Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, kinerja tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang lebih baik, disertai dengan pengelolaan biaya secara disiplin dan tingkat pencadangan yang lebih baik untuk Non Performing Loan (NPL).
"Kami telah menutup 2016 dengan hasil yang baik di tengah kondisi perekonomian dan pasar yang penuh tantangan," kata Taswin, dalam press conference & analyst briefing laporan keuangan 2016, di Sentral Senayan III, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.
Baca: Bos Maybank Tak Khawatir Rencana Pengaturan NIM
Adapun NII tumbuh sebanyak 10,8 persen menjadi Rp6,6 triliun di 2016 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp6,0 triliun. Pertumbuhan NII terjadi karena kedisiplinan Maybank Indonesia dalam melakukan biaya kredit dan pengelolaan dana secara aktif.
"Maybank juga melaporkan peningkatan marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) menjadi 4,6 persen pada Desember 2016 dari sebelumnya sebesar 4,5 persen di 2015," kata Taswin.
Baca: Maybank Indonesia Perkuat Likuiditas di Tengah Perlambatan Kredit
Di sisi lain, biaya overhead Maybank tetap stabil di Rp4,5 triliun untuk tahun keuangan yang berakhir di 31 Desember 2016 dibandingkan dengan di 2015, sebagai hasil dari pengelolaan biaya yang intensif di seluruh operasional dan lini bisnis.
"Upaya pengelolaan biaya yang disiplin ini telah memperbaiki Cost to Income Ratio (CIR) menuju tingkat terendah sebesar 52,9 persen per 31 Desember 2016 dari 55,1 persen pada periode sebelumnya," pungkas Taswin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id