FAMILY
Sentuhan Vs Seks: Ketika Pasangan Mengalami Libido Tidak Seimbang
Mia Vale
Minggu 01 Juni 2025 / 19:54
Jakarta: Pasangan biasanya mengalami fase ketika libido mereka tidak selaras, sehingga salah satu pihak menginginkan seks lebih sering daripada yang lain.
Ada banyak alasan untuk perbedaan hasrat dan banyak cara untuk mengembalikan seks ke dalam hubungan, tetapi untuk sementara, penting bagi pasangan untuk menemukan cara untuk terus menjaga keintiman bahkan saat seks sedang lesu.
Baca juga: 5 Tips Jaga Hubungan Pasutri Tetap Intim dan Sehat
Ketika pasangan kondisi di atas, penting untuk memprioritaskan komunikasi terbuka dan menciptakan ruang untuk keintiman yang sehat, yang bisa melibatkan sentuhan dan seks.
Sentuhan dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun keintiman tanpa tekanan seks. Namun begitu, seks tetap penting untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing pasangan.
.jpg)
(Sentuhan sebelum seks atau foreplay mempersiapkan tubuh untuk berhubungan intim. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ketika seseorang dengan libido rendah, segalanya mulai terasa tidak nyaman. Mereka mungkin merasa bersalah karena terlalu sering menolak ajakan seksual pasangannya. Atau mereka mungkin merasa frustrasi karena pasangannya terus mencoba memulai seks padahal mereka sebenarnya tidak menginginkannya.
Akibatnya, setiap sentuhan akan terasa seperti ajakan untuk berhubungan intim. Misal, pasangan mencoba membuat setiap pelukan atau sentuhan di punggung, tapi kamu takut akan berubah menjadi sentuhan seksual.
Semua perasaan negatif ini mulai muncul setiap kali kamu saling menyentuh, dan setelah beberapa saat, orang dengan libido rendah mungkin mulai menghindari sentuhan pasangannya sama sekali untuk menghindari dinamika yang sulit ini.
Orang yang lebih sering menginginkan seks mungkin menyadari bahwa pasangannya telah menghindari sentuhan mereka. Ini mungkin sangat menyakitkan jika bahasa cinta mereka adalah sentuhan fisik, atau mungkin terasa seperti pasangannya sama sekali tidak tertarik pada mereka secara seksual lagi.
"Seks dan keintiman adalah dua hal yang berbeda, tetapi masyarakat sering menggunakannya secara bergantian," terapis pernikahan Kiaundra Jackson, LMFT, memberi tahu mbg. Padahal, sentuhan nonseksual dalam suatu hubungan itu penting.
Misal, saling berpelukan di tempat tidur di pagi hari, saling mencium untuk menyapa dan mengucapkan selamat tinggal, atau sekadar meletakkan tangan di lengan atau lutut pasangan saat berbicara satu sama lain, dapat menjadi sangat penting untuk menciptakan perasaan hangat dan dekat dalam suatu pasangan.
Secara ilmiah, ada banyak manfaat sentuhan nonseksual, khususnya untuk hubungan. Menurut Jackson, segala bentuk sentuhan, mulai dari berpelukan hingga orgasme, memicu pelepasan hormon yang membuat tubuh merasa senang, termasuk serotonin, dopamin, dan oksitosin.
"Oksitosin dikenal sebagai hormon pengikat. Hormon itu adalah hormon yang sama yang dilepaskan antara bayi yang baru lahir dan ibunya, itulah sebabnya kontak kulit ke kulit sangat dianjurkan untuk mempererat hubungan setelah melahirkan," papar Jackson.
Artinya, sentuhan juga penting bagi pasangan untuk merasa dekat satu sama lain, terutama pasangan yang sudah merasakan ketegangan dalam hubungan mereka karena kurangnya seks.
Faktanya, salah satu alasan pasangan dalam hubungan tanpa seks mungkin sangat kesulitan adalah karena mereka telah kehilangan semua bentuk keintiman fisik, bukan hanya seks.
Pasangan dapat terbantu untuk melakukan upaya sadar untuk melepaskan sentuhan dari seks. Dengan cara ini, meskipun libido mereka tidak selaras, hubungan mereka sebagai pasangan tidak goyah karena mereka masih memiliki cara nonseksual lain untuk menunjukkan kasih sayang dan menumbuhkan keintiman.
"Tidak apa-apa untuk saling menggelitik, mengusap punggung pasangan, atau sekadar duduk berdekatan. Hal-hal tersebut bersifat intim tetapi tidak harus mengarah pada seks," imbuh Jackson.
Penting bagi pasangan untuk memahami bahwa setiap kali kamu menyentuhnya, itu tidak selalu merupakan undangan untuk melakukan hubungan seks.
Baca juga: Boyzilian dan Brazilian Waxing, dan Hubungannya dengan Kepuasan Seksual
Mungkin akan membantu untuk berdiskusi sebagai pasangan tentang cara menghilangkan tekanan dari sentuhan, sehingga kamu dapat menikmati ciuman, pelukan, dan bentuk sentuhan lainnya tanpa harapan bahwa seks harus terjadi karenanya.
Tentu saja, penting juga untuk menemukan cara untuk memastikan pasangan dengan libido yang lebih tinggi tetap merasa kebutuhan seksual mereka terpenuhi dalam hubungan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ada banyak alasan untuk perbedaan hasrat dan banyak cara untuk mengembalikan seks ke dalam hubungan, tetapi untuk sementara, penting bagi pasangan untuk menemukan cara untuk terus menjaga keintiman bahkan saat seks sedang lesu.
Baca juga: 5 Tips Jaga Hubungan Pasutri Tetap Intim dan Sehat
Ketika pasangan kondisi di atas, penting untuk memprioritaskan komunikasi terbuka dan menciptakan ruang untuk keintiman yang sehat, yang bisa melibatkan sentuhan dan seks.
Sentuhan dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun keintiman tanpa tekanan seks. Namun begitu, seks tetap penting untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing pasangan.
1. Antara sentuhan dan seks
.jpg)
(Sentuhan sebelum seks atau foreplay mempersiapkan tubuh untuk berhubungan intim. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ketika seseorang dengan libido rendah, segalanya mulai terasa tidak nyaman. Mereka mungkin merasa bersalah karena terlalu sering menolak ajakan seksual pasangannya. Atau mereka mungkin merasa frustrasi karena pasangannya terus mencoba memulai seks padahal mereka sebenarnya tidak menginginkannya.
Akibatnya, setiap sentuhan akan terasa seperti ajakan untuk berhubungan intim. Misal, pasangan mencoba membuat setiap pelukan atau sentuhan di punggung, tapi kamu takut akan berubah menjadi sentuhan seksual.
Semua perasaan negatif ini mulai muncul setiap kali kamu saling menyentuh, dan setelah beberapa saat, orang dengan libido rendah mungkin mulai menghindari sentuhan pasangannya sama sekali untuk menghindari dinamika yang sulit ini.
Orang yang lebih sering menginginkan seks mungkin menyadari bahwa pasangannya telah menghindari sentuhan mereka. Ini mungkin sangat menyakitkan jika bahasa cinta mereka adalah sentuhan fisik, atau mungkin terasa seperti pasangannya sama sekali tidak tertarik pada mereka secara seksual lagi.
2. Pentingnya sentuhan nonseksual
"Seks dan keintiman adalah dua hal yang berbeda, tetapi masyarakat sering menggunakannya secara bergantian," terapis pernikahan Kiaundra Jackson, LMFT, memberi tahu mbg. Padahal, sentuhan nonseksual dalam suatu hubungan itu penting.
Misal, saling berpelukan di tempat tidur di pagi hari, saling mencium untuk menyapa dan mengucapkan selamat tinggal, atau sekadar meletakkan tangan di lengan atau lutut pasangan saat berbicara satu sama lain, dapat menjadi sangat penting untuk menciptakan perasaan hangat dan dekat dalam suatu pasangan.
Secara ilmiah, ada banyak manfaat sentuhan nonseksual, khususnya untuk hubungan. Menurut Jackson, segala bentuk sentuhan, mulai dari berpelukan hingga orgasme, memicu pelepasan hormon yang membuat tubuh merasa senang, termasuk serotonin, dopamin, dan oksitosin.
"Oksitosin dikenal sebagai hormon pengikat. Hormon itu adalah hormon yang sama yang dilepaskan antara bayi yang baru lahir dan ibunya, itulah sebabnya kontak kulit ke kulit sangat dianjurkan untuk mempererat hubungan setelah melahirkan," papar Jackson.
Artinya, sentuhan juga penting bagi pasangan untuk merasa dekat satu sama lain, terutama pasangan yang sudah merasakan ketegangan dalam hubungan mereka karena kurangnya seks.
Faktanya, salah satu alasan pasangan dalam hubungan tanpa seks mungkin sangat kesulitan adalah karena mereka telah kehilangan semua bentuk keintiman fisik, bukan hanya seks.
3. Prioritaskan sentuhan, tanpa ikatan
Pasangan dapat terbantu untuk melakukan upaya sadar untuk melepaskan sentuhan dari seks. Dengan cara ini, meskipun libido mereka tidak selaras, hubungan mereka sebagai pasangan tidak goyah karena mereka masih memiliki cara nonseksual lain untuk menunjukkan kasih sayang dan menumbuhkan keintiman.
"Tidak apa-apa untuk saling menggelitik, mengusap punggung pasangan, atau sekadar duduk berdekatan. Hal-hal tersebut bersifat intim tetapi tidak harus mengarah pada seks," imbuh Jackson.
Penting bagi pasangan untuk memahami bahwa setiap kali kamu menyentuhnya, itu tidak selalu merupakan undangan untuk melakukan hubungan seks.
Baca juga: Boyzilian dan Brazilian Waxing, dan Hubungannya dengan Kepuasan Seksual
Mungkin akan membantu untuk berdiskusi sebagai pasangan tentang cara menghilangkan tekanan dari sentuhan, sehingga kamu dapat menikmati ciuman, pelukan, dan bentuk sentuhan lainnya tanpa harapan bahwa seks harus terjadi karenanya.
Tentu saja, penting juga untuk menemukan cara untuk memastikan pasangan dengan libido yang lebih tinggi tetap merasa kebutuhan seksual mereka terpenuhi dalam hubungan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)