BEAUTY

Menepis Anggapan Filler HA Sudah Ketinggalan Zaman

Medcom
Kamis 24 April 2025 / 15:00
Jakarta: Teknologi di dunia kecantikan berkembang pesat. Metode dan proses perawatan diri pun terus beradaptasi dengan kemajuan zaman.  

Salah satu perawatan yang terus berkembang adalah filler. Filler merupakan prosedur kosmetik di mana bahan sintetis atau alami disuntikkan ke garis, kerutan, dan jaringan wajah. Jenis filler yang paling umum digunakan dalam perawatan kosmetik untuk mengisi kerutan, garis halus, dan menambah volume pada wajah adalah Filler HA (Hyaluronic Acid).

Untuk mendalami masalah itu, Parvus Medica Indonesia menyelenggarakan acara bincang bertajuk: 'Filler Hyaluronic Acid (HA) Sudah Ketinggalan Zaman?'.

Ada tiga tokoh yang membahas mengenai filter ini, yakni Dr. Raymond Wu selaku pendiri Asia Pacific Aesthetic Academy (HongKong) Dr. Lilim Cendana, MSc. AAARM yang merupakan Doctor of Aesthetic Lounge dan Dr. Ricky Jayadi yang dikenal sebagai Dokter Estetika.

Dalam acara bincang-bincang yang diadakan di Aesthetic Lounge, Jakarta Selatan ini mereka membahas kepercayaan yang sudah tersebar luas kalau filler HA bisa melembabkan kulit atau stimulator kolagen. Disebutkan pula kalau filler HA menjadi perawatan utama untuk pembentukan kontur hidrasi, dan struktur kulit.
 
baca juga: Tren Skin Quality Meningkat, Ini Perawatan Kulit yang Kamu Butuhkan Rekomendasi Ahli


Belakangan ini di Indonesia, filler HA sedang diawasi sangat ketat. Sebab, ada banyak kekhawatiran yang muncul, seperti kejadian buruk akibat teknik injeksi yang tidak tepat, kampanye hitam yang menyebarkan informasi palsu untuk melemahkan pesaing, hingga praktisi abal-abal memberikan penjelasan tanpa pelatihan yang tepat.

"Meskipun kualitas kulit menjadi prioritas utama bagi klien atau pasien, struktur dan definisi yang memberikan filler HA tidak tergantikan. Ini bukan pertanyaan tentang salah satu atau yang lain, tapi ini tentang kombinasi yang cerdas," kata Dr Raymond Wu.



Menurutnya, permintaan pasein terus berlanjut untuk hasil alami dengan pemulihan yang singkat di tahun 2025. Hal ini membuat para ahli kecantikan melakukan inovasi yang akhirnya menemukan teknologi baru, Resilient Hyaluronic Acid (RHA) Teoxane.

"Filler HA seperti RHA menawarkan gerakan dan fleksibilitas alami, terutama di sekitar area ekspresif seperti bibir dan pipi," kata Dr. Ricky Jayadi.

Para pakar pun sepakat bahwa filler HA bisa memberikan hasil yang cepat dan bisa dikombinasikan dengan perawatan lain, seperti skin booster atau stimulator kolagen untuk peremajaan wajah secara menyeluruh. Terlebih, filler HA merupakan pengikat kulit hidrasi secara bertahap, yakni 4 hingga 6 bulan untuk bagian wajah, leher, dan tangan.

Mereka juga menjelaskan keunggulan dari RHA Teoxane, yakni menawarkan integrasi alami dengan gerakan wajah, hasil tahan lama sesuai dengan keinginan pasien, hingga memberikan ketenangan pikiran bagi praktisi pasien. Dengan kelebihan ini, filler RHA Teaxone menjadi pilihan yang disukai karena bisa mendapatkan kulit dengan hasil yang lebih halus dan tampak alami .

"Acara ini mencerminkan misi kami untuk memberdayakan klinik dan pasien dengan ilmu berbasis ilmiah. Ketika pasar bergerak sesuai tren, kami harus menjaga sains sebagai panduan utama dari perawatan yang berestetika," kata Brendan Pang, General Manager Parvus Medica Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH