Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Korupsi dan Inefisiensi Birokrasi Penyebab Daya Saing Industri Rendah

Annisa ayu artanti • 07 November 2016 13:10
medcom.id, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan bahwa aksi korupsi dan inefisiensi birokrasi menjadi penyebab daya saing industri di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Tentu hal semacam ini perlu dibenahi agar daya saing bisa terus meningkat di masa-masa yang akan datang.
 
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani menyebut ada empat faktor yang menyebabkan investor enggan berinvestasi di Indonesia. Keempat faktor tersebut adalah korupsi, inefisiensi birokrasi, kurangnya infrastruktur, dan akses pembiayaan.
 
Baca: Supaya Daya Saing Melompat Lebih Tinggi

"Penyebab berkurangnya daya saing kita adalah ketiga infrasruktur, keempat akses pembiayaan, pertama korupsi, dan kedua inefisiensi birokrasi," kata Rosan, dalam acara Rakernas Kadin Indonesia, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/11/2016).
 
Baca: Menperin: Peningkatan Daya Saing Butuh Dorongan Kawasan Industri
 
Rosan menambahkan, salah satunya industri yang terkena imbasnya adalah industri maritim dan kelautan. Ia menilai seharusnya industri ini menjadi tulang punggung Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun sayangnya, akibat faktor-faktor tersebut maka industri tersebut justru kurang diminati.
 
"Seharusnya indusri kemaritiman dan perikanan menjadi tulang punggung dari perekonomian Indonesia ke depan. Kita mengapresiasi Pemerintah Jokowi dan JK yang telah memprioritaskan dan mencanangkan poros maritim di dunia ada di Indonesia. Hal itu tidak mudah dilakukan," jelas dia.
 
Oleh karena itu, masih kata Rosan, Kadin Indonesia sangat berterima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah melakukan beberapa terobosan untuk menghidupkan kembali industri maritim ini.
 
Baca: Kepala Bappenas Sebut 3 Penyebab Turunnya Daya Saing RI
 
"Kita ketahui bersama KKP sangat luar biasa yang fokus menurunkan illegal fisihing, shock terapy kita lanjutkan. Karena memang yang kita tunggu langkah-langkah berikutnya," ujar dia.
 
Sekadar informasi, pada 2015 lalu, sektor maritim dan perikanan menyumbang pendapatan sebesar Rp165 triliun ke Indonesia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan