Cuaca buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi sejak sebulan terakhir melanda perairan laut Samudera Hindia, kawasan Provinsi Aceh. Beberapa lokasi yang kondisi cuaca tidak bersahabat itu meliputi perairan Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya.
Cuaca buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi sejak sebulan terakhir melanda perairan laut Samudera Hindia, kawasan Provinsi Aceh. Beberapa lokasi yang kondisi cuaca tidak bersahabat itu meliputi perairan Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Wilayah Aceh, Teungku Azwar Anas, kepada Media Indonesia, Rabu, 7 Juni 2023 mengatakan ketinggian gelombang mencapai 2-3 meter. Akibatnya ribuan nelayan yang menggunakan perahu kecil enggan melaut.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Wilayah Aceh, Teungku Azwar Anas, kepada Media Indonesia, Rabu, 7 Juni 2023 mengatakan ketinggian gelombang mencapai 2-3 meter. Akibatnya ribuan nelayan yang menggunakan perahu kecil enggan melaut.
Ketua Dewan, pembina KNTI Aceh, Muhammad Adli Abdullah menghimbau kepada nelayan Aceh supaya selalu waspada gelombang tinggi. Karena fenomena gelombang laut Samudera Hindia yang saban tahun terjadi pada April-November itu sering berakibat buruk.
Ketua Dewan, pembina KNTI Aceh, Muhammad Adli Abdullah menghimbau kepada nelayan Aceh supaya selalu waspada gelombang tinggi. Karena fenomena gelombang laut Samudera Hindia yang saban tahun terjadi pada April-November itu sering berakibat buruk.

Cuaca Buruk di Samudera Hindia, KNTI Minta Nelayan Aceh Waspada

07 Juni 2023 19:40
Aceh: Cuaca buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi sejak sebulan terakhir melanda perairan laut Samudera Hindia, kawasan Provinsi Aceh. Beberapa lokasi yang kondisi cuaca tidak bersahabat itu meliputi perairan Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Wilayah Aceh, Teungku Azwar Anas, kepada Media Indonesia, Rabu, 7 Juni 2023 mengatakan ketinggian gelombang mencapai 2-3 meter. Akibatnya ribuan nelayan yang menggunakan perahu kecil enggan melaut.

Sebagian nelayan pemilik perahu kayu bermesin 0-5 groston (GT) lebih memilih libur. Mereka khawatir karena sering terjadi gelombang secara tiba-tiba dan juga rawan hempasan angin kencang.

Apalagi nelayan pemakai jaring tradisional yang beraktivitas menangkap ikan pada lokasi 0-1 mil dari tepi pantai. Pasalnya saat terombang-ambing dihempas badai sangat masuk air atau terbalik.

"Hanya kapal kayu berbadan lebar dan kapal desainer khusus untuk pemancing tuna yang berani mengarungi gelombang tinggi itu. Itupun sangat sulit berlayar diatas ombah," tutur Azwar Anas.

Ketua Dewan, pembina KNTI Aceh, Muhammad Adli Abdullah menghimbau kepada nelayan Aceh supaya selalu waspada gelombang tinggi. Karena fenomena gelombang laut Samudera Hindia yang saban tahun terjadi pada April-November itu sering berakibat buruk.

"Setiap musim angin barat mulai bulan April hingga Member itu sering kecelakan laut atau terhempas angin ke perairan negara lain," tutur Muhammad Adli.

Pihaknya berharap pemerintah memperhatikan kondisi nelayan kecil itu saat musim cuaca buruk. Mereka yang tidak bisa beraktivitas mencari ikan kiranya mendapat bantuan sosial atau bantuang pangan lainnya.

"Kondisi seperti ini mereka harus berhutang pada warung-warung langganan atau meminjam uang pada sanak keluarga terdekat. Itu untuk menutupi kebutuhan hidup dan biaya pendidikan anak," tambah Adli. MI/Amiruddin Abdullah Reubee

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News cuaca buruk Samudra Hindia aceh