Menanggapi hal tersebut, Direktur Teknologi dan Infrastruktur PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan, saat ini PGN sudah melaukan peyebaran distribusi gas ke seluruh wilayah di Indonesia. Untuk timur Indonesia, Dilo mengungkapkan, akan menggunakan mekanisme beyond pipeline dalam pendistribusian gasnya.
Baca: Kadin Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur
"Untuk wilayah timur akan kita layani dalam bentuk beyond pipeline. Artinya di luar infrastruktur pipeline," kata Dilo, dalam sebuah diskusi, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin 7 November.
Dilo menjelaskan, penyaluran gas ke wilayah timur Indonesia akan menggunakan moda transportasi laut dan mendistribusikan gas dalam bentuk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG). "Tapi kita akan menggunakan moda transportasi laut dengan menggunakan LNG," imbuh dia.
Baca: Kadin Minta PGN dan PLN Dukung Industri Perikanan
Lebih lanjut, ia menambahkan, PGN telah melakukan pendekatan awal untuk distribusi gas ke timur Indonesia di Pulau Seram, Maluku. PGN akan menjadikan pulau tersebut sebagai penghubung untuk LNG.
"Ini yang kita lakukan di Pulau Seram, Maluku. Kita lakukan pendekatan, ini akan kita jadikan hub energi LNG. Di sana ada beberapa segmen, ada power generating sebesar 11 megawatt (MW). Itu kita konversikan sekitar dua BBTUD. Kemungkinan pemanfaatan gas yang baru enam persen per tahun. Potensi ini kita akan akselerasi di Pulau Seram," jelas dia.
Baca: Pekan Depan, Indonesia akan Digempur Ribuan Investor Asing
Sementara itu, Dilo mengatakan, gas yang disalurkan perseroan sebanyak 1.600 BBTUD. Dari total tersebut sebagian besar berasal ConnocoPhilips yakni sebesar 70 persen. Kemudian 30 persen sisanya berasal dari MedcoEnergi, Chevron, dan Pertamina.
"Saat ini PGN menyalurkan sekitar 1.600 BBTUD, lalu 800 BBTUD untuk transmisi dan 800 BBTUD untuk distribusi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News