BEAUTY
Tren Perawatan Anti-Aging Meningkat, BTL Aesthetic Hadirkan Alat Pengencang Wajah Berbasis AI
Yuni Yuli Yanti
Jumat 31 Mei 2024 / 09:59
Jakarta: Dalam beberapa tahun terakhr, dunia kecantikan tengah diramaikan dengan tren perawatan anti-aging (penuaan kulit). Di mana tujuan perawatan ini adalah untuk memperlambat, mencegah atau membalikkan proses penuaan kulit, seperti kerutan, garis halus, dan kulit kendur.
Perawatan anti-aging biasanya dilakukan pada bagian tubuh yang paling rentan terhadap tanda-tanda awal penuaan, seperti wajah, leher, dan tangan. Tergantung pada sejauh mana kondisi kulit mengalami penuaan, pilihan perawatan anti-aging sangat beragam.
Mulai dari pemakaian produk skincare yang dijual bebas di pasaran hingga suntik botox atau laser dengan berbagai teknologi dan inovasi yang menunjang kebutuhan para Beauty Enthusiast tentunya.
Dr. Arini Widodo, SpDVE, mengatakan teknologi tren perawatan anti-aging terbaru saat ini adalah yang menggunakan fitur Artificial Intelligence (AI).
"AI udah mulai masuk dunia medis sekarang, tapi bentuknya macam-macam. Ada yang bentuknya application untuk membuat diagnosis atau untuk di radiologi, histologi. Jadi dia membantu untuk buat trading biopsi dan lain-lain. Tetapi, AI untuk alat dermatologi ini baru sekarang ini," ujarnya dalam acara Soft Launching Exion, ‘The Ultimate Skin Solution’, pada Kamis (30/5/2024), di Parle Restaurant, Senayan Park, Jakarta.
Ia menjelaskan perawatan wajah yang menggunakan gelombang radio-frekuensi sudah lama digunakan untuk mencegah ataupun memudarkan tanda-tanda penuaan seperti kerutan, kulit kendur atau kulit kisut. Gelombang radio-frekuensi dapat menghasilkan panas dan menembus ke lapisan dalam kulit (dermis).
Pada prinsipnya gelombang radio-frekuensi dapat memanaskan lapisan dalam kulit kita hingga menyentuh suhu 42°C. Lalu kondisi panas tersebut dapat merangsang pembentukan kolagen baru, sehingga memberi tampilan kulit yang kencang, halus, kenyal dan sehat. Kolagen dapat diproduksi secara alami di kulit kita, namun jumlah dan produksinya akan menurun seiring bertambahnya usia.
"Hampir semua perawatan pengencangan wajah memiliki tujuan yang sama, yaitu merangsang pembentukan kolagen baru. Perawatan Exion bisa menjadi pilihan untuk mengencangkan wajah karena perawatan ini sudah diteliti secara ilmiah dapat merangsang pembentukan kolagen baru," jelasnya.
Fakta menarik dari research center BTL, empat kali perawatan Exion dapat meningkatkan 47 persen produksi kolagen dan 50 persen produksi elastin pada lapisan dalam kulit. "Hasil perawatan Exion sebaiknya dikerjakan sebanyak 4 kali sesi dengan jarak pengulangan satu minggu. Hal ini bertujuan agar hasil perawatan benar-benar optimal dan long lasting," tambah dr. Arini.
Sementara itu, Jan Valacai, selaku Country Manager BTL Aesthetics Indonesia menyampaikan tahun ini terasa sangat spesial, karena akhirnya BTL Aesthetics merilis alat pengencangan wajah berteknologi radio-frekuensi dengan fitur Artificial Intelligence pertama dan satu-satunya di Indonesia.
"Inovasi ini akan memberikan hasil perawatan wajah yang lebih terprediksi, aman, tanpa nyeri dan tanpa downtime. Exion merupakan alat yang canggih sekaligus pintar, teknologi radio-frekuensinya sudah dilengkapi dengan Artificial Intelligence, di mana alat ini mampu memberikan dosis energi yang akurat sesuai kondisi kulit setiap pasien," tutur Jan Valacai.
Kemudian, Jan Valacai menjelaskan bahwa cara kerja Artificial Intelligence adalah mendeteksi konduktivitas lapisan dalam kulit (dermis) kemudian Artificial Intelligence akan menakar seberapa besar energi radio-frekuensi yang dibutuhkan lapisan kulit tersebut.
"Jadi pengguna alat ini atau dokter tidak perlu pusing lagi mengatur dosis energi. Artificial Intelligence dapat menentukan dosis energi yang tepat untuk setiap kondisi kulit pasien. Perawatan menjadi sangat praktis dan sangat aman," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Perawatan anti-aging biasanya dilakukan pada bagian tubuh yang paling rentan terhadap tanda-tanda awal penuaan, seperti wajah, leher, dan tangan. Tergantung pada sejauh mana kondisi kulit mengalami penuaan, pilihan perawatan anti-aging sangat beragam.
Mulai dari pemakaian produk skincare yang dijual bebas di pasaran hingga suntik botox atau laser dengan berbagai teknologi dan inovasi yang menunjang kebutuhan para Beauty Enthusiast tentunya.
Dr. Arini Widodo, SpDVE, mengatakan teknologi tren perawatan anti-aging terbaru saat ini adalah yang menggunakan fitur Artificial Intelligence (AI).
"AI udah mulai masuk dunia medis sekarang, tapi bentuknya macam-macam. Ada yang bentuknya application untuk membuat diagnosis atau untuk di radiologi, histologi. Jadi dia membantu untuk buat trading biopsi dan lain-lain. Tetapi, AI untuk alat dermatologi ini baru sekarang ini," ujarnya dalam acara Soft Launching Exion, ‘The Ultimate Skin Solution’, pada Kamis (30/5/2024), di Parle Restaurant, Senayan Park, Jakarta.
Ia menjelaskan perawatan wajah yang menggunakan gelombang radio-frekuensi sudah lama digunakan untuk mencegah ataupun memudarkan tanda-tanda penuaan seperti kerutan, kulit kendur atau kulit kisut. Gelombang radio-frekuensi dapat menghasilkan panas dan menembus ke lapisan dalam kulit (dermis).
Pada prinsipnya gelombang radio-frekuensi dapat memanaskan lapisan dalam kulit kita hingga menyentuh suhu 42°C. Lalu kondisi panas tersebut dapat merangsang pembentukan kolagen baru, sehingga memberi tampilan kulit yang kencang, halus, kenyal dan sehat. Kolagen dapat diproduksi secara alami di kulit kita, namun jumlah dan produksinya akan menurun seiring bertambahnya usia.
"Hampir semua perawatan pengencangan wajah memiliki tujuan yang sama, yaitu merangsang pembentukan kolagen baru. Perawatan Exion bisa menjadi pilihan untuk mengencangkan wajah karena perawatan ini sudah diteliti secara ilmiah dapat merangsang pembentukan kolagen baru," jelasnya.
Fakta menarik dari research center BTL, empat kali perawatan Exion dapat meningkatkan 47 persen produksi kolagen dan 50 persen produksi elastin pada lapisan dalam kulit. "Hasil perawatan Exion sebaiknya dikerjakan sebanyak 4 kali sesi dengan jarak pengulangan satu minggu. Hal ini bertujuan agar hasil perawatan benar-benar optimal dan long lasting," tambah dr. Arini.
Sementara itu, Jan Valacai, selaku Country Manager BTL Aesthetics Indonesia menyampaikan tahun ini terasa sangat spesial, karena akhirnya BTL Aesthetics merilis alat pengencangan wajah berteknologi radio-frekuensi dengan fitur Artificial Intelligence pertama dan satu-satunya di Indonesia.
"Inovasi ini akan memberikan hasil perawatan wajah yang lebih terprediksi, aman, tanpa nyeri dan tanpa downtime. Exion merupakan alat yang canggih sekaligus pintar, teknologi radio-frekuensinya sudah dilengkapi dengan Artificial Intelligence, di mana alat ini mampu memberikan dosis energi yang akurat sesuai kondisi kulit setiap pasien," tutur Jan Valacai.
Kemudian, Jan Valacai menjelaskan bahwa cara kerja Artificial Intelligence adalah mendeteksi konduktivitas lapisan dalam kulit (dermis) kemudian Artificial Intelligence akan menakar seberapa besar energi radio-frekuensi yang dibutuhkan lapisan kulit tersebut.
"Jadi pengguna alat ini atau dokter tidak perlu pusing lagi mengatur dosis energi. Artificial Intelligence dapat menentukan dosis energi yang tepat untuk setiap kondisi kulit pasien. Perawatan menjadi sangat praktis dan sangat aman," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)