FAMILY
Moms, Jangan Khawatir jika Produksi ASI Sedikit Ketika Baru Melahirkan
Raka Lestari
Kamis 26 Agustus 2021 / 14:33
Jakarta: Produksi air susu ibu (ASI) yang melimpah biasanya menjadi impian bagi banyak ibu yang sedang menyusui. Ketika produksi ASI sedikit, para ibu biasanya akan langsung khawatir akan kecukupan ASI untuk anaknya. Padahal, produksi ASI memang masih sedikit ketika ibu baru melahirkan.
"Terdapat 2 hormon penting dalam proses menyusui, yaitu hormon prolaktin dan hormon oksitosin," kata dr. Sara Elsa Wijono, seorang Konselor Laktasi dalam acara Media Online Gathering Mama's Choice, pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Lebih lanjut, dr. Sara menjelaskan bahwa hormon prolaktin adalah hormon yang memproduksi ASI. Sedangkan hormon oksitosin adalah hormon untuk pengeluaran ASI.
"Stres di masa pandemi seperti sekarang ini, bisa menyebabkan gangguan di hormon oksitosin. Sehingga ASI nya ada tetapi tidak keluar," ujarnya.
"Dan jika produksi ASI belum banyak, tidak perlu khawatir karena ini merupakan keadaan psikologis. Ibunya masih merasa stres, masih kesakitan pasca persalinan misalnya. Sehingga tubuhnya masih belum beradaptasi setelah persalinan, itu juga bisa memengaruhi hormon oksitosin," ujar dr. Sara.
Dan memang, menurut dr. Sara, jumlah ASI yang diproduksi pada hari-hari pertama setelah melahirkan akan masih sedikit. Lalu kemudian akan naik bertahap, dan pada 28 hari setelah persalinan mungkin sudah bisa menghasilkan 1.200 ml ASI per harinya.
"Tapi memang produksi tiap ibu akan berbeda-beda karena kebutuhan bayinya pun berbeda-beda,"ujar dr. Sara.
"Pada hari 1-3 setelah melahirkan memang volume ASI pasti masih sedikit. Namun, dalam kebanyakan kasus jumlah yang masih sedikit itu tetap sudah bisa mencukupi kebutuhan bayi. Jadi jangan mengharapkan kalau sehari setelah melahirkan ASI akan langsung banyak, langsung deras, dan bisa menghasilkan sebotol penuh," ujar dr. Sara.
Jadi jangan kecewa karena harapan tak selamanya realistis. Merupakan hal yang normal jika memang produksi pada awal-awal setelah melahirkan masih sedikit.
"Tidak perlu khawatir, nanti setiap kali menyusui maka akan merangsang produksi ASI. Jadi semakin sering menyusui bayi, maka akan semakin merangsang juga dalam produksi ASI. Pada awal-awal hari, masih stimulasi saja," tutup dr. Sara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Terdapat 2 hormon penting dalam proses menyusui, yaitu hormon prolaktin dan hormon oksitosin," kata dr. Sara Elsa Wijono, seorang Konselor Laktasi dalam acara Media Online Gathering Mama's Choice, pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Lebih lanjut, dr. Sara menjelaskan bahwa hormon prolaktin adalah hormon yang memproduksi ASI. Sedangkan hormon oksitosin adalah hormon untuk pengeluaran ASI.
"Stres di masa pandemi seperti sekarang ini, bisa menyebabkan gangguan di hormon oksitosin. Sehingga ASI nya ada tetapi tidak keluar," ujarnya.
"Dan jika produksi ASI belum banyak, tidak perlu khawatir karena ini merupakan keadaan psikologis. Ibunya masih merasa stres, masih kesakitan pasca persalinan misalnya. Sehingga tubuhnya masih belum beradaptasi setelah persalinan, itu juga bisa memengaruhi hormon oksitosin," ujar dr. Sara.
Dan memang, menurut dr. Sara, jumlah ASI yang diproduksi pada hari-hari pertama setelah melahirkan akan masih sedikit. Lalu kemudian akan naik bertahap, dan pada 28 hari setelah persalinan mungkin sudah bisa menghasilkan 1.200 ml ASI per harinya.
"Tapi memang produksi tiap ibu akan berbeda-beda karena kebutuhan bayinya pun berbeda-beda,"ujar dr. Sara.
"Pada hari 1-3 setelah melahirkan memang volume ASI pasti masih sedikit. Namun, dalam kebanyakan kasus jumlah yang masih sedikit itu tetap sudah bisa mencukupi kebutuhan bayi. Jadi jangan mengharapkan kalau sehari setelah melahirkan ASI akan langsung banyak, langsung deras, dan bisa menghasilkan sebotol penuh," ujar dr. Sara.
Jadi jangan kecewa karena harapan tak selamanya realistis. Merupakan hal yang normal jika memang produksi pada awal-awal setelah melahirkan masih sedikit.
"Tidak perlu khawatir, nanti setiap kali menyusui maka akan merangsang produksi ASI. Jadi semakin sering menyusui bayi, maka akan semakin merangsang juga dalam produksi ASI. Pada awal-awal hari, masih stimulasi saja," tutup dr. Sara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)