FAMILY

Sugar Rush Akibatkan Anak jadi Hiperaktif, Mitos atau Fakta?

Medcom
Jumat 28 April 2023 / 09:16
Jakarta: Mengonsumsi makanan manis menjadi kesukaan anak-anak. Tidak sedikit orang tua percaya bahwa mengonsumsi banyak makanan manis, akan terjadi efek sugar rush dan menjadi hiperaktif.

Menurut dr. Sienny Agustin dalam Alodokter, sugar rush adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang menjadi terlalu aktif dan tidak bisa diam setelah mengonsumsi gula. Hal ini cocok terhadap anak yang sedang dalam masa aktif dan juga gemar konsumsi makanan manis.

Kaitan efek sugar rush dan hiperaktif pada anak menjadi banyak perdebatan. Pasalnya, tidak sedikit yang mengatakan bahwa tidak ada hubungannya mengonsumsi gula dengan menjadi hiperaktif.

Anggapan ini diketahui berawal dari orang tua yang memberikan anak makanan manis, lalu si kecil menjadi hiperaktif. Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Putri Sakti, M.Gizi., Sp.GK, AIFOK, pun tidak ada kaitannya antara sugar rush dan hiperaktif.

"Untuk hiperaktif sendiri, itu biasanya kondisi khusus. Seperti ADHD dan ada beberapa faktor pendukungnya seperti gangguan hormonal, faktor genetik, dan sebagainya, sehingga tidak ada kaitannya," kata dr. Putri.

ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang paling sering terjadi pada anak-anak. Kondisi ADHD pada anak bisa terjadi akibat kelainan genetik dan gangguan otak sejak lahir. Paparan zat beracun, alkohol, atau obat-obatan tertentu selama anak masih di dalam kandungan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena ADHD.

Lebih lanjut, dr. Putri menambahkan, efek sugar rush disebabkan peningkatan gula secara drastis ketika seseorang mengonsumsi makanan dengan gula yang tinggi. Menurutnya, sugar rush tidak terbukti menyebabkan seseorang anak menjadi sangat hiperaktif.

“Sugar rush hanya terjadi selama beberapa saat saja dan efeknya, anak akan lebih bersemangat saja, lebih senang bermain, dan lain sebagainya. Akan tetapi itu bukan berarti anak menjadi hiperaktif," jelas dr. Putri.

Meskipun tidak ada kaitannya, tetapi mengonsumsi gula secara berlebih terhadap anak juga tidak disarankan. Kebiasaan anak mengonsumsi makanan minuman dengan tinggi gula, akan mengakibatkan:

- Diabetes
- Kelebihan berat badan berlebih atau obesitas
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Masalah pada gigi
- Kolesterol tinggi
- Asam urat
- Gangguan tidur

Dokter Putri menyarankan orang tua untuk melakukan kontrol terhadap asupan gula terhadap anak. Kamu sebagai orang tua, bisa memberikan makanan minuman rendah gula. Lalu, bisa menerapkan jadwal camilan agar anak tidak bergantung terhadap makanan manis.

Dikutip dari Alodokter, asupan gula kepada anak sebaik-baiknya ada di angka 25 gram atau setara 6 sendok teh saja. Cara ini juga membantu anakmu untuk terhindar dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kadar gula tinggi.

"Orang tua juga bisa mengajarkan anak dalam mengonsumsi makanan tinggi gula yang sangat manis. Caranya adalah dengan pelan-pelan menguranginya, sehingga dia tidak sadar kalau kita sudah mengurangi takaran manisnya tersebut," tutup dr. Putri

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH