BEAUTY
Beda Exosome, Secretome, dan Stem Cell serta Efek Sampingnya
Yatin Suleha
Rabu 05 November 2025 / 18:00
Jakarta: Kehadiran teknologi kecantikan memang luar biasa. Kali ini ada injeksi exosome, secretome, dan stem cell. Apa sih tiga istilah tersebut?
Injeksi exosome adalah prosedur non-bedah di mana exosome yang telah dimurnikan dan diproses secara steril disuntikkan ke area tubuh tertentu. Prosedur ini aman, tidak mengandung sel hidup, dan memiliki risiko reaksi penolakan yang sangat rendah.
Sedangkan secretome adalah kumpulan molekul yang dihasilkan dan disekresikan oleh sel, mencakup protein, peptida, lipid, dan asam nukleat. Dalam komposisinya, secretome mengandung exosome dan sejumlah faktor lain yang dilepaskan ke dalam lingkungan ekstraselular.
Peran sentral secretome dalam mengatur berbagai proses, mulai dari yang bersifat fisiologis hingga patologis, seperti peradangan, regenerasi jaringan, dan angiogenesis, menjadikannya sebuah elemen kunci dalam landscape biologis yang kompleks.
Dan stem cell yang dikenal sebagai sel punca, merupakan sel-sel yang memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbarui diri melalui pembelahan sel dan memiliki potensi untuk mengubah diri menjadi berbagai jenis sel spesifik dalam tubuh.
Kehadirannya membawa harapan dalam terapi regeneratif karena kemampuannya yang unik dalam memperbaiki, mengganti, dan memulihkan fungsi jaringan yang rusak.
Semakin kita menua, kulit kita akan mengalami atrophy, sehingga jumlah exosome juga bekurang, ini akan menimbulkan sagging dan kerutan. Terapi exosome dapat membantu membangunkan sel kulit yang tidak aktif untuk menguatkan, memperbaiki, dan rejuvenasi kulit.
Dalam proses ini, exosome membantu meningkatkan produksi collagen dan elastin, meningkatkan wound healing dan menurunkan produksi pigmen. Kulit akan tampak lebih kenyal, halus, dan cerah.
Sebuah studi menemukan bahwa exosome memiliki efek anti-inflamasi untuk membantu meringankan kondisi kulit inflamasi seperti psoriasis dan dermatisis atopi (eczema).
.jpg)
(Penjelasan dr. Casey Tjahaja, Dipl. AAAM dalam Bmderma, yaitu untuk exosome setelah dilakukan laser/microneedling, exosome bisa dioleskan di atas kulit. Bisa juga disuntikan ke dalam kulit sebagai mesotherapy skin booster. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
laman Regeneric menjelaskan, secretome bekerja lewat sinyal parakrin. Mekanisme ini membuat molekul secretome bertindak seperti pembawa pesan yang memberi tahu sel di sekitar area cedera untuk memperbaiki diri dan memulai proses regenerasi.
Dengan cara ini, secretome bukan hanya membantu memperbaiki jaringan yang rusak, tetapi juga menghidupkan kembali kemampuan alami tubuh untuk sembuh, sehingga pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan lebih efektif.
Ada dua hal utama yang menjadi kunci, yaitu kemampuannya menjinakkan peradangan dan perannya sebagai pembawa pesan antar sel.
Dr. Gia Pratama dalam Klikdokter memaparkan, stem cell atau yang dikenal sebagai sel punca, merupakan sel-sel yang memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbarui diri melalui pembelahan sel dan memiliki potensi untuk mengubah diri menjadi berbagai jenis sel spesifik dalam tubuh.
Kemampuannya yang unik dalam memperbaiki, mengganti, dan memulihkan fungsi jaringan yang rusak. Sel punca bekerja melalui dua mekanisme utama yaitu self-renewal (memperbarui diri dengan cara membelah untuk menghasilkan lebih banyak sel punca).
Dan diferensiasi (berubah menjadi sel-sel khusus seperti sel otot, saraf, atau darah). Kemampuan unik ini memungkinkan sel punca untuk memperbaiki dan mengganti sel yang rusak di dalam tubuh serta menghasilkan jenis sel baru yang tidak dapat dilakukan oleh sel lain.
Dalam laman yang sama, dr. Gia membeberkan exosome dan secretome memiliki profil keamanan yang lebih baik karena mereka adalah produk alami dari sel. Namun, ada potensi risiko terkait dengan reaksi imunologis atau inflamasi, tergantung pada sumber dan metode pemurnian exosome dan secretome.
Sedangkan untuk stem cell, dalam paparan dr. Rusdy Ghazali Malueka, PhD., SpS(K) melalui laman resmi Kemenkes menjelaskan, efek samping pada tindakan stem cell yang harus diwaspadai akan muncul efek samping ringan seperti demam atau kemerahan di area suntik mungkin terjadi, tetapi hal ini jarang terjadi.
Adapun risiko serius bisa terjadi infeksi atau reaksi imun. Kondisi risiko ini dapat dihindari apabila stem cell yang digunakan tersebut sudah lolos uji sterilitas, tim dokter yang menangani berpengalaman, dan terpenting ada pemantauan pasca-terapi.
Selain itu ditambahkan dr. Gia dalam paparan yang disebutkan sebelumnya, walau memiliki potensi besar dalam regenerasi jaringan, juga membawa risiko efek samping yang lebih signifikan, termasuk kemungkinan penolakan oleh sistem imun penerima, risiko terbentuknya tumor, dan potensi transmisi penyakit jika sel berasal dari donor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Injeksi exosome adalah prosedur non-bedah di mana exosome yang telah dimurnikan dan diproses secara steril disuntikkan ke area tubuh tertentu. Prosedur ini aman, tidak mengandung sel hidup, dan memiliki risiko reaksi penolakan yang sangat rendah.
Sedangkan secretome adalah kumpulan molekul yang dihasilkan dan disekresikan oleh sel, mencakup protein, peptida, lipid, dan asam nukleat. Dalam komposisinya, secretome mengandung exosome dan sejumlah faktor lain yang dilepaskan ke dalam lingkungan ekstraselular.
Peran sentral secretome dalam mengatur berbagai proses, mulai dari yang bersifat fisiologis hingga patologis, seperti peradangan, regenerasi jaringan, dan angiogenesis, menjadikannya sebuah elemen kunci dalam landscape biologis yang kompleks.
Dan stem cell yang dikenal sebagai sel punca, merupakan sel-sel yang memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbarui diri melalui pembelahan sel dan memiliki potensi untuk mengubah diri menjadi berbagai jenis sel spesifik dalam tubuh.
Kehadirannya membawa harapan dalam terapi regeneratif karena kemampuannya yang unik dalam memperbaiki, mengganti, dan memulihkan fungsi jaringan yang rusak.
Cara kerja exosome
Semakin kita menua, kulit kita akan mengalami atrophy, sehingga jumlah exosome juga bekurang, ini akan menimbulkan sagging dan kerutan. Terapi exosome dapat membantu membangunkan sel kulit yang tidak aktif untuk menguatkan, memperbaiki, dan rejuvenasi kulit.
Dalam proses ini, exosome membantu meningkatkan produksi collagen dan elastin, meningkatkan wound healing dan menurunkan produksi pigmen. Kulit akan tampak lebih kenyal, halus, dan cerah.
Sebuah studi menemukan bahwa exosome memiliki efek anti-inflamasi untuk membantu meringankan kondisi kulit inflamasi seperti psoriasis dan dermatisis atopi (eczema).
Cara kerja secretome
.jpg)
(Penjelasan dr. Casey Tjahaja, Dipl. AAAM dalam Bmderma, yaitu untuk exosome setelah dilakukan laser/microneedling, exosome bisa dioleskan di atas kulit. Bisa juga disuntikan ke dalam kulit sebagai mesotherapy skin booster. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
laman Regeneric menjelaskan, secretome bekerja lewat sinyal parakrin. Mekanisme ini membuat molekul secretome bertindak seperti pembawa pesan yang memberi tahu sel di sekitar area cedera untuk memperbaiki diri dan memulai proses regenerasi.
Dengan cara ini, secretome bukan hanya membantu memperbaiki jaringan yang rusak, tetapi juga menghidupkan kembali kemampuan alami tubuh untuk sembuh, sehingga pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan lebih efektif.
Ada dua hal utama yang menjadi kunci, yaitu kemampuannya menjinakkan peradangan dan perannya sebagai pembawa pesan antar sel.
Cara kerja stem cell
Dr. Gia Pratama dalam Klikdokter memaparkan, stem cell atau yang dikenal sebagai sel punca, merupakan sel-sel yang memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbarui diri melalui pembelahan sel dan memiliki potensi untuk mengubah diri menjadi berbagai jenis sel spesifik dalam tubuh.
Kemampuannya yang unik dalam memperbaiki, mengganti, dan memulihkan fungsi jaringan yang rusak. Sel punca bekerja melalui dua mekanisme utama yaitu self-renewal (memperbarui diri dengan cara membelah untuk menghasilkan lebih banyak sel punca).
Dan diferensiasi (berubah menjadi sel-sel khusus seperti sel otot, saraf, atau darah). Kemampuan unik ini memungkinkan sel punca untuk memperbaiki dan mengganti sel yang rusak di dalam tubuh serta menghasilkan jenis sel baru yang tidak dapat dilakukan oleh sel lain.
Baca Juga :
Warga Rawamangun Kini Siap Glowing dengan Perawatan Stem Cell dari Klinik The Aesthetics Skin
Efek sampingnya
Dalam laman yang sama, dr. Gia membeberkan exosome dan secretome memiliki profil keamanan yang lebih baik karena mereka adalah produk alami dari sel. Namun, ada potensi risiko terkait dengan reaksi imunologis atau inflamasi, tergantung pada sumber dan metode pemurnian exosome dan secretome.
Sedangkan untuk stem cell, dalam paparan dr. Rusdy Ghazali Malueka, PhD., SpS(K) melalui laman resmi Kemenkes menjelaskan, efek samping pada tindakan stem cell yang harus diwaspadai akan muncul efek samping ringan seperti demam atau kemerahan di area suntik mungkin terjadi, tetapi hal ini jarang terjadi.
Adapun risiko serius bisa terjadi infeksi atau reaksi imun. Kondisi risiko ini dapat dihindari apabila stem cell yang digunakan tersebut sudah lolos uji sterilitas, tim dokter yang menangani berpengalaman, dan terpenting ada pemantauan pasca-terapi.
Selain itu ditambahkan dr. Gia dalam paparan yang disebutkan sebelumnya, walau memiliki potensi besar dalam regenerasi jaringan, juga membawa risiko efek samping yang lebih signifikan, termasuk kemungkinan penolakan oleh sistem imun penerima, risiko terbentuknya tumor, dan potensi transmisi penyakit jika sel berasal dari donor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)