Sebelum acara resmi dibuka, Jusuf Kalla dan Puan Maharani terlebih dahulu bertemu dengan Wakil Presiden Uni Eropa Andrus Ansip pada Senin, 9 Oktober 2017. Mereka membahas potensi kerja sama antara Eropa dengan Indonesia.
Menurut Puan, pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut berjalan responsif dan membuka peluang Indonesia untuk bekerja sama di bidang ekonomi. “Melalui acara Festival Seni Budaya Europalia ini, Indonesia akan mengembangkan peluang kerja sama yang lebih besar,” katanya.
Festival Seni Budaya Europalia yang melibatkan 316 seniman menampilkan pameran barang seni, benda bersejarah, beberapa destinasi wisata, sastra, pemutaran film, performa seni, hingga pertemuan bisnis dengan para pengusaha.
Acara digelar selama empat bulan, Oktober 2017 hingga Januari 2018. Rangkaian kegiatan Festival Seni Budaya Europalia akan diselenggarakan di 7 negara di Eropa, yaitu Belgia, Inggris, Prancis, Polandia, Jerman, Belanda, dan Austria.
Sebelumnya, Puan menjelaskan alasan Indonesia bersedia menjadi penyelenggara festival seni budaya internasional dua tahunan itu karena reputasi dan daya tariknya yang kuat. Untuk perhelatan ini, pemerintah Indonesia harus mengeluarkan biaya sekitar Rp160 miliar.
Ajang tersebut dapat dijadikan promosi pariwisata dan menarik banyak turis mancanegara untuk berkunjung dan menikmati keindahan Indonesia. Festival Seni Budaya Europalia juga dapat dimanfaatkan Indonesia untuk melakukan national branding dengan memperkenalkan simbol maupun identitas negara.
"Dengan adanya Festival Seni Budaya Europalia, diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kekayaan seni dan budaya, agar semakin dikenal oleh dunia internasional khususnya masyarakat Eropa,” ujar Puan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News