FAMILY
Ingat Moms! Ternyata Bermain pada Anak Itu Sangat Penting
Medcom
Sabtu 05 November 2022 / 07:15
Jakarta: Anak-anak identik untuk bermain ke sana dan ke sini. Tidak jarang kita temukan cerita bahwa anak-anak dibatasi waktu bermainnya oleh orang tua mereka. Padahal, bermain buat mereka itu sangat penting, lho.
Mendapatkan jatah bermain, bagi Anak sangatlah penting untuk perkembangan mereka. Dari bermain, anak-anak bisa mendapatkan berbagai ilmu untuk mereka belajar. Tugas dari anak pun sebenarnya adalah bermain untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya.
“Dari bermain, banyak hal yang kita dapatkan. Seperti mendapatkan nilai-nilai bermain, waktu bermain kualitas bermain. Kita juga ajak orang tua untuk memiliki kualitas waktu bermain yang baik,” kata Metha Tri Rizka selaku Public Relations Manager IKEA pada bincang virtual.
Bermain tidak hanya sekadar refreshing semata. Namun, banyak manfaat positif yang bisa dilakukan anak saat bermain. Maka dari itu, moms diimbau untuk tidak membatasi sang anak untuk bermain.
Mendukung anak untuk bermain tidak hanya sekadar membiarkan sang anak melakukan hal ini itu. Namun, menyediakan fasilitas dan peralatan untuk bermain si anak juga merupakan bentuk dukungan.
Psikolog Klinis Anak, Anastasia Satriyo mengatakan, masih banyak orang tua yang tidak memahami arti dari bermain untuk anak. Jadi, seringkali anak dipaksa untuk belajar secara formal, dibandingkan belajar sambil bermain.
“Otak anak itu berkembang di 7 tahun pertama diawali dari perkembangan area emosinya. Area emosi ini terkait dari imajinasi, story telling, bercerita, beragam warna, ekspresi wajah. Lewat area emosi ini, bermain menjadi sarana anak untuk belajar,” kata Anastasia.
Kemudian, Anastasia mengungkapkan bahwa belajar bagi anak adalah tidak harus tentang pendidikan formal. Namun, bermain juga dapat dikatakan sebagai belajar karena anak akan mengetahui banyak hal dari lingkungan sekitar mereka.
“Jadi belajar pada anak ini tidak selalu duduk dengan disediakan kertas, harus kita kasih ceramah, bukan seperti itu. Justru bermain adalah sarana belajar anak untuk mengembangkan aspek emosinya, sehingga anak peduli terhadap lingkungan sekitar, sosialisasi bersama teman-temannya,” jelasnya.
Manfaat bermain pada anak pun seperti meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan kesehatan mental pada anak, dan juga pondasi bagi anak-anak untuk menuju ke remaja. Melalui bermain, anak-anak bisa mengetahui dirinya dan lingkungan sekitarnya.
“Harapannya, orang tua bisa membuat anak untuk memiliki empati yang tinggi terhadap lingkungan sekitar si anak,” ucap Anastasia.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Mendapatkan jatah bermain, bagi Anak sangatlah penting untuk perkembangan mereka. Dari bermain, anak-anak bisa mendapatkan berbagai ilmu untuk mereka belajar. Tugas dari anak pun sebenarnya adalah bermain untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya.
“Dari bermain, banyak hal yang kita dapatkan. Seperti mendapatkan nilai-nilai bermain, waktu bermain kualitas bermain. Kita juga ajak orang tua untuk memiliki kualitas waktu bermain yang baik,” kata Metha Tri Rizka selaku Public Relations Manager IKEA pada bincang virtual.
Bermain tidak hanya sekadar refreshing semata. Namun, banyak manfaat positif yang bisa dilakukan anak saat bermain. Maka dari itu, moms diimbau untuk tidak membatasi sang anak untuk bermain.
Mendukung anak untuk bermain tidak hanya sekadar membiarkan sang anak melakukan hal ini itu. Namun, menyediakan fasilitas dan peralatan untuk bermain si anak juga merupakan bentuk dukungan.
Psikolog Klinis Anak, Anastasia Satriyo mengatakan, masih banyak orang tua yang tidak memahami arti dari bermain untuk anak. Jadi, seringkali anak dipaksa untuk belajar secara formal, dibandingkan belajar sambil bermain.
“Otak anak itu berkembang di 7 tahun pertama diawali dari perkembangan area emosinya. Area emosi ini terkait dari imajinasi, story telling, bercerita, beragam warna, ekspresi wajah. Lewat area emosi ini, bermain menjadi sarana anak untuk belajar,” kata Anastasia.
Kemudian, Anastasia mengungkapkan bahwa belajar bagi anak adalah tidak harus tentang pendidikan formal. Namun, bermain juga dapat dikatakan sebagai belajar karena anak akan mengetahui banyak hal dari lingkungan sekitar mereka.
“Jadi belajar pada anak ini tidak selalu duduk dengan disediakan kertas, harus kita kasih ceramah, bukan seperti itu. Justru bermain adalah sarana belajar anak untuk mengembangkan aspek emosinya, sehingga anak peduli terhadap lingkungan sekitar, sosialisasi bersama teman-temannya,” jelasnya.
Manfaat bermain pada anak pun seperti meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan kesehatan mental pada anak, dan juga pondasi bagi anak-anak untuk menuju ke remaja. Melalui bermain, anak-anak bisa mengetahui dirinya dan lingkungan sekitarnya.
“Harapannya, orang tua bisa membuat anak untuk memiliki empati yang tinggi terhadap lingkungan sekitar si anak,” ucap Anastasia.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)