FAMILY
Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menjalani Program Bayi Tabung
Raka Lestari
Kamis 30 Desember 2021 / 17:10
Jakarta: Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) seringkali menjadi pilihan bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan. Dan terkadang, bukan hanya membebani tubuh yang menjalani program bayi tabung, melainkan juga kesejahteraan emosional dan mental.
Setelah tindakan transfer embrio (dikenal pula dengan ET atau embryo transfer), pasangan yang sedang menjalani program bayi tabung biasanya akan melakukan Two Weeks Waiting (TWW) atau periode tunggu.
Pada saat periode tunggu tersebut, berikut ini adalah hal yang bisa dilakukan:
"Asupan makanan yang baik dengan gizi seimbang merupakan salah satu poin penting yang dapat menyukseskan implantasi embrio pada rahim," jelas dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, M.RepSc selaku dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre.
Dalam keterangan tertulisnya, dr. Aida menyebutkan bahwa ini saat yang tepat untuk merangkul kebiasaan makan sehat yang direkomendasikan untuk wanita hamil. Idealnya, calon ibu sebaiknya makan berbagai macam buah dan sayuran, serta makanan yang kaya kalsium, protein, vitamin B, dan zat besi.
Asam folat juga dapat dimasukkan ke menu harian. Ada banyak manfaat mengonsumsi asam folat sebelum dan saat hamil.
"Ibu hamil membutuhkan sekitar 0,4 mg per hari untuk mencegah neural tube defect. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa asam folat dapat mengurangi kemungkinan bayi mengalami celah bibir atau langit-langit," ungkap dr. Aida.
Asam folat juga dikaitkan dengan risiko cacat jantung bawaan yang lebih rendah pada bayi. Asupan asam folat dapat diperoleh dari bayam, asparagus, brokoli, alpukat, tomat, jeruk, lemon, buah bit, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, dan kacang walnut, daging unggas, hati sapi, daging merah, hati ayam, hidangan laut, dan telur.
"Meski tidak terbukti secara ilmiah bahwa hubungan intim menjadi kontraindikasi pasca tindakan transfer embrio atau dalam kehamilan, kontraksi rahim akibat orgasme bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan.Untuk itu, aktivitas seksual yang terkait dengan penetrasi penis ke dalam vagina sebaiknya tidak dilakukan dulu," ungkap dr. Aida.
Pasien program bayi tabung direkomendasikan untuk menjalani gaya hidup sehari-hari seperti biasa selama periode tunggu ini. Meskipun demikian, olahraga dengan intensitas tinggi seperti aerobik, atau berlari sebaiknya tidak dilakukan dulu, hingga mendapatkan konfirmasi kehamilan klinis.
"Lebih baik, pilih olahraga dengan intensitas rendah seperti jalan kaki, yoga, dan meditasi dengan durasi 30 menit per hari," tutup dr. Aida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Setelah tindakan transfer embrio (dikenal pula dengan ET atau embryo transfer), pasangan yang sedang menjalani program bayi tabung biasanya akan melakukan Two Weeks Waiting (TWW) atau periode tunggu.
Pada saat periode tunggu tersebut, berikut ini adalah hal yang bisa dilakukan:
1. Pilihan asupan makanan
"Asupan makanan yang baik dengan gizi seimbang merupakan salah satu poin penting yang dapat menyukseskan implantasi embrio pada rahim," jelas dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, M.RepSc selaku dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre.
Dalam keterangan tertulisnya, dr. Aida menyebutkan bahwa ini saat yang tepat untuk merangkul kebiasaan makan sehat yang direkomendasikan untuk wanita hamil. Idealnya, calon ibu sebaiknya makan berbagai macam buah dan sayuran, serta makanan yang kaya kalsium, protein, vitamin B, dan zat besi.
2. Konsumsi asam folat
Asam folat juga dapat dimasukkan ke menu harian. Ada banyak manfaat mengonsumsi asam folat sebelum dan saat hamil.
"Ibu hamil membutuhkan sekitar 0,4 mg per hari untuk mencegah neural tube defect. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa asam folat dapat mengurangi kemungkinan bayi mengalami celah bibir atau langit-langit," ungkap dr. Aida.
Asam folat juga dikaitkan dengan risiko cacat jantung bawaan yang lebih rendah pada bayi. Asupan asam folat dapat diperoleh dari bayam, asparagus, brokoli, alpukat, tomat, jeruk, lemon, buah bit, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, dan kacang walnut, daging unggas, hati sapi, daging merah, hati ayam, hidangan laut, dan telur.
3. Hindari aktivitas seksual dan olahraga
"Meski tidak terbukti secara ilmiah bahwa hubungan intim menjadi kontraindikasi pasca tindakan transfer embrio atau dalam kehamilan, kontraksi rahim akibat orgasme bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan.Untuk itu, aktivitas seksual yang terkait dengan penetrasi penis ke dalam vagina sebaiknya tidak dilakukan dulu," ungkap dr. Aida.
Pasien program bayi tabung direkomendasikan untuk menjalani gaya hidup sehari-hari seperti biasa selama periode tunggu ini. Meskipun demikian, olahraga dengan intensitas tinggi seperti aerobik, atau berlari sebaiknya tidak dilakukan dulu, hingga mendapatkan konfirmasi kehamilan klinis.
"Lebih baik, pilih olahraga dengan intensitas rendah seperti jalan kaki, yoga, dan meditasi dengan durasi 30 menit per hari," tutup dr. Aida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)