Jakarta: Mandi merupakan salah satu hal yang diperlukan, baik pada usia bayi, anak-anak, dewasa, bahkan sampai orang lanjut usia. Dengan mandi, kotoran dan penyakit akan hilang dari tubuh.
Akan tetapi, ketika memandikan bayi dan anak-anak enggak bisa disamakan dengan orang dewasa. Sebab kulit mereka yang masih sensitif.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin memandikan newborn. Suhu ruangan tempat memandikan bayi harus hangat, jangan menyalakan AC,” ujar dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINDSV, dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah, dalam acara Webinar Menjaga Kesehatan Kulit Bayi dan anak.
Menurut dr. Sussie, sebelum memandikan bayi atau newborn, AC di dalam ruangan dimatikan agar ruangan tidak terlalu dingin. Gunakan air hangat-hangat kuku untuk memandikan bayi.
"Bisa menggunakan spons atau waslap, dan jangan langsung dimasukkan ke bak mandi, jika tali pusar bayi belum lepas. Jika tali pusar bayi sudah lepas, barulah bisa dimandikan langsung di dalam bak mandi,” kata dr. Susie.
“Kemudian untuk penggunaan sabun cuci muka, pada newborn sebetulnya masih belum diperlukan. Akan tetapi, bukan berarti tidak dibersihkan. Bisa dibersihkan menggunakan waslap, atau melakukan usapan ringan untuk menghilangkan sisa keringat dan lemak pada kulit bayi,” kata dr. Susie.
Pada bayi yang baru lahir bisa mandi menggunakan sabun selama tidak pedih di mata. Anak bayi kan responsnya masih minmal, kita tidak tahu itu perih atau tidak.
"Untuk itu, sebaiknya pada satu atau dua minggu pertama bayi baru lahir sebaiknya dihindari terlebih dahulu penggunaan sabun muka,” saran dr. Susie.
“Sedangkan anak yang sudah berusia lebih dari satu tahun, sudah bisa mandi dengan air keran biasa tidak harus pakai air hangat. Jika ingin menggunakan air hangat boleh tetapi jangan terlalu panas. Indikatornya adalah jika cermin sampai berembun berarti itu sudah terlalu panas,” ujar dr. Susie.
"Jangan mandi terlalu lama. Jangan mandi sambil main air, misalnya sampai setengah jam. Mandi lebih dari 10 menit itu bisa membuat kulit bayi dan anak menjadi lebih keriing, dan bisa menyebabkan iritasi kulit,” tutup dr. Susie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Akan tetapi, ketika memandikan bayi dan anak-anak enggak bisa disamakan dengan orang dewasa. Sebab kulit mereka yang masih sensitif.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin memandikan newborn. Suhu ruangan tempat memandikan bayi harus hangat, jangan menyalakan AC,” ujar dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINDSV, dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah, dalam acara Webinar Menjaga Kesehatan Kulit Bayi dan anak.
Menurut dr. Sussie, sebelum memandikan bayi atau newborn, AC di dalam ruangan dimatikan agar ruangan tidak terlalu dingin. Gunakan air hangat-hangat kuku untuk memandikan bayi.
"Bisa menggunakan spons atau waslap, dan jangan langsung dimasukkan ke bak mandi, jika tali pusar bayi belum lepas. Jika tali pusar bayi sudah lepas, barulah bisa dimandikan langsung di dalam bak mandi,” kata dr. Susie.
“Kemudian untuk penggunaan sabun cuci muka, pada newborn sebetulnya masih belum diperlukan. Akan tetapi, bukan berarti tidak dibersihkan. Bisa dibersihkan menggunakan waslap, atau melakukan usapan ringan untuk menghilangkan sisa keringat dan lemak pada kulit bayi,” kata dr. Susie.
Pada bayi yang baru lahir bisa mandi menggunakan sabun selama tidak pedih di mata. Anak bayi kan responsnya masih minmal, kita tidak tahu itu perih atau tidak.
"Untuk itu, sebaiknya pada satu atau dua minggu pertama bayi baru lahir sebaiknya dihindari terlebih dahulu penggunaan sabun muka,” saran dr. Susie.
“Sedangkan anak yang sudah berusia lebih dari satu tahun, sudah bisa mandi dengan air keran biasa tidak harus pakai air hangat. Jika ingin menggunakan air hangat boleh tetapi jangan terlalu panas. Indikatornya adalah jika cermin sampai berembun berarti itu sudah terlalu panas,” ujar dr. Susie.
"Jangan mandi terlalu lama. Jangan mandi sambil main air, misalnya sampai setengah jam. Mandi lebih dari 10 menit itu bisa membuat kulit bayi dan anak menjadi lebih keriing, dan bisa menyebabkan iritasi kulit,” tutup dr. Susie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0096 [53]
