FAMILY
Moms, Jauhi Anak dari Junk Food Ya! Ini 4 Alasannya
Aulia Putriningtias
Kamis 11 Januari 2024 / 17:20
Jakarta: Anak-anak suka untuk eksplorasi makanan, termasuk junk food. Jika Moms hanya diam saja saat anak memakan junk food, sebaiknya untuk bertindak sekarang! Apa alasannya?
Junk food sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Bukan hanya anak-anak yang mencari junk food, tapi kita semua yang sudah dewasa. Junk food dinilai sebagai makanan cepat tanpa proses yang ruwet, tetapi untuk persoalan nutrisi, tidak dijamin.
Kebiasaan makan anak-anak telah menjadi perhatian banyak orang sekarang. Dengan semakin banyaknya suguhan lezat yang tersedia hanya dengan menjentikkan jari, asupan nutrisi mereka berkurang drastis.
Sedari dini, sebaiknya anak dijauhi oleh junk food. Karena setidaknya, ada empat efek yang akan terjadi jika si kecil dibiarkan untuk memakan junk food, antara lain:
.jpg)
(Dr. Octaviany dari Klikdokter mengatakan kandungan gula dan garam yang tinggi pada junk food dapat meningkatkan risiko obesitas atau berat badan di atas normal. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Usus memiliki bakteri yang tak terhitung jumlahnya di dalamnya. Hal ini membantu kita tetap sehat karena melawan bakteri yang tidak diinginkan yang masuk ke tubuh kita dan juga membantu banyak fungsi tubuh lainnya
Namun, junk food membahayakan usus dan harus dihindari dengan segala cara. Terutama anak-anak perlu memiliki kekebalan yang kuat sehingga mereka harus memiliki kesehatan usus yang kuat.
Ternyata, kebiasaan belajar anak sangat dipengaruhi oleh pola makan mereka. Junk food dan makanan tinggi gula bisa mengurangi tingkat energi dan kapasitas konsentrasi berkelanjutan pada anak.
Anak-anak dalam rentang usia sekolah harus sangat fokus dan bersemangat. Pada masa kanak-kanak yang tak terbiasa untuk pola hidup sehat makan junk food sangat merugikan perkembangan holistik mereka.
Junk food mengandung lemak trans buatan di dalamnya. Makanan yang mengandung minyak nabati terhidrogenasi. Lemak ini menyebabkan efek berbahaya seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Demikian, harus mencoba segala cara untuk mengurangi junk food dari diet.
Dilansir dari Healthshots, menurut sebuah studi tahun 2004 yang muncul di Pediatrics, konsumsi makanan cepat saji anak-anak memiliki sejumlah masalah kesehatan terkait obesitas yang berisiko.
Sebuah artikel pula di tahun 2010 pada jurnal Nature Neuroscience mencatat bahwa makanan berkalori tinggi dapat membuat ketagihan. Lebih lanjut, membuat anak-anak yang sesekali makan makanan cepat saji mengembangkan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Itulah empat hal yang bisa terjadi jika anak dibiarkan untuk makan makanan junk food. Sebaiknya, moms untuk membuatkan makanan sehat sendiri bagi si kecil, demi mempertahankan nutrisi yang baik selama masa pertumbuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Junk food sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Bukan hanya anak-anak yang mencari junk food, tapi kita semua yang sudah dewasa. Junk food dinilai sebagai makanan cepat tanpa proses yang ruwet, tetapi untuk persoalan nutrisi, tidak dijamin.
Kebiasaan makan anak-anak telah menjadi perhatian banyak orang sekarang. Dengan semakin banyaknya suguhan lezat yang tersedia hanya dengan menjentikkan jari, asupan nutrisi mereka berkurang drastis.
Sedari dini, sebaiknya anak dijauhi oleh junk food. Karena setidaknya, ada empat efek yang akan terjadi jika si kecil dibiarkan untuk memakan junk food, antara lain:
.jpg)
(Dr. Octaviany dari Klikdokter mengatakan kandungan gula dan garam yang tinggi pada junk food dapat meningkatkan risiko obesitas atau berat badan di atas normal. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
1. Berbahya untuk kesehatan usus
Usus memiliki bakteri yang tak terhitung jumlahnya di dalamnya. Hal ini membantu kita tetap sehat karena melawan bakteri yang tidak diinginkan yang masuk ke tubuh kita dan juga membantu banyak fungsi tubuh lainnya
Namun, junk food membahayakan usus dan harus dihindari dengan segala cara. Terutama anak-anak perlu memiliki kekebalan yang kuat sehingga mereka harus memiliki kesehatan usus yang kuat.
2. Berdampak pada energi dan fokus
Ternyata, kebiasaan belajar anak sangat dipengaruhi oleh pola makan mereka. Junk food dan makanan tinggi gula bisa mengurangi tingkat energi dan kapasitas konsentrasi berkelanjutan pada anak.
Anak-anak dalam rentang usia sekolah harus sangat fokus dan bersemangat. Pada masa kanak-kanak yang tak terbiasa untuk pola hidup sehat makan junk food sangat merugikan perkembangan holistik mereka.
3. Lemak jahat
Junk food mengandung lemak trans buatan di dalamnya. Makanan yang mengandung minyak nabati terhidrogenasi. Lemak ini menyebabkan efek berbahaya seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Demikian, harus mencoba segala cara untuk mengurangi junk food dari diet.
4. Bisa terjadi obesitas
Dilansir dari Healthshots, menurut sebuah studi tahun 2004 yang muncul di Pediatrics, konsumsi makanan cepat saji anak-anak memiliki sejumlah masalah kesehatan terkait obesitas yang berisiko.
Sebuah artikel pula di tahun 2010 pada jurnal Nature Neuroscience mencatat bahwa makanan berkalori tinggi dapat membuat ketagihan. Lebih lanjut, membuat anak-anak yang sesekali makan makanan cepat saji mengembangkan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Itulah empat hal yang bisa terjadi jika anak dibiarkan untuk makan makanan junk food. Sebaiknya, moms untuk membuatkan makanan sehat sendiri bagi si kecil, demi mempertahankan nutrisi yang baik selama masa pertumbuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)