FAMILY
Anakmu Pemalu, Ini 7 Cara Menumbuhkan Sifat Berani untuk si Kecil
Medcom
Sabtu 30 Desember 2023 / 07:10
Jakarta: Sifat pemalu pada anak biasanya muncul ketika ia bertemu dengan orang dan situasi baru. Hal ini sebenarnya terbilang lumrah dan wajar terjadi.
Sebenarnya, tidak ada yang salah jika anak memiliki sifat pemalu. Anak pemalu biasanya lebih mandiri, bijaksana, dan mudah berempati. Hanya saja, anak yang terlalu pemalu bisa mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya.
Meski umum terjadi, tetapi ada faktor lain yang turut membuat anak menjadi pemalu. Faktor ini bisa karena meniru sifat orang tua, tidak diajarkan bersosialisasi sejak dini, korban perundungan (bullying), dan selalu dituntut menjadi untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal.
Sebenarnya, anak pemalu mungkin ingin bersosialisasi, tetapi bisa aja mereka merasa takut, ragu, dan tidak tahu bagaimana caranya. Perlu diingat, peran kamu sebagai orang tua dalam pembentukan karakter anak sangatlah penting.
Melansir Alodokter, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk menumbuhkan sifat berani pada anak yang pemalu:
Anak yang pemalu umumnya merasa sungkan untuk bercerita dan menunjukkan kemampuannya. Oleh karena itu, cobalah ajak Si Kecil mencurahkan isi hatinya untuk mengetahui apa yang membuatnya menjadi malu.
Dengan begitu, kamu dapat menentukan cara yang tepat untuk mendorong keberaniannya dan melawan rasa malu yang ia rasakan. Bila orang tua mampu mendengarkan isi hati anak, ia juga dapat merasa memiliki tempat untuk mencurahkan perasaannya. Lambat laun, anak juga akan lebih berani berkomunikasi dengan orang lain.
Meski ia pemalu, akan tetapi hindari melabelinya sebagai “anak pemalu”. Hal ini justru bisa membuatnya yakin bahwa ia memang seperti apa yang dikatakan orang kepada dirinya. Katakan pula kepada orang-orang terdekatnya untuk tidak mengatakan hal serupa.
Sebaliknya, orang tua bisa mendorongnya agar lebih berani dengan mengatakatan kalimat yang afirmatif dan suportif setiap kali ia mencoba hal baru, contohnya “Wah, anak Moms jagoan dan pemberani, ya? Hebat!”
Ketika Si Kecil mulai menampakkan sifat pemalu, orang tua sebaiknya tidak memarahi atau mengolok-oloknya. Jangan pula memaksanya untuk melakukan hal yang ditakutinya. Cobalah pahami perasaannya terlebih dahulu, ya.
Posisikan cara pandang Bunda dan Ayah sebagaimana cara Si Kecil memandang orang dan lingkungan di sekitarnya. Perlahan-lahan, jelaskan kepadanya bahwa tidak ada hal yang perlu ia takuti. kamu juga bisa memberi contoh bagaimana cara menghadapi situasi yang Si Kecil hindari.
Baca juga: Zaskia Bebaskan Anak Memilih Fashion Style, tapi Tidak untuk Bahannya
Orang tua bisa turun langsung membantu anak bergaul dengan teman-temannya. Sebagai contoh, saat acara sekolah, orang tua bisa mulai pembicaraan dengan teman-temannya dan pancing Si Kecil untuk berinteraksi dengan mereka.
Bangun keberaniannya untuk berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal. Misalnya, Moms meminta tolong kepada Si Kecil untuk memesan makanan yang ia mau ke pelayan saat makan di restoran atau memberinya uang untuk membayar barang belanjaan di kasir.
Orang tua bisa juga mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah dan mengundang teman-temannya beserta orang tua mereka agar Si Kecil terbiasa dengan banyak orang.
Jadilah contoh yang baik karena anak kerap kali meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Orang tua bisa mulai dari hal sederhana, seperti sering menyapa tetangga saat bertemu di jalan atau bersikap ramah kepada orang lain dengan percaya diri. Dengan begitu, Si Kecil mungkin bisa ikut mencontohnya.
Saat anak berhasil menunjukkan rasa percaya dirinya atau berhasil menyapa orang lain, Moms dapat memberikan apresiasi untuknya dalam bentuk pujian. Hal ini akan membuat anak merasa bahwa ia sudah melakukan hal yang baik dan benar.
Mengatasi sifat pemalu pada anak tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Jadi, orang tua sebaiknya tidak memaksa atau memarahi ketika Si Kecil masih menjadi sosok yang pemalu dan belum mampu menjadi pemberani sesuai ekspektasi kalian berdua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sebenarnya, tidak ada yang salah jika anak memiliki sifat pemalu. Anak pemalu biasanya lebih mandiri, bijaksana, dan mudah berempati. Hanya saja, anak yang terlalu pemalu bisa mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya.
Penyebab anak jadi pemalu
Meski umum terjadi, tetapi ada faktor lain yang turut membuat anak menjadi pemalu. Faktor ini bisa karena meniru sifat orang tua, tidak diajarkan bersosialisasi sejak dini, korban perundungan (bullying), dan selalu dituntut menjadi untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal.
Sebenarnya, anak pemalu mungkin ingin bersosialisasi, tetapi bisa aja mereka merasa takut, ragu, dan tidak tahu bagaimana caranya. Perlu diingat, peran kamu sebagai orang tua dalam pembentukan karakter anak sangatlah penting.
Cara menumbuhkan sifat berani
Melansir Alodokter, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk menumbuhkan sifat berani pada anak yang pemalu:
1. Dorong anak untuk menceritakan hal-hal yang membuatnya malu
Anak yang pemalu umumnya merasa sungkan untuk bercerita dan menunjukkan kemampuannya. Oleh karena itu, cobalah ajak Si Kecil mencurahkan isi hatinya untuk mengetahui apa yang membuatnya menjadi malu.
Dengan begitu, kamu dapat menentukan cara yang tepat untuk mendorong keberaniannya dan melawan rasa malu yang ia rasakan. Bila orang tua mampu mendengarkan isi hati anak, ia juga dapat merasa memiliki tempat untuk mencurahkan perasaannya. Lambat laun, anak juga akan lebih berani berkomunikasi dengan orang lain.
2. Jangan sebut anak pemalu
Meski ia pemalu, akan tetapi hindari melabelinya sebagai “anak pemalu”. Hal ini justru bisa membuatnya yakin bahwa ia memang seperti apa yang dikatakan orang kepada dirinya. Katakan pula kepada orang-orang terdekatnya untuk tidak mengatakan hal serupa.
Sebaliknya, orang tua bisa mendorongnya agar lebih berani dengan mengatakatan kalimat yang afirmatif dan suportif setiap kali ia mencoba hal baru, contohnya “Wah, anak Moms jagoan dan pemberani, ya? Hebat!”
3. Jangan memarahi anak
Ketika Si Kecil mulai menampakkan sifat pemalu, orang tua sebaiknya tidak memarahi atau mengolok-oloknya. Jangan pula memaksanya untuk melakukan hal yang ditakutinya. Cobalah pahami perasaannya terlebih dahulu, ya.
Posisikan cara pandang Bunda dan Ayah sebagaimana cara Si Kecil memandang orang dan lingkungan di sekitarnya. Perlahan-lahan, jelaskan kepadanya bahwa tidak ada hal yang perlu ia takuti. kamu juga bisa memberi contoh bagaimana cara menghadapi situasi yang Si Kecil hindari.
Baca juga: Zaskia Bebaskan Anak Memilih Fashion Style, tapi Tidak untuk Bahannya
4. Tempatkan anak pada situasi sosial
Orang tua bisa turun langsung membantu anak bergaul dengan teman-temannya. Sebagai contoh, saat acara sekolah, orang tua bisa mulai pembicaraan dengan teman-temannya dan pancing Si Kecil untuk berinteraksi dengan mereka.
5. Bangun rasa percaya dirinya
Bangun keberaniannya untuk berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal. Misalnya, Moms meminta tolong kepada Si Kecil untuk memesan makanan yang ia mau ke pelayan saat makan di restoran atau memberinya uang untuk membayar barang belanjaan di kasir.
Orang tua bisa juga mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah dan mengundang teman-temannya beserta orang tua mereka agar Si Kecil terbiasa dengan banyak orang.
6. Tunjukkan sifat percaya diri di depan anak
Jadilah contoh yang baik karena anak kerap kali meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Orang tua bisa mulai dari hal sederhana, seperti sering menyapa tetangga saat bertemu di jalan atau bersikap ramah kepada orang lain dengan percaya diri. Dengan begitu, Si Kecil mungkin bisa ikut mencontohnya.
7. Beri pujian
Saat anak berhasil menunjukkan rasa percaya dirinya atau berhasil menyapa orang lain, Moms dapat memberikan apresiasi untuknya dalam bentuk pujian. Hal ini akan membuat anak merasa bahwa ia sudah melakukan hal yang baik dan benar.
Mengatasi sifat pemalu pada anak tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Jadi, orang tua sebaiknya tidak memaksa atau memarahi ketika Si Kecil masih menjadi sosok yang pemalu dan belum mampu menjadi pemberani sesuai ekspektasi kalian berdua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)