Jakarta: Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM darurat yang tengah diterapkan kembali, mengharuskan kita semua untuk melakukan berbagai kegiatan di rumah. Hal ini membuat orang tua maupun anak mengalami ketidaknyamanan.
Tanpa disadari, orang tua mungkin bisa mengalami pandemic burnout seperti merasa jenuh, bingung, hingga sakit kepala. Hal ini pada akhirnya mengubah atmosfer rumah dan anak pun jadi terpengaruh pula.
“Saat ini orang tua dan guru mulai mengalami emotional fatigue atau kelelahan emosi dan pandemic burnout atau kelelahan dalam menghadapi pandemi yang sedang terjadi di masyarakat,” jelas Psikolog Anak, Anastasia Satriyo, M.Psi., Psi.
“Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, misalnya ada yang terkena PHK, mendapat potongan upah, atau harus bekerja sekaligus mengajar anak sekolah dari rumah. Tentunya ini bisa turut mempengaruhi psikologis dan kesehatan mental anak,” sambungnya.
Menurut Anastasia, anak sulit untuk menghadapi kondisi stres dibandingkan orang dewasa. Sebab proses perkembangan otak masih sangat sederhana.
Karena itu, Anastasia menyarankan agar orang tua mengurus dirinya terlebih dahulu, sehingga mood-nya bisa kembali. Ia menyarankan orang tua dan anak untuk membuat waktu berkualitas.
“Maka dari itu, penting untuk orang tua memiliki quality time bersama anak agar suasana di rumah menjadi menyenangkan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tanpa disadari, orang tua mungkin bisa mengalami pandemic burnout seperti merasa jenuh, bingung, hingga sakit kepala. Hal ini pada akhirnya mengubah atmosfer rumah dan anak pun jadi terpengaruh pula.
“Saat ini orang tua dan guru mulai mengalami emotional fatigue atau kelelahan emosi dan pandemic burnout atau kelelahan dalam menghadapi pandemi yang sedang terjadi di masyarakat,” jelas Psikolog Anak, Anastasia Satriyo, M.Psi., Psi.
“Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, misalnya ada yang terkena PHK, mendapat potongan upah, atau harus bekerja sekaligus mengajar anak sekolah dari rumah. Tentunya ini bisa turut mempengaruhi psikologis dan kesehatan mental anak,” sambungnya.
Menurut Anastasia, anak sulit untuk menghadapi kondisi stres dibandingkan orang dewasa. Sebab proses perkembangan otak masih sangat sederhana.
Karena itu, Anastasia menyarankan agar orang tua mengurus dirinya terlebih dahulu, sehingga mood-nya bisa kembali. Ia menyarankan orang tua dan anak untuk membuat waktu berkualitas.
“Maka dari itu, penting untuk orang tua memiliki quality time bersama anak agar suasana di rumah menjadi menyenangkan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)