"Seperti yang kita lihat di Rumpin ini. Dengan produksi setahun 10-12 juta, kalau kita memiliki 30 pusat persemaian, maka dalam setahun menghasilkan 360 juta bibit atau benih," kata Jokowi saat menghadiri peluncuran Program Rehabilitasi Mangrove dan World Mangrove Center di Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Juni 2022.
Pada kesempatan itu, Jokowi ingin meneguhkan komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim. Termasuk, terhadap perbaikan lingkungan yang rusak. "Tapi dengan aksi-aksi yang jelas, aksi-aksi yang konkret dan bisa dilihat," kata Presiden.
Jokowi pun sejak tiga tahun lalu telah memerintahkan untuk membangun nursery atau pusat persemaian sebanyak-banyaknya. Mulai 2021, pemerintah membangun sekitar tujuh lokasi pembibitan. Meliputi, Bogor, Jawa Barat; Toba, Sumatra Utara; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; dan Likupang, Sulawesi Utara.
"Kalau benihnya ada, kalau bibitnya ada, mau tidak mau barang ini harus kita tanam. Jadi, bukan beberapa hektare yang akan kita kerjakan, tapi berapa produksi bibit yang bisa kita produksi. Baru di mana kita tanam bibit-bibit ini," kata Presiden.
Penanaman bibit-bibit tersebut menurut Jokowi dapat dilakukan di lahan kritis di daerah yang sering longsor. "Atau di DAS, Daerah Aliran Sungai, terutama di hulunya dan ini sudah kita mulai, konkrit dan sudah kita mulai seperti di Ciliwung sudah," tambah Presiden.
Baca: Pelestarian Mangrove Disebut Penting Mengantisipasi Pengikisan Daratan
Bibit-bibit tersebut, menurut Presiden Jokowi, sudah dikirim ke beberapa kabupaten dan kota yang banyak memiliki lahan kritis.
"Inilah proses rehabilitasi lingkungan. Kita memperbaiki lingkungan kita dengan aksi-aksi yang jelas dan konkret dan bisa dihitung. Sekali lagi, akan ada 30 nursery tahun ini."
"Kita perkirakan akan jadi lagi 8 tahun depan. Artinya, langkah-langkah menuju ke perbaikan lingkungan itu konkret dan bisa dilihat," jelas Presiden.
"Bisa 4 kali lipat dibandingkan dengan hutan biasa atau hutan hujan tropis," ujar Presiden.
Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin berdiri di atas lahan seluas 159,58 hektare. Terdiri atas zona perbenihan, zona kelola masyarakat, zona diklat, dan zona koridor pengembangan usaha.
Kapasitas produksi mencapai 16 juta bibit. Di lokasi ini tersedia sejumlah fasilitas seperti area rumah perkecambahan, area rumah produksi, hingga kolam air dan sedimen.
Baca: Jokowi Targetkan Bangun 30 Pusat Persemaian dalam 3 Tahun
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day tahun 2022 yang dilaksanakan di Rumpin bukan tanpa alasan. Menurutnya, hal ini merupakan aksi nyata.
"Terutama dalam upaya pemulihan lahan terdegradasi. Yaitu, melalui penyediaan bibit secara besar- besaran. Penanaman yang terus menerus dan terkontrol. Tumbuh menjadi pepohonan yang akan memperbaiki alam," kata Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News