Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan bahwa pemerintah ogah terburu-buru memutuskan untuk ikut serta atau tidak soal TPP. Sebab saat ini, pemerintah tengah menyelesaikan tiga perjanjian perdagangan lainnya sebelum berlanjut membahas TPP.
Baca : Ketidakpastian Brexit ke Perdagangan Indonesia
"Kita masih ada Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economics Partnership Agreement/IA-CEPA), Uni Eropa (EU-CEPA), juga ada AFTA (ASEAN Free Trade Area). Ini tiga-tiganya sedang diproses. Kita selesaikan dulu," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut meminta agar masyarakat dan pengusaha bersabar. Sebab keputusan tersebut sampai saat ini masih dikaji dan dipelajari oleh pemerintah.
"TPP itu kita belum pernah masuk. Kita hanya bermaksud untuk ikut, tetapi akan mempelajari dulu. Kita pelajari dululah. Nanti setelah kita pelajari, kami kasih pendapat," ujarnya.
Di sisi lain, usulan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melakukan kerja sama ASEAN dan Pasific Alliance (APA) sebagai alternatif perjanjian perdagangan bebas TPP yang digagas oleh sejumlah negara Asia dan Pasifik juga diminta Darmin jangan terburu-buru.
baca : Kemendag Masih Bungkam soal Perdagangan Indonesia-AS
"Jangan terburu-buru. Ini semua (perjanjian perdagangan sebelumnya) kan lagi proses dan sedang berjalan," tegasnya.
Seperti diketahui, APA merupakan usulan JK di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Lima, Peru. Saat ini, Pasific Alliance beranggotakan Meksiko, Peru, Chile, dan Kolombia.
Usulan tersebut disuarakan Wapres karena mulai meragukan komitmen Amerika Serikat untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam pakta perdagangan bebas TPP, pasca Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News