FAMILY

MPASI Homemade dengan Instan, Manakah yang Lebih Baik?

Raka Lestari
Kamis 11 Maret 2021 / 12:40
Jakarta: Selepas ASI eksklusif selama 6 bulan, pemberian MPASI merupakan masa krusial selanjutnya untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Faktanya, masih banyak ibu yang menggunakan referensi yang tidak tepat dalam tahap MPASI ini.

Banyak kesalahan dalam pemilihan menu MPASI. Salah satunya adalah pemilihan antara MPASI Homemade atau instan.


Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Teman Bumil dan Populix, dari 1.179 responden yang mengikuti survei sekitar 59 persen responden memberikan MPASI buatan sendiri (homemade) yang diselingi dengan bubur instan, 38 persen dari responden hanya memberikan MPASI buatan sendiri, sementara 4 persen sisanya hanya memberikan bubur instan.

Dari hasil survei tersebut juga diketahui, mayoritas alasan responden memilih memberikan MPASI homemade diselingi dengan bubur instan, karena lebih praktis dan gizi lebih lengkap. Sedangkan responden yang memilih hanya memberikan MPASI homemade paling banyak, karena lebih higienis, lebih disukai anak, dan lebih enak.

Dr. Titis Prawitasari, Sp.A (K), konsultan nutrisi dan penyakit metabolik dari FKUI/RSCM mengatakan, banyak isu yang beredar di masyarakat bahwa bubur instan tidak baik untuk bayi. Padahal, hal tersebut tidak benar. Bubur instan sangat aman untuk bayi, sepanjang lolos uji kelayakan dan memiliki nomor registrasi BPOM RI.

"Memang MPASI homemade memiliki kelebihan, karena ibu bisa menyesuaikannya dengan selera anak dan bisa diganti sesering mungkin. Sedangkan bubur instan rasanya itu-itu saja, sehingga anak bisa cepat bosan," ujar dr. Titis.

Namun, MPASI homemade memerlukan waktu dan tenaga untuk disiapkan. Sementara bubur instan lebih praktis.

“MPASI homemade juga perlu lebih berhati-hati dalam pengolahannya agar bersih dan higienis. Selain itu, MPASI homemade juga sering bermasalah dengan jumlah dan jenis pilihannya, sehingga terkadang tidak memberikan hasil optimal,” jelas dr. Titis.


Kendati demikian, walaupun bubur instan lebih terstruktur jumlah zat makro dan mikronya, seringkali juga tidak optimal, karena kesalahan takaran saji dan cara pembuatan. Jadi, masing-masing ada kelebihan dan kekurangan yang harus diketahui oleh sang ibu.  

“Oleh sebabnya, pilihan terbaik untuk anak itu sangat individual. Yang paling baik adalah yang disukai anak dan pemberiannya adekuat, baik kuantitas maupun kualitasnya,” tutup dr. Titis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH