Kulon Progo: Sekolah dasar (SD) negeri di kawasan Perbukitan Menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya mendapat satu siswa baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024/2025.
Pihak sekolah sudah melakukan pelbagai upaya, seperti gencar promosi prestasi dan kegiatan sekolah ke masyarakat, hingga iming-iming seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi calon siswa baru. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
Kondisi ini dialami SDN 1 Balong, Kalurahan Banjarsari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Hingga PPDB ditutup pada pekan lalu, SD yang sudah berdiri sejak 1945 itu hanya menerima satu siswa.
Kepala Sekolah Arif Gunawan mengatakan kondisi ini disebabkan karena sejumlah hal, pertama letak geografis sekolah yang jauh dari permukiman warga. Kedua, permukiman terdekat rata-rata didiami oleh warga berusia dewasa dan lansia, sedangkan jumlah anak usia sekolah cenderung sedikit bahkan hampir tidak ada.
Hal itu diketahui pihak sekolah ketika melakukan sosialisasi sekaligus jemput bola calon siswa baru PPDB di empat dusun yang menjadi area zonasi SDN 1 Balong.
Di SDN 1 Balong ini, total keseluruhan siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 hanya berisi 20 anak.
Sedikitnya jumlah siswa ini juga berdampak pada anggaran yang diterima sekolah. Dari dana BOS misalnya, sekolah hanya menerima dana BOS sebesar Rp25 juta, yang tidak cukup untuk membiayai kegiatan-kegiatan sekolah.
Atas hal itu, Disdikpora bakal menyusun langkah strategis untuk menuntaskan persoalan tersebut. Wacana regrouping atau penggabungan sekolah pun muncul. Kendati begitu wacana itu masih perlu pendalaman. Disdikpora akan melakukan analisa menyeluruh guna memastikan kebijakan ini tidak salah langkah. Metro TV/Putut Karangjati Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News