FAMILY

Catat! 6 Persiapan Paksu jika Ingin Melakukan Inseminasi

A. Firdaus
Jumat 22 November 2024 / 11:10
Jakarta: Proses melakukan Inseminasi menjadi salah satu cara pasangan suami istri yang ingin mendapatkan keturunan namun mengalami masalah infertilitas. Bisa dikatakan, Inseminasi merupakan cara agar sperma bisa bertemu secara cepat dengan sel telur.

Untuk melakukan Inseminasi, bukan hanya faktor istri yang harus diperhatikan, melainkan dari sisi pak suami (Paksu). Yang paling vital adalah dari kondisi sperma.

Menurut Dokter spesialis andrologi lulusan Universitas Airlangga dr. William Sp. And, pria atau suami perlu melakukan beberapa persiapan untuk mengoptimalkan kondisi sperma, dalam upaya meningkatkan peluang kehamilan dalam proses inseminasi atau IUI (intra uterine insemitation).

“Mungkin bisa diinseminasi setelah kita optimalkan dulu kondisinya. Mungkin pakai obat-obatan tertentu, atau ada kondisi lainnya mungkin hormonnya enggak bagus, bisa optimalkan, kalau sudah mencapai standar syarat minimal, itu bisa kita usahakan untuk inseminasi,” kata dr. William saat media talkshow seputar Inseminasi Intrauterin oleh Rumah Sakit Pondok Indah.

Baca juga: Apa Itu Proses Inseminasi Intrauterin dan Bedanya dengan Program Bayi Tabung?

Kemudian, dr. William mengatakan dalam mengoptimalkan kondisi sperma, pak suami bisa memperhatikan beberapa hal berikut ini:
 

1. Perbaiki faktor risiko


Suami harus memperbaiki faktor risiko seperti tekanan darah, gula darah dan kolesterol tinggi serta memperbaiki pola hidup tidak sehat seperti banyak makan junk food atau malas bergerak.
 

2. Perbaiki gangguan hormonal


Kondisi lain yang perlu diperbaiki adalah jika adanya gangguan hormonal maka perlu distabilkan sampai batas yang bagus agar produksi sperma baik, dan memperbaiki disfungsi seksual.

“Spermanya ada, tapi dia mungkin susah ereksi gimana mau penetrasi, menyalurkan spermanya itu enggak bisa,” katanya.
 

3. Meningkatkan kualitas sperma


"Dalam upaya inseminasi pihak suami juga perlu menjaga dan meningkatkan kualitas sperma agar bisa terjadi pembuahan pada indung telur," terang dr. William.

Salah satunya adalah menjaga berat badan ideal dan melakukan olahraga ringan sampai sedang misalnya jalan santai, senam, yoga, jogging atau bersepeda. William menyarankan untuk tidak melakukan olahraga berat atau ekstrem agar aliran darahnya lebih baik dan tidak kelelahan yang bisa menurunkan kualitas sperma.
 

4. Tidur berkualitas


Kesuburan pria dalam menghasilkan sperma yang baik juga tergantung dari jam tidur yang optimal, yakni 7-8 jam pada saat tidur malam. Tidur cukup juga berpengaruh pada hormon testosteron pria untuk memproduksi pematangan sperma yang baik.

“Kalau untuk suami, ini cukup penting, testosteron pada pria ada jam-jamnya, dia akan mulai diproduksi biasanya tengah malam, sekitar jam 12 malam, dan mencapai puncaknya di pagi hari jam 6 sampai jam 9,” kata dr. William.


5. Nutrisi


William mengatakan nutrisi juga penting dalam membentuk sperma yang baik agar proses inseminasi berjalan lancar, dan banyak mengonsumsi sayur dan buah berwarna-warni.
 

6. Menjaga suhu testis


Selain itu juga penting untuk menjaga suhu testis di antara 33-34 derajat dan tidak menggunakan celana ketat, serta memerhatikan waktu produksi sperma yang baik antara 2-3 bulan. Pria juga perlu memberikan jeda untuk tidak mengeluarkan sperma dalam 2-3 hari sebelum proses pengambilan sperma agar kualitas yang dihasilkan baik dan berkualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH