FAMILY
Moms Wajib Coba Atasi FOMO Anak dengan Aktivitas Offline
Yatin Suleha
Minggu 28 September 2025 / 08:05
Jakarta: FOMO pada anak sering dipicu oleh paparan berlebih di media sosial yang membuat mereka merasa ketinggalan, tetapi orang tua bisa mengubahnya menjadi peluang positif dengan mengarahkan ke aktivitas offline yang sehat dan terkontrol, sambil menyeimbangkan dengan dunia nyata.
Cara ini membantu anak merasa terlibat tanpa cemas, membangun kepercayaan diri, dan mengajarkan keseimbangan antara dunia maya dan nyata, sehingga FOMO berkurang dan anak lebih bahagia sehari-hari.
Baca juga: Kamu Merasa Benci Diri Sendiri secara Tiba-tiba? Ternyata Ini 5 Alasannya
Dikutip dari Parents, berikut adalah enam saran aktivitas offline yang bisa diterapkan di rumah agar anak tidak FOMO.
Anak FOMO karena bandingin diri di medsos jadi arahkan ke kegiatan nyata seperti gambar atau lari taman yang bikin bangga tanpa like online. Aktivitas ini bangun identitas kuat, kurangi iri ke hidup "sempurna" orang lain.

(Leah Jacobs, LMHC, pendiri dan direktur Digital Wellness Project mengatakan membantu anak terhubung kembali dengan minat offline mereka dapat menjadi titik awal yang baik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Banyak anak kurang kegiatan luar layar yang spesial, jadi ajak gabung klub bola atau baca buku perpustakaan.
“Sering kali anak-anak kekurangan hobi offline yang memperkuat rasa diri mereka,” kata Leah Jacobs, LMHC, pendiri dan direktur Digital Wellness Project.
“Membantu anak terhubung kembali dengan minat offline mereka dapat menjadi titik awal yang baik,” tambahnya. Selain itu manfaat aktivitas ini adalah menciptakan kenangan asli dan lebih puas daripada cuplikan medsos.
Atasi scrolling FOMO dengan aturan durasi gadget, seperti satu jam medsos sehari, prioritas obrolan langsung.
“Sangat penting untuk mendiskusikan nilai menetapkan batasan waktu layar dengan anak-anak dan memprioritaskan rutinitas dalam kehidupan keluarga yang berfokus pada koneksi antarmanusia,” kata Kanchi Wijesekera, PhD, psikolog klinis dan pendiri serta direktur klinis Milika Center for Therapy & Resilience.
Taruh gadget jauh dari kamar tidur malam biar tidur nyenyak, waktu makan tanpa ponsel, atau weekend bebas gadget dengan bermain board game atau jalan-jalan. Aktivitas ini bikin anak aman dan kurangi cek update teman.
Sukses batas dari ikut anak putuskan jadwal, seperti jam mematikan gadget. “Yang terpenting, libatkan mereka dalam keputusan ini,” kata dr. Wijesekera.
“Ketika anak-anak terlibat dalam menetapkan batasan tersebut, mereka lebih cenderung menghormatinya.” Aktivitas ini ajarkan tanggung jawab untuk petualangan nyata lebih seru pada anak.
Baca juga: 5 Stages of Grief: Memahami Setiap Tahap Menuju Penerimaan
Orang tua contoh tak pegang ponsel saat main atau baca cerita. “Jika anak melihat kamu menyimpan ponsel untuk fokus pada momen tersebut, hal itu memperkuat bahwa scrolling terus-menerus tidak diperlukan untuk merasa terhubung,” tekan dr. Wijesekera.
Anak akan meniru hal ini dan anak akan lebih bahagia dengan interaksi langsung, bukan interaksi dengan layar.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Cara ini membantu anak merasa terlibat tanpa cemas, membangun kepercayaan diri, dan mengajarkan keseimbangan antara dunia maya dan nyata, sehingga FOMO berkurang dan anak lebih bahagia sehari-hari.
Baca juga: Kamu Merasa Benci Diri Sendiri secara Tiba-tiba? Ternyata Ini 5 Alasannya
Dikutip dari Parents, berikut adalah enam saran aktivitas offline yang bisa diterapkan di rumah agar anak tidak FOMO.
1. Alihkan fokus ke pengembangan diri via offline
Anak FOMO karena bandingin diri di medsos jadi arahkan ke kegiatan nyata seperti gambar atau lari taman yang bikin bangga tanpa like online. Aktivitas ini bangun identitas kuat, kurangi iri ke hidup "sempurna" orang lain.
2. Dorong hobi offline kuatkan rasa diri

(Leah Jacobs, LMHC, pendiri dan direktur Digital Wellness Project mengatakan membantu anak terhubung kembali dengan minat offline mereka dapat menjadi titik awal yang baik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Banyak anak kurang kegiatan luar layar yang spesial, jadi ajak gabung klub bola atau baca buku perpustakaan.
“Sering kali anak-anak kekurangan hobi offline yang memperkuat rasa diri mereka,” kata Leah Jacobs, LMHC, pendiri dan direktur Digital Wellness Project.
“Membantu anak terhubung kembali dengan minat offline mereka dapat menjadi titik awal yang baik,” tambahnya. Selain itu manfaat aktivitas ini adalah menciptakan kenangan asli dan lebih puas daripada cuplikan medsos.
3. Buat batas layar keluarga kurangi paparan
Atasi scrolling FOMO dengan aturan durasi gadget, seperti satu jam medsos sehari, prioritas obrolan langsung.
“Sangat penting untuk mendiskusikan nilai menetapkan batasan waktu layar dengan anak-anak dan memprioritaskan rutinitas dalam kehidupan keluarga yang berfokus pada koneksi antarmanusia,” kata Kanchi Wijesekera, PhD, psikolog klinis dan pendiri serta direktur klinis Milika Center for Therapy & Resilience.
4. Rutinitas tanpa gadget tingkatkan ikatan keluarga
Taruh gadget jauh dari kamar tidur malam biar tidur nyenyak, waktu makan tanpa ponsel, atau weekend bebas gadget dengan bermain board game atau jalan-jalan. Aktivitas ini bikin anak aman dan kurangi cek update teman.
5. Libatkan anak buat aturan layar
Sukses batas dari ikut anak putuskan jadwal, seperti jam mematikan gadget. “Yang terpenting, libatkan mereka dalam keputusan ini,” kata dr. Wijesekera.
“Ketika anak-anak terlibat dalam menetapkan batasan tersebut, mereka lebih cenderung menghormatinya.” Aktivitas ini ajarkan tanggung jawab untuk petualangan nyata lebih seru pada anak.
Baca juga: 5 Stages of Grief: Memahami Setiap Tahap Menuju Penerimaan
6. Teladani simpan ponsel saat bareng anak
Orang tua contoh tak pegang ponsel saat main atau baca cerita. “Jika anak melihat kamu menyimpan ponsel untuk fokus pada momen tersebut, hal itu memperkuat bahwa scrolling terus-menerus tidak diperlukan untuk merasa terhubung,” tekan dr. Wijesekera.
Anak akan meniru hal ini dan anak akan lebih bahagia dengan interaksi langsung, bukan interaksi dengan layar.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)