Persoalan sampah di Yogyakarta masih belum usai. Salah satu tumpukan sampah yang semakin mengganggu berada di halaman belakang DPRD DIY. Tumpukan sampah tersebut sudah lama belum diambil petugas kebersihan. Akibatnya, bau tidak sedap tercium.
Persoalan sampah di Yogyakarta masih belum usai. Salah satu tumpukan sampah yang semakin mengganggu berada di halaman belakang DPRD DIY. Tumpukan sampah tersebut sudah lama belum diambil petugas kebersihan. Akibatnya, bau tidak sedap tercium.
Dari keterangan petugas di Gedung DPRD DIY, sampah yang dikumpulkan di bagian belakang gedung DPRD DIY tersebut belum diambil sekitar sebulan.
Dari keterangan petugas di Gedung DPRD DIY, sampah yang dikumpulkan di bagian belakang gedung DPRD DIY tersebut belum diambil sekitar sebulan.

Menggunung, Sampah di Gedung DPRD DIY Sebulan Belum Diangkut

11 Juni 2024 09:30
Yogyakarta: Persoalan sampah di Yogyakarta masih belum usai. Salah satu tumpukan sampah yang semakin mengganggu berada di halaman belakang DPRD DIY.

Tumpukan sampah tersebut sudah lama belum diambil petugas kebersihan. Akibatnya, bau tidak sedap tercium ketika lewat Jalan Perwakilan, yang berada di sisi Selatan Gedung DPRD DIY.

"Ya bau (tidak sedap). Makanya mobil saya parkir agak jauh (dari lokasi sampah)," kata Medi, seorang sopir travel yang tengah ada di Jalan Perwakilan, Senin, 10 Juni 2024.

Dari keterangan petugas di Gedung DPRD DIY, sampah yang dikumpulkan di bagian belakang gedung DPRD DIY tersebut belum diambil sekitar sebulan.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap ada bantuan dari pemerintah pusat untuk menangani sampah di DIY. "Kami mengusulkan, bagaimana kalau beban ini hanya ditanggung daerah, itu memang menjadi problem anggaran," papar dia.

Pihaknya tengah meminta dari Departemen Keuangan (Kementerian Keuangan) untuk bisa membantu penanganan sampah di DIY. Harapannya, ada subsidi atau bantuan keuangan dari Kementerian Keuangan untuk menyelesaikan semuanya.

"Dengan cara membangun kerja sama di mana sampah di Yogya ini menjadi bagian dari percontohan yang bisa dilakukan oleh Departemen Keuangan," papar dia.

Sultan beralasan, jika sampah ini hanya ditangani provinsi maupun kabupaten/kota, anggaran dikhawatirkan hanya tersedot untuk penanganan sampah.

"Anggaran untuk publik di luar sampah (akibatnya) jadi sangat kecil," tutup dia. MI/Ardi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

News Sampah Yogyakarta