End Google Analytics -->
FITNESS & HEALTH

Kamu Punya Alergi? Ini Tipsnya agar Tetap Bisa Memelihara Anabul

Medcom
Jumat 16 Desember 2022 / 12:16
Jakarta: Memiliki hewan peliharaan atau ananbul yang lucu dan suka diemong bisa menjadi pengalaman yang tiada duanya. Namun bagi sebagian orang, hewan berbulu bisa memicu alergi. Dari kucing dan anjing hingga hamster, bahkan kuda, alergi pada hewan tertentu adalah hal biasa.

Sayangnya, beberapa orang percaya bahwa begitu mereka didiagnosis menderita alergi hewan peliharaan, mereka tidak punya pilihan selain mengeluarkan anak bulunya dari keluarga mereka. Padahal jika kamu memiliki alergi, bukan berarti kamu tidak akan pernah bisa mengadopsi anabul.

Untungnya, ada banyak solusi yang dapat dieksplorasi yang memungkinkan penderita alergi memelihara peliharaan kesayangannya sambil berhasil mengelola alerginya. Kamu akan terkejut mengetahui berapa banyak orang dengan alergi yang tidak mengancam jiwa dapat hidup bahagia dengan hewan peliharaan mereka.


Agar kamu tetap bisa memelihara anabul, simak tips berikut ini:
 

1. Lakukan tes alergi


Penting untuk menemui dokter dan diuji untuk menentukan alergi apa yang sebenarnya kamu miliki. Jika tes alergi menunjukkan bahwa kamu alergi terhadap hewan peliharaan, penting untuk memahami apa yang menyebabkan reaksi alergi kamu terhadapnya.

Ada protein pemicu alergi yang disebut alergen dalam air liur dan kelenjar kulit yang menempel pada kulit kering (bulu) dan bulu hewan. Liur dan bulu kemudian menempel di dinding, karpet, dan pakaian.

Seseorang dengan alergi hewan mungkin bereaksi lebih sedikit terhadap anjing dengan bulu yang lembut dan terus tumbuh, atau satu kucing atau anjing tertentu dapat menyebabkan lebih banyak atau lebih sedikit reaksi alergi. Reaksi seseorang terhadap alergen ini berbeda dari satu orang ke orang lain.

Reaksi dapat berkisar dari terisak ringan dan bersin hingga asma yang mengancam jiwa. Reaksinya bisa menjadi lebih buruk jika seseorang juga terpapar pada hal-hal lain yang dia alergi juga, seperti serbuk sari, tungau debu, asap rokok, dan jamur.
 

2. Ciptakan zona 'bebas alergi' di rumah


Sebaiknya kamar tidur orang yang alergi, dan dengan tegas melarang hewan peliharaan mengaksesnya. Maaf, tapi jangan menggunakan peliharaanmu sebagai bantal tubuh.

Jika kamu punya alergi, kamar tidur harus benar-benar terlarang dimasuki anabul. Gunakan pembersih udara HEPA efisiensi tinggi, dan pertimbangkan untuk menggunakan penutup kedap air untuk kasur dan bantal.

Pastikan juga untuk menyedot karpet, tirai, dan kerai seminggu sekali dengan perangkat yang memiliki filter HEPA. Ini menyedot sedikit materi, seperti bulu hewan peliharaan, yang mungkin terlewatkan oleh penyedot debu lain, menurut AAAAI.
 

3. Memandikan hewan peliharaan


Memandikan hewan peliharaan seminggu sekali untuk mengurangi tingkat ketombe penyebab alergi (menumpahkan sel kulit tua). Kucing bisa terbiasa dimandikan, tetapi penting menggunakan produk berlabel untuk mereka; anak kucing mungkin membutuhkan sampo yang aman untuk anak kucing.

Periksa dengan staf dokter hewan atau buku bagus tentang perawatan hewan peliharaan yang memberi petunjuk tentang mandi yang aman. Sebaiknya gunakan sampo yang direkomendasikan oleh dokter hewan atau ahli perawatan hewan lainnya.
 

4. Lakukan perawatan diri


Perawatan tambahan untuk alergi terhadap hewan peliharaan meliputi imunoterapi (suntikan alergi), semprotan hidung steroid dan antihistamin, serta pil antihistamin. Penting untuk menemukan ahli alergi yang memahami komitmen kamu untuk hidup bersama hewan peliharaan.

Kombinasi pendekatan, kontrol medis terhadap gejala, metode pembersihan rumah yang baik, dan imunoterapi, kemungkinan besar berhasil memungkinkan orang yang alergi tinggal bersama hewan peliharaan.

Nandhita Nur Fadjriah
(FIR)

MOST SEARCH