salah satunya dari sisi medis, seperti penyakit yang dialami istri maupun suami.
"Penyakit yang dialami istri seperti kista dan pas lagi deep penetration merasa sakit. Sementara untuk si suami, ada masalah kencing manis, darah tinggi yang menyebabkan si suami kesulitan ereksi. itu semua bisa berpengaruh dengan sisi medisnya," terang dr. Darrel.
Tak hanya dari sisi medis, kesenjangan seksual bisa merambat ke sisi psikologis pasutri. Inez Kristanti, S.Psi, M.Psi mengatakan, jika suami atau istri tak mendapatkan kepuasan seksual, maka akan berdampak pada sisi psikologisnya, seperti trauma apabila istri kesakitan saat melakukan penetrasi, sehingga berujung suami mengalami frustrasi.

Talkshow seputar Durex Come Closer. (Foto: Ist)
"Ketika mencoba untuk melakukan sesuatu hubungan, tapi enggak berhasil meski sudah coba berkali-kali itu akan muncul rasa frustrasi, atau dari suami enggak tega lihat istri tidak nyaman atau kesakitan, itu juga pada akhirnya terdampak dan ketika kita berusaha untuk mencoba dan merasa pasangannya sakit, akan ada trauma," terang Inez.
Komunikasi menjadi salah satu upaya mencegah kesenjanan sosial. Dengan berkomunikasi, pasutri bisa membicarakan solusi demi meredam permasalahan hubungan seksual ini.
Selain itu, kini ada cara lain untuk bisa membuat seks itu lebih bergairah, yaitu mendengarkan musik. Ya, cara ini dianggap menjadi salah satu trik lain, yang mungkin belum pernah dilakukan khalayak pasutri di Indonesia.
Musik telah menjadi bagian dari peradaban manusia sekaligus wadah komunikasi atau ekspresi diri. Jurnal ilmiah Jurnal Kesehatan Psikoseksual pada 2022 menemukan adanya relevansi yang kuat antara hubungan musik dengan seks.
Musik dan seks menempati posisi yang sama dalam otak manusia yaitu sistem limbik dan korteks prefrontal yang memberikan efek positif dan 'hadiah' bagi manusia. Bahkan, bukti empiris menunjukan manfaat positif pemakaian musik dalam aktivitas seksual manusia.
Inilah yang menginisiasi lagu 'Come Closer' untuk menjembatani keinginan pasutri agar terus dekat, romantis, dan intim. Melalui genre musik elektronik dan alunan nada yang merdu, lagu ini diharapkan dapat membantu pasangan dalam mengekspresikan diri lebih baik dan mengatasi kesenjangan kepuasan yang ada. Sehingga, pasangan dapat meraih kualitas hubungan dan intimasi yang lebih baik.
Menurut Inez, musik menjadi salah satu cara kita berekspresi, salah satunya juga dalam berhubungan, banyak pasangan yang kalau berhubungan ada yang pasang musik.
"Terdapat pemahaman neurobiologis bahwa ada kesamaan sistem kerja otak ketika memproses musik dan seks. Oleh karena itu, ada beberapa penjelasan mengapa musik mungkin bisa meningkatkan pengalaman seksual seseorang, misalnya dengan meningkatkan mood, membantu meningkatkan kepercayaan diri, membantu pasangan fokus pada aktivitas seksual yang sedang mereka lakukan, serta meningkatkan rasa keintiman," ujar Inez.
"Terhubungnya ritme musik dan gerakan pada saat melakukan aktivitas seksual juga mungkin dapat menunjang performa dan kepuasan seksual. Walau memang penelitian terkait ini masih perlu banyak dilakukan, rasanya merupakan ide yang menarik untuk mencoba memasangkan musik dan seks dalam keintiman berpasangan," terangnya.
Sementara itu, Duo Soundwave, Jevin Julian dan Rinni Wulandari, mengatakan sangat memahami kejenuhan dan tantangan komunikasi yang dialami oleh pasangan. Sehingga, bisa mengarah pada pleasure gap yang tidak menguntungkan bagi siapapun.
"Kami percaya bahwa music is a universal language, artinya bisa menyatukan siapapun dan mengekspresikan apa yang sulit disampaikan. Lewat lagu Come Closer dengan Durex, kami berharap pasangan bisa mengekspresikan diri lebih baik dan meraih intimasi yang lebih erat sembari mendengarkan musik favoritnya," terang Duo Soundwave.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sayangnya beberapa pasutri mengalami kesulitan untuk mencapai kepuasan seksual. Entah itu karena faktor medis, maupun faktor psikologis, dan akhirnya muncul kesenjangan seksual antara pria dan wanita.
Studi menemukan bahwa terdapat masalah intimasi dan kesenjangan kepuasan seksual selama beberapa tahun ke belakang. Lebih lanjut, hasil studi Durex Pleasure Gap menyebutkan bahwa 502 responden (93.83%) percaya bahwa melalui komunikasi yang baik, mereka akan mendapat kepuasan lebih saat melakukan aktivitas seksual.
"Bicara tentang kepuasan seksual, berarti kedua belah pihak baik istri maupun suami harus merasakan hal yang sama. Kalau sendiri namanya bukan kenikmatan seksual. Jadi ini bisa memengaruhi kepuasan seksual terhadap pasangan," ujar dr. Darrel Fernando, Sp.OG - Obstetrician/gynecologist saat launching dan talkshow Durex Come Closer di Kawasan Senopati.
Menurut dr. Darrel, ada beberapa penyebab terjadinya kesenjangan seksual antar Pasutri. Salah satunya dari sisi medis, seperti penyakit yang dialami istri maupun suami.
"Penyakit yang dialami istri seperti kista dan pas lagi deep penetration merasa sakit. Sementara untuk si suami, ada masalah kencing manis, darah tinggi yang menyebabkan si suami kesulitan ereksi. itu semua bisa berpengaruh dengan sisi medisnya," terang dr. Darrel.
Tak hanya dari sisi medis, kesenjangan seksual bisa merambat ke sisi psikologis pasutri. Inez Kristanti, S.Psi, M.Psi mengatakan, jika suami atau istri tak mendapatkan kepuasan seksual, maka akan berdampak pada sisi psikologisnya, seperti trauma apabila istri kesakitan saat melakukan penetrasi, sehingga berujung suami mengalami frustrasi.
Talkshow seputar Durex Come Closer. (Foto: Ist)
"Ketika mencoba untuk melakukan sesuatu hubungan, tapi enggak berhasil meski sudah coba berkali-kali itu akan muncul rasa frustrasi, atau dari suami enggak tega lihat istri tidak nyaman atau kesakitan, itu juga pada akhirnya terdampak dan ketika kita berusaha untuk mencoba dan merasa pasangannya sakit, akan ada trauma," terang Inez.
Musik Mencegah Kesenjangan Seksual
Komunikasi menjadi salah satu upaya mencegah kesenjanan sosial. Dengan berkomunikasi, pasutri bisa membicarakan solusi demi meredam permasalahan hubungan seksual ini.
Selain itu, kini ada cara lain untuk bisa membuat seks itu lebih bergairah, yaitu mendengarkan musik. Ya, cara ini dianggap menjadi salah satu trik lain, yang mungkin belum pernah dilakukan khalayak pasutri di Indonesia.
Musik telah menjadi bagian dari peradaban manusia sekaligus wadah komunikasi atau ekspresi diri. Jurnal ilmiah Jurnal Kesehatan Psikoseksual pada 2022 menemukan adanya relevansi yang kuat antara hubungan musik dengan seks.
Musik dan seks menempati posisi yang sama dalam otak manusia yaitu sistem limbik dan korteks prefrontal yang memberikan efek positif dan 'hadiah' bagi manusia. Bahkan, bukti empiris menunjukan manfaat positif pemakaian musik dalam aktivitas seksual manusia.
Inilah yang menginisiasi lagu 'Come Closer' untuk menjembatani keinginan pasutri agar terus dekat, romantis, dan intim. Melalui genre musik elektronik dan alunan nada yang merdu, lagu ini diharapkan dapat membantu pasangan dalam mengekspresikan diri lebih baik dan mengatasi kesenjangan kepuasan yang ada. Sehingga, pasangan dapat meraih kualitas hubungan dan intimasi yang lebih baik.
Menurut Inez, musik menjadi salah satu cara kita berekspresi, salah satunya juga dalam berhubungan, banyak pasangan yang kalau berhubungan ada yang pasang musik.
"Terdapat pemahaman neurobiologis bahwa ada kesamaan sistem kerja otak ketika memproses musik dan seks. Oleh karena itu, ada beberapa penjelasan mengapa musik mungkin bisa meningkatkan pengalaman seksual seseorang, misalnya dengan meningkatkan mood, membantu meningkatkan kepercayaan diri, membantu pasangan fokus pada aktivitas seksual yang sedang mereka lakukan, serta meningkatkan rasa keintiman," ujar Inez.
"Terhubungnya ritme musik dan gerakan pada saat melakukan aktivitas seksual juga mungkin dapat menunjang performa dan kepuasan seksual. Walau memang penelitian terkait ini masih perlu banyak dilakukan, rasanya merupakan ide yang menarik untuk mencoba memasangkan musik dan seks dalam keintiman berpasangan," terangnya.
Sementara itu, Duo Soundwave, Jevin Julian dan Rinni Wulandari, mengatakan sangat memahami kejenuhan dan tantangan komunikasi yang dialami oleh pasangan. Sehingga, bisa mengarah pada pleasure gap yang tidak menguntungkan bagi siapapun.
"Kami percaya bahwa music is a universal language, artinya bisa menyatukan siapapun dan mengekspresikan apa yang sulit disampaikan. Lewat lagu Come Closer dengan Durex, kami berharap pasangan bisa mengekspresikan diri lebih baik dan meraih intimasi yang lebih erat sembari mendengarkan musik favoritnya," terang Duo Soundwave.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)