Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro. (FOTO: MI/Atet Dwi Pramadia)
Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro. (FOTO: MI/Atet Dwi Pramadia)

Taspen Integrasi Data dengan BPKP

Ade Hapsari Lestarini • 16 November 2016 11:03
medcom.id, Jakarta: PT Taspen (Persero) menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna mengintegrasikan aplikasi data. Kerja sama itu juga untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
 
Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro mengatakan sinergi dan integrasi tersebut menjadi bagian dari strategi pihaknya untuk meningkatkan layanan dan sekaligus kolektabilitas iuran atau premi dari pemerintah daerah.
 
Baca: Taspen Akuisisi Saham Pos Indonesia di Bank Mantap

Pasalnya, BPKP menjalankan fungsi pengawasan keuangan negara, daerah dan pembangunan nasional. Sehingga Ia meyakini ke depan pemerintah daerah akan lebih disiplin dalam membayarkan kewajibannya kepada PT Taspen, sebagai BUMN yang diamanahkan pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan sosial bagi aparatur sipil negara (ASN).
 
"Ini strategi kami, sinergi dengan BPKP. Mereka pasti disiplin melakukan pembayaran," ujar Iqbal, dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (16/11/2016).
 
Lebih lanjut, Taspen saat ini telah memiliki sistem informasi manajemen gaji (Simgaji). Aplikasi data penggajian tersebut telah dimanfaatkan oleh 464 pemerintah daerah. Aplikasi itu akan diintegrasikan dengan sistem informasi manajemen daerah (Simda). Iqbal meyakini integrasi data itu akan memudahkan kedua pihak untuk melakukan pengawasan atas kinerja masing-masing.
 
Baca: Premi Taspen Life Tumbuh 415%
 
Adapun, nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak ditandatangani oleh Dirut PT Taspen dan Kepala BPKP Ardan Adiperdana. Ardan menjelaskan, hingga saat ini sudah 371 pemda yang memanfaatkan Simda untuk mendorong pengelolaan keuangan yang lebih akuntabel. Sedangkan, saat ini tercatat ada 542 pemda di Indonesia.
 
"Simda ini kalau digunakan Pemda maka pengelolaan keuangan bisa dijalankan dengan baik dan transparan," ujarnya.
 
Baca: Taspen Siap Investasi di Proyek Jalan Tol
 
Sinergi dan integrasi data tersebut akan mengakselerasi transparansi tata kelola keuangan daerah. Karena olahan data kedua sistem tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengukur kesesuaian kinerja keuangan daerah. Tak hanya itu, integrasi data itu juga memudahkan pihaknya melakukan mitigasi risiko dalam pengelolaan keuangan daerah.
 
"Belanja pegawai yang diolah Simgaji, output-nya bisa digunakan oleh Simda, sehingga hasilnya pengelolaan keuangan daerah yang lebih accountable," pungkas Ardan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan