Temanggung: Para pedagang bendera musiman menjelang Perayaan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus di Temanggung, Jawa Tengah mengeluhkan sepi lantaran terimbas pandemi covid-19. Kebanyakan warga memilih menggunakan bendera lama untuk menghemat pengeluaran, sehingga tidak membeli bendera baru.
Sepinya penjualan bendera dialami Firman, 29, salah seorang penjual bendera asal Garut, Jawa Barat. Ia telah mulai memasarkan dagangannya di Kawasan Jalan Tentara Jenie Temanggung sejak tiga pekan terakhir. Sebelumnya ia pernah berjualan di Pulau Bali dan Bangka Belitung.
"Sekarang tidak bisa berjualan ke luar daerah karena untuk naik pesawat ke sana harus memenuhi syarat sudah divaksin covid, padahal saya belum vaksin. Terlebih lagi harga tiketnya mahal, sehingga tidak terjangkau karena sekarang sedang sulit ekonomi," tutur Firman, Jumat, 13 Agustus 2021.
Diakui Firman, selama tiga pekan terakhir berjualan, rata-rata ia hanya bisa memperoleh hasil Rp70 ribu hingga Rp150 ribu per hari. Hasil penjualan paling banyak pernah ia dapat Rp300 ribu dalam sehari. Kondisi ini berbeda dari sebelum pandemi di mana ia bisa mendapat penghasilan rata-rata Rp500 ribu hingga Rp700 ribu per hari.
"Kali ini hasil penjualan untuk biaya makan sehari-hari dan membayar uang kos selama di Temanggung juga sudah pas-pasan," ujar Firman.
Bendera yang ia jual dipasok dari seseorang di daerah Jawa Barat melalui sistem setoran. Sebelum pandemi selama sebulan berjualan bendera ia bisa menyetor hingga Rp 10 juta pada seseorang yang ia sebut 'Bos'. Musim Agustusan tahun ini, menurut Firman, kemungkinan ia hanya mampu menyetor paling banyak Rp4 juta saja. MI/Tosiani Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News