COMMUNITY

Berjuang Mendampingi Orang Tua Bayi Prematur

K. Yudha Wirakusuma
Senin 07 Desember 2020 / 23:41
Jakarta: Bayi prematur adalah bayi yang lahir di bawah usia kandungan 37 minggu. Lantaran belum cukup usia di dalam kandungan perlu penanganan intensif karena organ tubuhnya belum berkembang dengan sempurna.

Namun kamu tak perlu berkecil hati, Komunitas Premature Indonesia bakal mendampingi kamu dalam memberikan mendapatkan informasi mengenai perawatan bayi prematur.

"Para orang tua yang memiliki anak prematur, tetap semangat, kalian tidak sendiri,” kata Pengurus Komunitas Premature Indonesia, Primaningrum Arinarresmi saat berbicang di Program The Community, Podme.id

Dia percaya anak-anak prematur akan tetap punya tumbuh kembang yang baik. Dan jangan lupa skrining wajib yang harus dilaksanakan, terutama skrining ROP-nya agar tidak terjadi kebutaan di masa mendatang bagi anak. “Mengenai pembiayaan saat ini sudah bisa ter-cover oleh BPJS,” terangnya. 

Menurutnya, bayi prematur memiliki beberapa klasifikasi, ada yang ekstrim prematur maksudnya adalah lahir dibawah 26 minggu, lalu ada middle prematur adalah lahir pada usia kandungan 26 sampai 33 minggu.

“Kemudian ada late prematur itu sekitar sekitar 35-36 sudah menjelang cukup usia, jadi kondisinya berbeda beda, penanganan dari yang ekstrim prematur dengan yang late prematur itu berbeda. Karena semakin muda dilahirkan otomatis semakin banyak masalah yang dihadapi oleh bayi prematur,” terangnya.

Penanganan dan perawatan bayi prematur membutuhkan ilmu serta wawasan yang baik dan tepat sehingga tumbuh kembangnya dapat terpantau secara optimal. 

Komunitas Premature Indonesia memiliki beragam kegiatan yang bersifat edukasi. Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua. Yaitu sebelum pandemi dan saat pandemi.

“Sebelum pandemi kami setiap tahun ada sekitar per 3 atau 4 bulan, kita mengadakan seminar, ada gathering dalam rangka ulang tahun, pada Bulan April,” terangnya. 

Komunitas Premature Indonesia juga membuat acara yang besar sepeerti seminar di Bulan November. Karena bulan November adalah bulan World Prematurity Day atau bulan premature sedunia, dan puncaknya pada tanggal 17 November memperingati Hari Prematur. 

"Dari Komunitas Premature Indonesia kami mengadakan hampir setiap minggunya. Di hari Sabtu dan Minggu kami mengadakan Webinar, dan juga membuat acara di platform media sosial kami baik di Facebook atau di Intagram,” terangnya. 

Menurutnya, perawatan anak prematur itu terpantau paling tidak sampai usia 2 tahun. Diharapkan di usia 2 tahun sudah sama tumbuh kembangnya dengan anak-anak yang lahir cukup bulan. 

"Jadi selama 2 tahun itu harus terpantau pemeriksaan awal yaitu skrining, kemudian pemantauan tumbuh kembangnya baik berat badan, lingkar kepala, tinggi badan, kemudian juga perkembangannya,” terangnya. 

Dia mengatakan, Komunitas Premature Indonesia memiliki berbagai pengalaman dalam berjuang mendampingi para orang tua bayi prematur. 

Salah satunya orang tua yang bayinya terlahir prematur tidak sampai 26 minggu. Kemudian di rawat di NICU selama 3 bulan, segala pemeriksaan dari skrining awal, karena skrining ini sangat penting ya untuk mencegah kondisi-kondisi yang menjadi potensi disabilitas dimasa depan sang anak. 

"Ternyata setelah perawatan, yang tadinya menurut prediksi dokter tidak dapat bertahan, ternyata bisa survive, bisa sehat hingga sekarang,” ucapnya.

Di komunitas ini kami melakukan juga suka memberikan topik diskusi untuk sharing dan tanya jawab antar anggota tentang kendala atau kesulitan mereka yang sedang dihadapi.

“Begitu juga di facebook, dan di Webinar kami sering mengangkat tema-tema tertentu, langsung dengan narasumbernya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(YDH)

MOST SEARCH