FAMILY

6 Cara agar Belajar di Rumah Makin Lancar dan Nyaman

Kumara Anggita
Rabu 21 April 2021 / 17:10
Jakarta: Salah satu kesulitan yang dihadapi orang tua dalam keadaan pandemi ini adalah menciptakan kondisi yang kondusif, sekaligus nyaman untuk anaknya belajar. Namun ini, bisa diatasi dengan mengontrol beberapa hal di rumah.

Psikolog Klinis Anak Remaja dan Keluarga, Roslina Verauli membagikan beberapa cara yang bisa diikuti orang tua untuk membuat suasana rumah menjadi kondusif dan nyaman seperti:
 

1. Perhatikan lingkungan fisik


Pastikan di waktu belajar, orang tua meminimalkan distraksi atau gangguan. Buat spot di rumah yang terasa seperti kelas. Cara ini dikatakan efektif, karena anak perlu membuat asosiasi baru tentang tempat dan waktu belajar.
 

2. Menciptakan iklim yang menjadikan anak termotivasi


Motivasi adalah dorongan yang muncul dari diri anak sendiri. Bantu anak agar bisa melihat bahwa belajar adalah hal yang baik. Jangan sampai dia belajar karena takut orang tua atau guru atau takut tidak naik kelas.
 

3. Memberi limit yang masuk akal


Tugas adalah hal tambahan yang membantu anak belajar. Namun pastikan anak tidak mendapatkan tugas yang berlebihan.

“Limit belajar jangan diberikan tiga chapter sekaligus. Terlalu banyak tugas membuat anak tidak bisa mengerjakan padahal kita sedang melatihnya untuk belajar,” jelasnya dalam Webinar bertajuk Mengelola Pembelajaran Adaptif, Fleksibel, dan Akomofatif.
 

4. Kegiatan berpusat pada “on-task-behavior”


"Pastikan anak pada waktu itu fokus pada tugas yang terkait pelajaran saja. Yang tidak berkaitan dengan belajar mengajar, jangan direspon atau kita minimalisir,” ungkap Roslina.
 

5. Memonitor anak secara berkala


Dengan tipe belajar baru seperti sekarang, orang tua jadi perlu berperan lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Monitor anak secara berkala saat kegiatan berlangsung, pastikan anak memang sedang belajar bukan melakukan aktivitas lain.
 

6. Bila instruksi tidak efektif, lakukan modifikasi


Bila tips-tips ini belum efektif untuk anak kamu. Jangan menyerah, mungkin ada yang ketinggalan atau tidak bersesuain dengan kebutuhan dan kemampuan anak.

“Ini bisa didiskusikan dengan guru-guru di sekolah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH