Sejumlah pekerja memilah ikan hasil tangkapan nelayan di tempat pelelangan ikan (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Sejumlah pekerja memilah ikan hasil tangkapan nelayan di tempat pelelangan ikan (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Kadin Minta PGN dan PLN Dukung Industri Perikanan

Annisa ayu artanti • 07 November 2016 12:37
medcom.id, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta perusahaan-perusahaan energi pelat merah mendukung dan mendorong industri perikanan. Dukungan dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi penting guna memaksimalkan pertumbuhan industri perikanan di Tanah Air.
 
Baca: Kadin: Kebijakan Kemaritiman Perlu Dioptimalkan
 
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Industri Perikanan Yugi Prayanto. Menurutnya dukungan itu perlu lantaran beberapa daerah di timur Indonesia tidak sepenuhnya merasakan energi layaknya di barat Indonesia. Padahal, kebutuhan energi diperlukan industri perikanan.

Atas dasar itu, Kadin meminta PT PGN (Persero) dan PT PLN (Persero) mendukung program percepatan dan pertumbuhan industri perikanan di Indonesia. Industri perikanan harus didukung dan mendapatkan bantuan agar memiliki kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
 
Baca: Kebijakan Menteri Susi Buat 10.000 Kapal Eks Asing Lari dari Laut RI
 
"Kenapa singgung energi? Karena di timur Indonesia itu, di daerah terpencil itu, tidak ada energi. Jadi percuma saja membangun industri kalau tidak ada listrik dan air bersih. Karenanya kami undang PLN dan PGN," kata Yugi, dalam Rakernas Kadin Indonesia, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/11/2016).
 
Yugi menambahkan dengan dukungan dari perusahaan BUMN maka diharapkan dapat memenuhi pasokan energi di daerah tersebut. Sehingga, industri-industri bisa berjalan dan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sektor tersebut. "Supaya memfasilitasi listrik dan gas. Agar memudahkan investasi di timur Indonesia," ujar Yugi.
 
Baca: KKP: Masih Ada Persoalan Komoditas Udang
 
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengungkapkan hal senada. Ia menyebutkan, salah satu penyebab daya saing industri di Indonesia rendah dibandingkan dengan negara lain adalah kurangnya infrastrukur energi.
 
"Topik ini sangat tepat, karena faktor ketiga dan keempat itu penyumbang daya saing kita rendah adalah infrastruktur dan akses pembiayaan," kata Rosan, seraya menambahkan pembenahan mendasar harus dilakukan dengan penambahan infrastruktur di daerah terpencil sejalan dengan keinginan pemerintah menginginkan Indonesia menjadi poros maritim dunia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan