Jakarta: Seperti kita tahu, walaupun hukumnya wajib bagi umat muslim, tapi puasa pun masih boleh tidak dilaksanakan untuk orang-orang tertentu. Ibu yang menyusui bayinya yang belum lama lahir, salah satu contohnya. Puasa Ramadan umumnya dapat memberikan waktu yang cukup untuk tubuh memperoleh nutrisi yang cukup.
Hal ini tentunya tergantung dengan jenis dan asupan makanan dan minuman menjelang sahur dan berbuka. Nah, sebenarnya para ahli menyikapi hal ini.
Apakah ada dampaknya pada ASI dan bayinya bila seorang ibu yang sedang menyusui menjalani puasa saat Ramadan? Mengutip laman Breastfeeding, para ahli akan memberi jawabannya.
Telah dilakukan penelitian tentang kandungan nutrisi ASI ibu saat berpuasa dan bagaimana puasa memengaruhi pertumbuhan bayi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat menyebabkan beberapa perubahan jangka pendek pada komposisi ASI.
Namun studi lain menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nutrisi utama ASI selama dan setelah puasa Ramadan. Demikian pula, tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat pada pertumbuhan bayi ASI eksklusif saat ibu mereka berpuasa Ramadan.
Puasa seharusnya tidak memengaruhi komposisi nutrisi (karbohidrat, lemak, protein) dalam ASI. Namun, puasa dapat mengubah kandungan mikronutrien yang berupa mineral potasium, zinc, dan magnesium.
.jpg)
(Ibu yang berada pada masa nifas tidak diperbolehkan puasa di bulan Ramadan dan wajib mengganti puasa di lain hari. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Meskipun dehidrasi parah dapat menurunkan suplai ASI, penelitian menyusui memberi tahu bahwa puasa jangka pendek tidak mengurangi suplai ASI. Puasa sendiri tidak dapat mengurangi produksi ASI.
Namun, menjelang puasa panjang, tubuh lebih rentan terhadap dehidrasi, terutama bagi yang tinggal di daerah dengan cuaca panas. Kondisi ini dapat menurunkan jumlah produksi ASI. Untungnya, masalah tersebut dapat dicegah dengan menjaga asupan cairan di luar jam puasa.
Ibu yang sehat cenderung dapat mengatasi puasa jangka pendek dengan baik. Namun, selalu ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum berpuasa. Ingat untuk memerhatikan kebutuhan bayi dan mengikuti kemampuan tubuh masing-masing ya, Moms!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Hal ini tentunya tergantung dengan jenis dan asupan makanan dan minuman menjelang sahur dan berbuka. Nah, sebenarnya para ahli menyikapi hal ini.
Apakah ada dampaknya pada ASI dan bayinya bila seorang ibu yang sedang menyusui menjalani puasa saat Ramadan? Mengutip laman Breastfeeding, para ahli akan memberi jawabannya.
Efek pada ASI dan bayi
Telah dilakukan penelitian tentang kandungan nutrisi ASI ibu saat berpuasa dan bagaimana puasa memengaruhi pertumbuhan bayi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat menyebabkan beberapa perubahan jangka pendek pada komposisi ASI.
Namun studi lain menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nutrisi utama ASI selama dan setelah puasa Ramadan. Demikian pula, tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat pada pertumbuhan bayi ASI eksklusif saat ibu mereka berpuasa Ramadan.
Puasa seharusnya tidak memengaruhi komposisi nutrisi (karbohidrat, lemak, protein) dalam ASI. Namun, puasa dapat mengubah kandungan mikronutrien yang berupa mineral potasium, zinc, dan magnesium.
.jpg)
(Ibu yang berada pada masa nifas tidak diperbolehkan puasa di bulan Ramadan dan wajib mengganti puasa di lain hari. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Pasokan susu saat puasa
Meskipun dehidrasi parah dapat menurunkan suplai ASI, penelitian menyusui memberi tahu bahwa puasa jangka pendek tidak mengurangi suplai ASI. Puasa sendiri tidak dapat mengurangi produksi ASI.
Namun, menjelang puasa panjang, tubuh lebih rentan terhadap dehidrasi, terutama bagi yang tinggal di daerah dengan cuaca panas. Kondisi ini dapat menurunkan jumlah produksi ASI. Untungnya, masalah tersebut dapat dicegah dengan menjaga asupan cairan di luar jam puasa.
Apa yang dapat kamu lakukan?
- - Jika menyusui dan berpuasa, bayi umumnya akan menyusu seperti biasa pada hari puasa, namun mungkin akan lebih sering menyusu pada satu atau dua hari berikutnya. Bagi seorang ibu Muslim, bayimu mungkin lebih sering menyusu dalam semalam.
- - Moms mungkin ingin minum lebih banyak cairan selama dua hari sebelum puasa sehingga saat memulai puasa dengan terhidrasi sebaik mungkin. Ibu Muslim mungkin ingin minum lebih banyak cairan selama waktu non-puasa.
- - Sebaiknya mengurangi aktivitas dan menghindari panas sebanyak mungkin selama puasa.
- - Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik dengan terus menyusui seperti biasa dan memeriksa keluaran popoknya.
Ibu yang sehat cenderung dapat mengatasi puasa jangka pendek dengan baik. Namun, selalu ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum berpuasa. Ingat untuk memerhatikan kebutuhan bayi dan mengikuti kemampuan tubuh masing-masing ya, Moms!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)