"Secara prinsip akan dilakukan transaksi pengalihan saham PT Pos ke Taspen," kata Direktur Utama Bank Mantap, Nixon LP Napitupulu, di Denpasar, Bali, kemarin.
Keputusan itu baru efektif berlaku setelah adanya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah yang diperkirakan memakan waktu berkisar tiga hingga empat bulan.
Baca: Taspen Siap Investasi di Proyek Jalan Tol
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa di Kuta, Bali, Senin (31/10), Bank Mandiri telah menambah kepemilikan saham 1,1% dari 58,25% menjadi 59,44%. Sementara itu, pemegang saham perorangan masih Ida Bagus Made Putra Jendana sebesar 0,56% dan ahli waris mendiang I Made Madia (0,52%). Hal itu terjadi setelah rencana buyback (pembelian kembali saham) minoritas itu telah dibatalkan karena OJK menolak rencana tersebut.
Di sisi lain, Bank Mantap juga telah menambah modal Rp400 miliar di 2016 untuk mengiringi pertumbuhan bisnis yang melampaui proyeksi awal. "Pertumbuhan bisnis jauh lebih tinggi sehingga kebutuhan modal meningkat," kata dia.
Penambahan modal itu setara 249 juta lembar saham baru senilai Rp400 miliar. Selain itu, pada 2017, pemegang saham sepakat menambah modal (right issue) tahap kedua sebesar Rp200 miliar.
Baca: Premi Taspen Life Tumbuh 415%
Bank Mantap mencatatkan kinerja positif, di antaranya dengan melonjaknya aset hingga Rp5,6 triliun, tumbuh 119,6 % hingga akhir Oktober 2016. Dana pihak ketiga (DPK) tercatat naik, yakni Rp4,76 triliun, tumbuh hingga 198,6%. Penyaluran kredit sebesar Rp3,96 triliun, naik 196,6% dengan laba bersih Rp58,7 miliar sebelum pajak, tumbuh 108,5%.
"Dengan right issue, Bank Mantap menjadi bank BUKU 2 atau bank dengan kategori modal inti berkisar Rp1 triliun-Rp5 triliun," pungkas Nixon. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id