Jakarta: Perkembangan teknologi begitu berjalan cepat. Pengenalan literasi digital sejak usia dini menjadi sebuah keharusan agar anak-anak mampu menyaring informasi negatif di internet.
Literasi digital juga menjadi salah satu upaya perlindungan anak dan membangun pondasi karakter yang kuat dalam diri seorang anak. Dalam rangka membangun generasi cakap digital, Coding Bee Academy bersama BPK PENABUR Jakarta menggelar K-12 Computer Science Education Fair 2022 pada 7-9 April 2022. Acara ini sukses dihadiri ribuan peserta dari 30 kota yang ada di Indonesia.
"Era disrupsi, perubahan terjadi begitu cepat, membuat penguasaan soft skills sejak dini bagi anak-anak menjadi penting, tidak kalah dengan hard skills. Selain itu kemampuan menguasai teknologi informasi dan komputer harus dimiliki oleh anak-anak," kata Ketua BPK PENABUR Jakarta Antono Yuwono.
Menurut Antono, literasi digital sepatutnya diperkenalkan sejak anak masih berada di usia dini dalam bentuk kegiatan atau aktivitas bermain sambil belajar. Dengan begitu, anak-anak memiliki keterampilan 4C yakni, critical thinking (berpikir kritis), creative and innovative (kreatif dan inovatif), communicative (komunikatif), dan collaborative (kolaboratif).
"Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi anak-anak Indonesia. Pasalnya kegiatan ini dapat menginspirasi anak-anak Indonesia, tidak hanya jadi konsumen teknologi tapi juga menjadi pencipta teknologi. Begitu juga dengan masyarakat agar memiliki kesadaran akan pentingnya membangun literasi digital dan pendidikan coding," kata Co- Founder Coding Bee Academy, Haripin Eko Prima.
Hal serupa disampaikan Widyaprada Ahli Utama Kemendikbud Ristek, Hurip Danu Ismadi yang menyebut anak-anak perlu dikenalkan dengan teknologi digital untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan begitu, anak-anak bisa menciptakan ruang digital yang kondusif.
"Kita sebagai pendidik kenalkan dunia digital kepada anak-anak dan pemerintah sudah mewadahi sistem pendidikan dengan kurikulum dalam meningkatkan kecakapan digital," tandasnya.
(ELG)
Literasi digital juga menjadi salah satu upaya perlindungan anak dan membangun pondasi karakter yang kuat dalam diri seorang anak. Dalam rangka membangun generasi cakap digital, Coding Bee Academy bersama BPK PENABUR Jakarta menggelar K-12 Computer Science Education Fair 2022 pada 7-9 April 2022. Acara ini sukses dihadiri ribuan peserta dari 30 kota yang ada di Indonesia.
"Era disrupsi, perubahan terjadi begitu cepat, membuat penguasaan soft skills sejak dini bagi anak-anak menjadi penting, tidak kalah dengan hard skills. Selain itu kemampuan menguasai teknologi informasi dan komputer harus dimiliki oleh anak-anak," kata Ketua BPK PENABUR Jakarta Antono Yuwono.
Menurut Antono, literasi digital sepatutnya diperkenalkan sejak anak masih berada di usia dini dalam bentuk kegiatan atau aktivitas bermain sambil belajar. Dengan begitu, anak-anak memiliki keterampilan 4C yakni, critical thinking (berpikir kritis), creative and innovative (kreatif dan inovatif), communicative (komunikatif), dan collaborative (kolaboratif).
"Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi anak-anak Indonesia. Pasalnya kegiatan ini dapat menginspirasi anak-anak Indonesia, tidak hanya jadi konsumen teknologi tapi juga menjadi pencipta teknologi. Begitu juga dengan masyarakat agar memiliki kesadaran akan pentingnya membangun literasi digital dan pendidikan coding," kata Co- Founder Coding Bee Academy, Haripin Eko Prima.
Hal serupa disampaikan Widyaprada Ahli Utama Kemendikbud Ristek, Hurip Danu Ismadi yang menyebut anak-anak perlu dikenalkan dengan teknologi digital untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan begitu, anak-anak bisa menciptakan ruang digital yang kondusif.
"Kita sebagai pendidik kenalkan dunia digital kepada anak-anak dan pemerintah sudah mewadahi sistem pendidikan dengan kurikulum dalam meningkatkan kecakapan digital," tandasnya.
(ELG)