FAMILY
Ini yang Terjadi Bila Anak Mengalami Gangguan Saluran Cerna
Raka Lestari
Jumat 15 Oktober 2021 / 09:00
Jakarta: Gangguan saluran cerna pada anak, bisa terjadi karena functional gastrointestinal disorder (FGID) yang juga disebut dengan gangguan saluran cerna fungsional atau karena adanya alergi. Untuk itu, jika anak mengalami gangguan saluran cerna maka harus ditangani dengan baik.
“Akibat jika FGID dan atau alergi tidak tertangani dengan baik, maka dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Dan kemudian dapat mengganggu kualitas hidup dari anak,” ujar dr. Frieda, dalam acara Bicara Gizi dengan tema "Gejala Alergi Saluran Cerna VS Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya," Rabu, 13 Oktober 2021.
Dr. Frieda menuturkan misalnya kita bayangkan kalau anak alergi susu sapi, kemudian pada saat sudah lebih besar dia mengalami pilek terus-terusan akibatnya bisa mengganggu konsentrasi selama belajar dan mengganggu tidur. Sehingga merusak kualitas hidup serta mengganggu proses tumbuh kembang dan kognitif anak tersebut,” kata dr. Frieda.

(Masalah pencernaan karena alergiatai FGID bila tidak segera ditangani dengan tepat diyakini dapat membuat frustasi seluruh keluarga. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
“Jadi, dari awal masalah saluran cerna dan alergi harus diatasi dengan baik. Dan tentu saja promotif dan preventif. Seperti menggiatkan cara hidup sehat dan cara menghindari penyakit, yang merupakan edukasi penting yang harus kita berikan. Karena akan sangat menghemat biaya supaya nantinya tidak memerlukan proses pengobatan dan penyembuhan yang panjang,” jelas dr. Frieda.
Sedangkan, efek pada orang tua jika FGID dan atau alergi tidak tertangani dengan baik maka orang tua akan merasa khawatir, stres, depresi, merasa bersalah, cemas hingga frustasi.
“Dan tentu saja ini dapat berefek kepada anak. Jadi kalau ibunya stres atau frustasi, anak kita bisa merasakannya. Dan ikut merasa cemas, stres, dan jadi lebih rewel,” tutur dr. Frieda.
“Akibatnya menjadi lingkaran setan yang tidak dapat diputus. Sehingga bila memang ibu membutuhkan bantuan dari suami, atau keluarga terdekat, ibu disarankan untuk meminta bantuan sebanyak-banyaknya karena masalah awal seperti kolik atau sakit perut, atau konstipasi, juga bisa menimbulkan stres dan depresi pada orang tua,” saran dr. Frieda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
“Akibat jika FGID dan atau alergi tidak tertangani dengan baik, maka dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Dan kemudian dapat mengganggu kualitas hidup dari anak,” ujar dr. Frieda, dalam acara Bicara Gizi dengan tema "Gejala Alergi Saluran Cerna VS Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya," Rabu, 13 Oktober 2021.
Dr. Frieda menuturkan misalnya kita bayangkan kalau anak alergi susu sapi, kemudian pada saat sudah lebih besar dia mengalami pilek terus-terusan akibatnya bisa mengganggu konsentrasi selama belajar dan mengganggu tidur. Sehingga merusak kualitas hidup serta mengganggu proses tumbuh kembang dan kognitif anak tersebut,” kata dr. Frieda.

(Masalah pencernaan karena alergiatai FGID bila tidak segera ditangani dengan tepat diyakini dapat membuat frustasi seluruh keluarga. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
“Jadi, dari awal masalah saluran cerna dan alergi harus diatasi dengan baik. Dan tentu saja promotif dan preventif. Seperti menggiatkan cara hidup sehat dan cara menghindari penyakit, yang merupakan edukasi penting yang harus kita berikan. Karena akan sangat menghemat biaya supaya nantinya tidak memerlukan proses pengobatan dan penyembuhan yang panjang,” jelas dr. Frieda.
Sedangkan, efek pada orang tua jika FGID dan atau alergi tidak tertangani dengan baik maka orang tua akan merasa khawatir, stres, depresi, merasa bersalah, cemas hingga frustasi.
“Dan tentu saja ini dapat berefek kepada anak. Jadi kalau ibunya stres atau frustasi, anak kita bisa merasakannya. Dan ikut merasa cemas, stres, dan jadi lebih rewel,” tutur dr. Frieda.
“Akibatnya menjadi lingkaran setan yang tidak dapat diputus. Sehingga bila memang ibu membutuhkan bantuan dari suami, atau keluarga terdekat, ibu disarankan untuk meminta bantuan sebanyak-banyaknya karena masalah awal seperti kolik atau sakit perut, atau konstipasi, juga bisa menimbulkan stres dan depresi pada orang tua,” saran dr. Frieda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)