Acara ini diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas. Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan ada 350 proyek yang akan ditawarkan pada 18.000 investor yang sudah terdaftar dalam program tersebut.
Dirinya menjelaskan, dengan rencana pembangunan proyek infrastruktur di masa Pemerintahan Jokowi yang membutuhkan dana sebesar USD430 miliar atau Rp5.500 triliun. Namun, tak semuanya bisa didanai oleh APBN maupun APBD.
"Melihat begitu besarnya pendanaan yang dibutuhkan, dan hanya sepertiga yang mampu dipenuhi pemerintah, Kadin menginisiasi acara Infrastructure Investment Week yang tidak hanya melibatkan Indonesia tapi juga ASEAN. Ini akan menjadi showcase program-program infrastruktur pemerintah," kata Rosan dalam konferensi pers di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2016).
Sementara itu, Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro berharap dalam acara ini potensi investor infrastruktur bisa ditarik ke Indonesia sehingga mendatangkan dana segar masuk (inflow) untuk membangun proyek-proyek pemerintah.
"Untuk tanggal 9-11, kita sangat memahami bahwa kebutuhan infrastruktur kita cukup besar. APBN dan APBN hanya bisa menyediakan 41-42 persen dari kebutuhan dana infrastruktur. BUMN pun kalau dipaksakan hanya 22 persen, sisanya swasta," harap Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News