FAMILY
Tak Hanya Otak, Hubungan Intim Pun Menyenangkan bagi Tubuh, Ini Alasannya
Mia Vale
Minggu 22 Januari 2023 / 22:09
Jakarta: Satu Studi 2016 menunjukkan bahwa otak bisa menjadi organ seksual terpenting. Pasalnya, hubungan intim dapat memberi efek pada tubuh dan otak. Dengan kata lain, hubungan seksual akan memberikan perasaan menyenangkan bagi pasangan suami istri.
Pada tahun 1960-an, peneliti seks William Masters dan Virginia Johnson mengidentifikasi empat fase gairah seksual yang berbeda, masing-masing dengan efek unik pada tubuh.
Penelitian mereka telah mengarah pada penggunaan umum dari keempat kategori ini untuk menjelaskan respons seksual. Berikut beberapa alasan yang mengapa seks itu menyenangkan yang berhasil dilansir dari Medical News Today.
Ketika seseorang memiliki hasrat seksual, jaringan di penis, vagina, panggul, vulva, dan klitoris terisi darah. Ini meningkatkan sensitivitas saraf di area tubuh ini. Aliran darah juga menghasilkan cairan yang disebut transudat, yang melumasi vagina. Otot di seluruh tubuh mulai berkontraksi. Beberapa orang bernapas lebih cepat atau mengalami kulit memerah karena peningkatan aliran darah.
Saat libido atau gairah seksual seseorang sedang tinggi dan terus meningkat, umumnya vagina, penis, dan klitoris menjadi lebih sensitif. Seseorang mungkin mengalami variasi dalam kepekaan dan gairah selama periode ini. Gairah dan minat bisa menurun, meningkat, lalu menurun lagi.
.jpg)
(Orgasme adalah puncak kenikmatan yang didapatkan ketika berhubungan seksual karena bisa memberikan sensasi luar biasa secara psikis dan psikologis. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Dengan stimulasi yang tepat dan kondisi mental yang tepat, seseorang bisa mengalami orgasme. Bagi sebagian besar wanita, rangsangan klitoris adalah cara tercepat dan paling efektif menuju orgasme.
Bagi sebagian orang, itu adalah satu-satunya jalan menuju orgasme. Kebanyakan pria mengalami ejakulasi saat orgasme, tetapi ada kemungkinan mengalami orgasme tanpa ejakulasi. Baik pria maupun wanita mengalami kontraksi otot yang intens selama orgasme.
Setelah orgasme, otot-otot mengendur, dan tubuh perlahan kembali ke keadaan sebelum terangsang. Proses ini berbeda untuk pria dan wanita. Meskipun sebagian besar pria tidak dapat mengalami orgasme segera setelah ejakulasi, banyak wanita yang bisa.
Selama tahap resolusi, sebagian besar pria dan wanita mengalami periode refraktori. Artinya, orang tersebut tidak akan menanggapi rangsangan seksual.
Agar seks terasa menyenangkan, otak harus menginterpretasikan sensasi seksual sebagai kenikmatan. Saraf di area seksual tubuh mengirimkan sinyal khusus ke otak, dan otak menggunakan sinyal tersebut untuk menciptakan berbagai sensasi seksual.
Neurotransmitter adalah pembawa pesan kimiawi yang membantu otak berkomunikasi dengan area tubuh lainnya. Beberapa neurotransmitter memiliki peran dalam kenikmatan seksual:
- Kadar prolaktin meningkat segera setelah orgasme. Ini terkait berkurangnya respons seksual, yang mungkin menjelaskan periode refraktori.
- Dopamin, terkait dengan motivasi dan penghargaan. Ini meningkatkan gairah seksual, dan tubuh mengeluarkannya selama tahap keinginan.
- Oksitosin, juga dikenal sebagai hormon cinta atau ikatan, meningkatkan perasaan keintiman dan kedekatan. Tubuh melepaskannya setelah orgasme.
- Tubuh melepaskan serotonin, yang mendukung perasaan sejahtera dan bahagia, selama fase gairah.
- Norepinefrin melebarkan dan menyempitkan pembuluh darah, membuat alat kelamin lebih sensitif. Tubuh melepaskan ini selama rangsangan seksual.
Orang dapat mengalami kenikmatan seksual dari berbagai posisi, jenis seks, dan fantasi seksual. Komunikasi terbuka, penerimaan diri, dan kemauan untuk mencari bantuan ketika sesuatu tidak berhasil dapat meningkatkan kenikmatan seksual dan mengurangi stigma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pada tahun 1960-an, peneliti seks William Masters dan Virginia Johnson mengidentifikasi empat fase gairah seksual yang berbeda, masing-masing dengan efek unik pada tubuh.
Penelitian mereka telah mengarah pada penggunaan umum dari keempat kategori ini untuk menjelaskan respons seksual. Berikut beberapa alasan yang mengapa seks itu menyenangkan yang berhasil dilansir dari Medical News Today.
1. Menghasilkan rasa gembira
Ketika seseorang memiliki hasrat seksual, jaringan di penis, vagina, panggul, vulva, dan klitoris terisi darah. Ini meningkatkan sensitivitas saraf di area tubuh ini. Aliran darah juga menghasilkan cairan yang disebut transudat, yang melumasi vagina. Otot di seluruh tubuh mulai berkontraksi. Beberapa orang bernapas lebih cepat atau mengalami kulit memerah karena peningkatan aliran darah.
2. Libido
Saat libido atau gairah seksual seseorang sedang tinggi dan terus meningkat, umumnya vagina, penis, dan klitoris menjadi lebih sensitif. Seseorang mungkin mengalami variasi dalam kepekaan dan gairah selama periode ini. Gairah dan minat bisa menurun, meningkat, lalu menurun lagi.
.jpg)
(Orgasme adalah puncak kenikmatan yang didapatkan ketika berhubungan seksual karena bisa memberikan sensasi luar biasa secara psikis dan psikologis. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
3. Orgasme
Dengan stimulasi yang tepat dan kondisi mental yang tepat, seseorang bisa mengalami orgasme. Bagi sebagian besar wanita, rangsangan klitoris adalah cara tercepat dan paling efektif menuju orgasme.
Bagi sebagian orang, itu adalah satu-satunya jalan menuju orgasme. Kebanyakan pria mengalami ejakulasi saat orgasme, tetapi ada kemungkinan mengalami orgasme tanpa ejakulasi. Baik pria maupun wanita mengalami kontraksi otot yang intens selama orgasme.
4. Resolusi
Setelah orgasme, otot-otot mengendur, dan tubuh perlahan kembali ke keadaan sebelum terangsang. Proses ini berbeda untuk pria dan wanita. Meskipun sebagian besar pria tidak dapat mengalami orgasme segera setelah ejakulasi, banyak wanita yang bisa.
Selama tahap resolusi, sebagian besar pria dan wanita mengalami periode refraktori. Artinya, orang tersebut tidak akan menanggapi rangsangan seksual.
5. Efek seks di otak
Agar seks terasa menyenangkan, otak harus menginterpretasikan sensasi seksual sebagai kenikmatan. Saraf di area seksual tubuh mengirimkan sinyal khusus ke otak, dan otak menggunakan sinyal tersebut untuk menciptakan berbagai sensasi seksual.
Neurotransmitter adalah pembawa pesan kimiawi yang membantu otak berkomunikasi dengan area tubuh lainnya. Beberapa neurotransmitter memiliki peran dalam kenikmatan seksual:
- Kadar prolaktin meningkat segera setelah orgasme. Ini terkait berkurangnya respons seksual, yang mungkin menjelaskan periode refraktori.
- Dopamin, terkait dengan motivasi dan penghargaan. Ini meningkatkan gairah seksual, dan tubuh mengeluarkannya selama tahap keinginan.
- Oksitosin, juga dikenal sebagai hormon cinta atau ikatan, meningkatkan perasaan keintiman dan kedekatan. Tubuh melepaskannya setelah orgasme.
- Tubuh melepaskan serotonin, yang mendukung perasaan sejahtera dan bahagia, selama fase gairah.
- Norepinefrin melebarkan dan menyempitkan pembuluh darah, membuat alat kelamin lebih sensitif. Tubuh melepaskan ini selama rangsangan seksual.
Orang dapat mengalami kenikmatan seksual dari berbagai posisi, jenis seks, dan fantasi seksual. Komunikasi terbuka, penerimaan diri, dan kemauan untuk mencari bantuan ketika sesuatu tidak berhasil dapat meningkatkan kenikmatan seksual dan mengurangi stigma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)