Jakarta: Memiliki jerawat di wajah tentu menjadi hal yang sangat dihindari oleh kaum hawa, khususnya para remaja. Sebagian besar remaja dan orang dewasa menganggap jerawat menjadi penyebab penderitaan bagi mereka.
Dengan begitu banyak produk perawatan kulit yang tersedia untuk mengobati jerawat, penting untuk mengetahui bahan apa yang harus dicari dan dihindari. Perlu kamu ketahui, menentukan bahan skincare untuk kulit berjerawat tidak sebatas hanya menguragi peradangannya.
Melainkan bisa mengatasi bekas jerawatnya sekaligus agar kulit tidak timbul hitam-hitam (bekas jerawat) di wajah. Sebagaimana yang telah dinukil dari laman WebMD, berikut beberapa bahan skincare untuk masalah kulit yang muncul di wajah.
Benzoil peroksida merupakan pengobatan jerawat yang banyak digunakan. Ini dapat ditemukan sebagai obat bebas atau resep, dalam bentuk gel, krim, lotion, pencuci muka, dan sabun. Benzoil peroksida bekerja dengan membunuh bakteri pada kulit.
Ini juga membantu membuka pori-pori dengan menghilangkan kulit mati. Tapi satu kelemahan benzoil peroksida adalah menyebabkan pemutihan. Hal ini dapat menyebabkan pemutihan rambut dan perubahan warna pada kain seperti seprei dan pakaian saat kamu pakai jelang tidur.

(Sulfur memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri alami yang dapat membersihkan pori-pori dari bakteri penyebab jerawat. Zat ini juga membantu mencegah bakteri baru bermanifestasi di permukaan kulit. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Sering dikombinasikan dengan bahan lain seperti benzoil peroksida atau asam salisilat. Sulfur dapat mengangkat sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori untuk merangsang regenerasi kulit baru. Pun membantu menghilangkan minyak berlebih (sebum) yang dapat menyebabkan jerawat.
Banyak produk perawatan kulit yang dijual bebas dan resep untuk kulit berjerawat mengandung asam salisilat. Ini adalah asam beta hidroksi, yang merupakan exfoliant dan menghilangkan kulit mati dan membantu mencegah pori-pori tersumbat.
Asam salisilat dapat membersihkan komedo membandel sekaligus mengatasi kulit breakout. Biasanya terdapat pada sabun pencuci muka hingga produk khusus eksfoliasi kulit.
Asam alfa hidroksi (AHA) mengobati jerawat dengan mengangkat sel kulit mati dan mengurangi peradangan. Mereka juga memperbaiki penampilan bekas jerawat dengan merangsang pertumbuhan kulit baru. Dua jenis asam alfa hidroksi yang ditemukan dalam produk jerawat adalah asam glikolat dan asam laktat.
Secara resmi dikenal sebagai asam askorbat. Vitamin C merupakan antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi. Ini dapat membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada kulit berjerawat.
Merupakan minyak esensial yang terbuat dari daun pohon teh. Gel dengan 5 persen minyak pohon teh mungkin sama efektifnya dengan jerawat yang mengandung 5 persen benzoil peroksida. Tapi minyak pohon teh mungkin tidak bekerja secepat bahan lainnya.
Saat membeli produk kulit, tabir surya, dan kosmetik, carilah yang mengatakan “non-komedogenik” atau berbahan dasar air, karena tidak akan menyumbat pori-pori dan memperburuk jerawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dengan begitu banyak produk perawatan kulit yang tersedia untuk mengobati jerawat, penting untuk mengetahui bahan apa yang harus dicari dan dihindari. Perlu kamu ketahui, menentukan bahan skincare untuk kulit berjerawat tidak sebatas hanya menguragi peradangannya.
Melainkan bisa mengatasi bekas jerawatnya sekaligus agar kulit tidak timbul hitam-hitam (bekas jerawat) di wajah. Sebagaimana yang telah dinukil dari laman WebMD, berikut beberapa bahan skincare untuk masalah kulit yang muncul di wajah.
1. Benzoil peroksida
Benzoil peroksida merupakan pengobatan jerawat yang banyak digunakan. Ini dapat ditemukan sebagai obat bebas atau resep, dalam bentuk gel, krim, lotion, pencuci muka, dan sabun. Benzoil peroksida bekerja dengan membunuh bakteri pada kulit.
Ini juga membantu membuka pori-pori dengan menghilangkan kulit mati. Tapi satu kelemahan benzoil peroksida adalah menyebabkan pemutihan. Hal ini dapat menyebabkan pemutihan rambut dan perubahan warna pada kain seperti seprei dan pakaian saat kamu pakai jelang tidur.

(Sulfur memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri alami yang dapat membersihkan pori-pori dari bakteri penyebab jerawat. Zat ini juga membantu mencegah bakteri baru bermanifestasi di permukaan kulit. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
2. Sulfur
Sering dikombinasikan dengan bahan lain seperti benzoil peroksida atau asam salisilat. Sulfur dapat mengangkat sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori untuk merangsang regenerasi kulit baru. Pun membantu menghilangkan minyak berlebih (sebum) yang dapat menyebabkan jerawat.
3. Asam salisilat
Banyak produk perawatan kulit yang dijual bebas dan resep untuk kulit berjerawat mengandung asam salisilat. Ini adalah asam beta hidroksi, yang merupakan exfoliant dan menghilangkan kulit mati dan membantu mencegah pori-pori tersumbat.
Asam salisilat dapat membersihkan komedo membandel sekaligus mengatasi kulit breakout. Biasanya terdapat pada sabun pencuci muka hingga produk khusus eksfoliasi kulit.
4. Asam alfa hidroksi
Asam alfa hidroksi (AHA) mengobati jerawat dengan mengangkat sel kulit mati dan mengurangi peradangan. Mereka juga memperbaiki penampilan bekas jerawat dengan merangsang pertumbuhan kulit baru. Dua jenis asam alfa hidroksi yang ditemukan dalam produk jerawat adalah asam glikolat dan asam laktat.
5. Vitamin C
Secara resmi dikenal sebagai asam askorbat. Vitamin C merupakan antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi. Ini dapat membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada kulit berjerawat.
6. Tea tree oil
Merupakan minyak esensial yang terbuat dari daun pohon teh. Gel dengan 5 persen minyak pohon teh mungkin sama efektifnya dengan jerawat yang mengandung 5 persen benzoil peroksida. Tapi minyak pohon teh mungkin tidak bekerja secepat bahan lainnya.
Saat membeli produk kulit, tabir surya, dan kosmetik, carilah yang mengatakan “non-komedogenik” atau berbahan dasar air, karena tidak akan menyumbat pori-pori dan memperburuk jerawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)