BEAUTY

Jangan Sembarang Eksfoliasi, Berikut 5 Cara Aman Melakukannya di Rumah

Mia Vale
Kamis 18 Juli 2024 / 07:00
Jakarta: Pengelupasan kulit (eksfoliasi) merupakan proses menghilangkan sel-sel kulit mati dari lapisan luar kulit. Meskipun beberapa orang percaya bahwa hal ini dapat memperbaiki penampilan kulit mereka, tapi ini tidak berlaku untuk semua orang. 

Pasalnya, jika tidak dilakukan dengan benar, pengelupasan akan lebih banyak merugikan daripada menguntungkannya.

Jika kamu memilih untuk melakukan eksfoliasi, penting untuk melakukannya dengan aman agar tidak merusak kulit, seperti menambah kemerahan atau jerawat. Karena kemungkinan setiap jenis pengelupasan tidak cocok untuk semua jenis kulit, penting untuk mengetahui jenis kulitmu sebelum memilih metode pengelupasan kulit.
 

Trik agar pengelupasan aman

Ada dua metode utama pengelupasan kulit yang bisa dilakukan di rumah, yakni mekanis dan kimiawi. Metode yang kamu pilih harus disesuaikan dengan jenis kulit. Pengelupasan mekanis menggunakan alat, seperti sikat atau spons, atau scrub untuk mengangkat sel kulit mati secara fisik. 

Sedangkan, pengelupasan kimiawi menggunakan bahan kimia, seperti asam alfa dan beta hidroksi, untuk melarutkan sel kulit mati dengan lembut. Sementara itu, berdasar rangkuman yang dikutip dari American Academy of Dermatology, untuk  mencegah kerusakan kulit saat melakukan eksfoliasi, ada beberapa tips yang sebaiknya kamu pahami, antara lain: 
 

1. Pertimbangkan produk yang digunakan

Beberapa obat dan produk yang dijual bebas dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif atau mengelupas, seperti krim retinoid yang diresepkan, produk yang mengandung retinol atau benzoil peroksida. Eksfoliasi saat menggunakan produk ini dapat memperburuk kulit kering atau bahkan menyebabkan munculnya jerawat.
 

2. Sesuaikan dengan jenis kulit

Mereka yang memiliki kulit kering, sensitif, atau rentan berjerawat mungkin lebih memilih waslap dan eksfoliator berbahan kimia ringan, karena pengelupasan kulit secara mekanis mungkin terlalu mengiritasi. 

Sementara, mereka yang memiliki kulit berminyak dan lebih tebal mungkin ingin menggunakan perawatan kimiawi yang lebih kuat atau pengelupasan kulit mekanis. Namun, hindari pengelupasan kulit secara kimia atau mekanis jika kamu memiliki warna kulit lebih gelap atau melihat bintik hitam pada kulit setelah luka bakar, gigitan serangga, atau timbulnya jerawat. 

Untuk sebagian orang, terutama mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap, bentuk pengelupasan kulit yang lebih agresif dapat menimbulkan bintik hitam pada kulit.


(Metode eksfoliasi yang kamu pilih harus disesuaikan dengan jenis kulit. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

3. Lakukan dengan lembut

Jika menggunakan scrub atau exfoliator kimia, aplikasikan produk dengan lembut menggunakan gerakan melingkar kecil. Lakukan ini selama berkisar 30 detik, lalu bilas dengan air hangat. Jika menggunakan kuas atau spons, gunakan sapuan pendek dan ringan. Jangan pernah melakukan eksfoliasi jika memiliki luka, baik luka terbuka, atau karena terbakar sinar matahari.
 

4. Gunakan pelembap

Eksfoliasi bisa membuat kulit menjadi kering. Dengan mengoleskan pelembap segera setelah eksfoliasi bisa menjaga kulitmu tetap sehat dan terhidrasi.
 

5. Lakukan terjadwal

Seberapa sering kamu melakukan eksfoliasi tergantung pada jenis kulit dan metode eksfoliasi yang dilakukan. Umumnya, semakin agresif pengelupasan kulit, semakin jarang perlu dilakukan. Berhati-hatilah untuk tidak melakukan eksfoliasi berlebihan karena dapat menyebabkan kulit menjadi merah dan iritasi.

Jika kamu tidak yakin dengan jenis kulit yang dimiliki, atau jika kamu memiliki pertanyaan tentang pengelupasan kulit, segera temui dokter kulit. Seorang dokter kulit dapat mengevaluasi dan membantumu memutuskan seberapa bermanfaatnya pengelupasan kulit bagi kulitmu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH