5 Penyakit Paling Mematikan pada Kucing yang Wajib Diwaspadai Pemilik

Fatha Annisa

Kamis 04 Desember 2025 / 10:00

Jakarta: Kehadiran kucing sebagai hewan peliharaan sering membawa kebahagiaan. Namun di balik tingkah menggemaskannya, ada ancaman kesehatan serius yang kerap tidak disadari pemiliknya.

Banyak penyakit pada kucing berkembang secara diam-diam, menunjukkan gejala ringan pada awalnya, dan baru terdeteksi ketika kondisinya sudah parah. Beberapa di antaranya bahkan termasuk penyakit mematikan yang bisa menyerang kucing rumahan.

Berikut lima penyakit paling berbahaya pada kucing yang perlu diketahui setiap pemilik:

1. Virus Rabies

Penyakit ini tak hanya mengancam kucing, tetapi juga manusia. Rabies menyerang sistem saraf, menyebabkan perubahan perilaku drastis, kelumpuhan, dan kematian.

Penularan umumnya lewat gigitan hewan terinfeksi atau kontak dengan hewan liar. Karena tidak ada obat setelah gejala muncul, vaksinasi dan menjaga kucing tetap di dalam rumah menjadi langkah pencegahan utama.

2. Feline Panleukopenia (Distemper Kucing)

Penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat menular dan sering menyerang anak kucing atau kucing yang belum divaksin. Virus menyerang sistem kekebalan dan pencernaan, menyebabkan diare parah, muntah, dehidrasi, penurunan nafsu makan, dan bisa berujung fatal dalam hitungan hari.

3. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

FIV menyerang sistem imun kucing, sehingga mereka rentan terhadap infeksi dan penyakit lain. Hingga kini belum ada vaksin efektif yang tersedia, sehingga menjaga kucing tetap di dalam rumah dan melakukan sterilisasi bisa membantu meminimalkan risiko.

4. Feline Leukemia Virus (FeLV)

FeLV menyerang sistem kekebalan tubuh dan bisa ditularkan melalui air liur, urin, atau kontak dekat antar kucing. Infeksi ini dapat menyebabkan anemia, infeksi berulang, dan berbagai komplikasi serius lainnya.

5. Gagal Ginjal (Penyakit Ginjal Kronis/Akut)

Penyakit ginjal termasuk penyebab kematian umum pada kucing, terutama yang sudah berusia tua. Gagal ginjal bisa berkembang perlahan (kronis) atau tiba-tiba (akut), dipicu usia, genetika, atau paparan zat beracun.

Gejalanya bisa berupa sering minum dan buang air kecil, nafsu makan menurun, berat badan turun, serta lethargy. Meskipun tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, perawatan melalui diet khusus, hidrasi, dan pengawasan dokter hewan bisa membantu memperpanjang kualitas hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)