FAMILY

Mengenal Dry Drowning pada Anak

Medcom
Rabu 28 Juni 2023 / 19:57
Jakarta: Dry drowning atau 'tenggelam kering' adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas akibat menghirup air melalui hidung atau mulut. Kondisi ini disebut "dry" karena air tidak masuk ke paru-paru karena adanya kejang (penutupan refleks) pada tenggorokan. 

Dry drowning biasanya terjadi setelah anak keluar dari air. Tenggelam kering biasanya terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Melansir laman Parents, dry drowning berbeda dengan secondary drowning, yang juga merupakan kondisi langka yang terjadi setelah kecelakaan air. Secondary drowning disebabkan oleh air yang menumpuk di paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas. Kedua kondisi ini membutuhkan perawatan medis segera.

Menurut dokter anak di Rumah Sakit Anak St. Louis dan Fakultas Kedokteran Universitas Washington, Kathleen Berchelmann, MD, meski kejadian ini sangat jarang terjadi, namun ada baiknya para orang tua memahami gejala dan penanganan dry drowning.
 

Gejala dry drowning


Gejala dry drowning biasanya muncul dalam satu jam setelah keluar dari air. Gejala-gejala tersebut antara lain:
  • - Kesulitan bernapas atau berbicara
  • - Gelisah atau perilaku tidak biasa
  • - Batuk
  • - Nyeri dada
  • - Mengantuk atau lemas setelah kejadian air
 

Cara mencegah dry drowning




(Orang tua harus mengenali tanda-tanda dry drowning pada anak selama 24 jam setelah kejadian tenggelam. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 
  1. 1. Mengawasi anak-anak yang berusia di bawah empat tahun di dalam air, termasuk bak mandi. Anak-anak di bawah empat tahun tidak boleh berenang atau mandi tanpa pengawasan
  2. 2. Menggunakan jaket pelampung saat berperahu
  3. 3. Mengikuti kelas CPR bayi jika kamu sering mengawasi anak-anak di kolam renang atau pantai

Sekedar informasi, beberapa ahli tidak setuju dengan sebutan "dry drowning/tenggelam kering" dan "tenggelam sekunder". Pasalnya sebutan itu tidak ada dalam dunia medis. Umumnya mereka menyebutnya sebagai luka akibat tenggelam. 

Dokter spesialis anak Mark R. Zonfrillo, MD, MSCE menyebut, insiden ini keduanya sama berbahayanya, mulai dari sesak napas hingga sebabkan kematian. 

Jadi, dry drowning merupakan masalah yang mungkin terjadi pada anak yang pernah tenggelam. Karena bisa mengancam nyawa anak. Untuk itu orang tua harus mengenali tanda-tanda dry drowning pada anak selama 24 jam setelah kejadian tenggelam. 

Dr. Rizal Fadli dalam Halodoc juga menerangkan muntah juga merupakan gejala dry drowning yang perlu diawasi. Muntah merupakan pertanda tubuh mengalami stres akibat peradangan dan kekurangan oksigen. 

Gejala tersebut juga bisa terjadi akibat batuk dan tersedak terus menerus. Bila si kecil mengalami muntah setelah berenang, dan Moms curiga itu adalah gejala dry drowning, sebaiknya segera bawa anak ke dokter.

Kabar baiknya, dry drowning biasanya bisa diatasi dengan baik dan jarang menyebabkan masalah kesehatan serius bila ditangani dengan cepat dan tepat. 

Penanganan dry drowning pada anak tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialaminya. Penanganan juga bertujuan untuk meningkatkan aliran darah di paru-paru sehingga anak bisa bernapas dengan baik lagi. 



Fauzi Pratama Ramadhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH