COMMUNITY

Banjir Jakarta, Pramono Anung Prioritaskan Pengerukan Kali

Yatin Suleha
Senin 07 Juli 2025 / 16:13
Jakarta: Banjir Jakarta sejak Minggu, 6 Juli 2025 membuat beberapa daerah terendam. Dalam laman resmi Jakarta.go.id Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung prioritaskan pengerukan di pinggir-pinggir Jakarta.

Ia menyampaikan, kali ini banjir di Jakarta terjadi akibat tingginya curah hujan, banjir kiriman serta terjadinya rob di pesisir Utara. 

Baca juga: Saat Banjir Datang, Apa yang Harus Kamu Utamakan?

"Inilah banjir yang terjadi bersamaan. Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua banjir karena curah hujan, yang ketiga pas bersamaan rob permukaan air lautnya naik," jelas Pramono di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 7 Juli 2025.

"Intinya adalah saya sudah memutuskan untuk penanganan pengerukan di pinggir-pinggir Jakarta ini segera dilakukan karena menjadi prioritas utama," ujar Pramono. 

Ia menjelaskan, irigasi ini awalnya dibangun pemerintah pusat untuk mengatasi banjir dan sebagai sumber pengairan. 

Namun, seiring berjalannya waktu, perawatan irigasi ini beralih menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi. 

Pengerukan Kali Irigasi Bekasi Tengah di Cakung ini dilakukan sepanjang 5,3 kilometer. 

Aliran ini melewati tiga kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Ujung Menteng, Kelurahan Cakung Timur dan Cakung Barat. Aliran ini berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

Pada 2025, beberapa kegiatan pengerukan dilakukan di sepanjang aliran Kali Irigasi Bekasi Tengah atau inspeksi PAM. Di antaranya pengerukan Kali Irigasi Bekasi Tengah segmen A dari Kanal Banjir Timur sampai gerbang Perum Metland Ujung Menteng.

Pengerukan ini dilakukan sejak 12 Februari hingga 19 Mei 2025. Sedangkan volume terkeruk mencapai 5.753 meter kubik dengan panjang 1.100 meter.

Kemudian pengerukan Kali Irigasi Bekasi Tengah segmen B dari gerbang Perum Metland hingga Kali Cakung Drain. Pengerukan ini sedang berjalan dengan rencana volume yang akan dikeruk sebanyak 10.147 meter kubik dengan panjang 4200 meter.
 

Penanganan banjir menghadapi kendala karena rob



(Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, koordinasi dengan pimpinan wilayah terus dilakukan agar dampak banjir segera tertangani. Foto: Dok. Jakarta.go.id)

Sementara, penanganan banjir menghadapi kendala karena rob yang disebabkan tingginya permukaan air laut Jakarta baru surut pada Minggu, 6 Juli 2025, pukul 22.30. 

Hal ini membuat seluruh pompa milik Pemprov DKI yang berjumlah sekitar 600 unit baru bisa dioperasikan secara optimal setelah surutnya permukaan air laut.

Bahkan akibat debit air yang sangat tinggi menyebabkan 10 unit pompa mengalami kerusakan. 

Upaya Pemprov DKI ini juga dilakukan untuk meminimalkan dampak banjir di daerah-daerah strategis seperti Bundaran HI dan Istana.

Pramono menegaskan, koordinasi dengan pimpinan wilayah terus dilakukan agar dampak banjir segera tertangani. 

"Dan alhamdulillah kalau melihat apa yang dilakukan di Jakarta, sekarang ini banjir tinggal sedikit ada di Jakarta Timur dan sedikit di Barat. Praktis yang lain sudah tertangani dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Bencana Banjir Melanda Kawasan Puncak, Hati-hati Hantavirus!

Pramono juga telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk tetap siaga menghadapi prakiraan cuaca dari BMKG dalam dua hari ke depan. 

BMKG memprakirakan hujan masih akan terjadi sekaligus naiknya permukaan air laut kembali.

"Saya sudah meminta kepada Ibu Ika (Kepala Dinas SDA) dan teman-teman kita standby untuk mengatasi itu," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH