Jakarta: Memang tidak ada larangan bagi Ibu hamil (Bumil) untuk ikut berpuasa di bulan Ramadan. Namun, dari jika dilihat dari segi kesehatan tetap ada rambu-rambu yang harus dipatuhi demi menjaga kesehatan ibu dan janin.
Menurut dr. Adeline Devita, seorang Praktisi Kesehatan, masa yang rentan bagi Bumil sehingga disarankan untuk tidak berpuasa adalah pada trimester pertama dan trimester terakhir masa kehamilan.
Pasalnya, pada trimester pertama, tubuh ibu masih beradaptasi dengan keadaan janin. Perubahan hormon, rasa mual, dan muntah masih sering dialami pada trimester pertama.
"Jika ibu memaksakan puasa pada masa ini, ibu hamil akan rentan dehidrasi dan kekurangan asupan bagi janin. Hal ini tentu berbahaya karena pertumbuhan janin dapat terhambat,” ujarnya pada acara KULWAP bersama KALCare, Kamis, 23 April 2020.
Sementara pada trimester akhir, janin masih terus berkembang menyempurnakan organ-organ penting sehingga Bumil disarankan agar tetap makan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Selain itu, saat trimester akhir, kelahiran janin bisa terjadi kapan saja dan Bumil diharapkan memiliki tenaga yang cukup untuk melahirkan.
"Maka dari itu, memenuhi kebutuhan gizi sangatlah penting pada masa-masa ini," jelasnya.
(Salah satu kondisi wanita hamil yang mungkin perlu diwaspadai adalah jika seorang wanita hamil tersebut mengalami diabetes. Foto: Ilustrasi. Dok. Unsplash.com)
Dr. Adeline menyarankan agar sebaiknya Bumil berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk memastikan apakah boleh berpuasa atau tidak. “Namun jika diperbolehkan untuk melakukan puasa, pastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi agar ibu dan pertumbuhan bayi tetap optimal.
Salah satu kondisi wanita hamil lainnya yang mungkin perlu diwaspadai adalah jika seorang wanita hamil tersebut mengalami diabetes. “Penting bagi ibu hamil dengan diabetes menjaga serta mengontrol gula darah dengan baik, sehingga meningkatkan peluang melahirkan bayi yang sehat” tutur Hening Utami, seorang ahli gizi.
Selain itu, mengontrol gula darah selama kehamilan juga sangat berpengaruh dalam mengurangi timbulnya masalah lain akibat diabetes.
“Ketika sedang mengandung, upayakan konsultasi dengan dokter. Mulai dari dokter kandungan, dokter spesialis gizi, dan dokter spesialis. Ibu hamil dengan diabetes harus lebih sering berkonsultasi dengan dokter guna mencegah atau mendeteksi masalah lebih awal,” anjur Hening.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)