Ilustrasi. (FOTO: MI/RAMDANI)
Ilustrasi. (FOTO: MI/RAMDANI)

Indonesia Layak Raih Kenaikan Peringkat S&P

Dwi Tupani • 17 Maret 2017 13:05
medcom.id, Jakarta: Kemajuan dalam reformasi fiskal dapat mendorong lembaga pemeringkat S&P untuk kembali meraih peringkat kredit Indonesia menjadi investment grade tahun ini. Reformasi fiskal yang dilakukan Indonesia diperkirakan akan memicu arus modal masuk ke perekonomian terbesar di Asia Tenggara.
 
Demikian disampaikan ekonom dan manajer investasi kepada CNBC, Jumat 17 Maret 2017. Seperti diketahui, S&P merupakan satu-satunya penilaian utama lembaga untuk mengklasifikasikan utang Indonesia satu notch di bawah investment grade, juga dikenal sebagai 'sampah'. Saingan Fitch dan Moody baik tingkat Indonesia sebagai investment grade dan baru-baru ini merevisi outlook untuk Indonesia positif dari stabil.
 
Baca: S&P Beri Sinyal Peringkat Indonesia Naik Jadi Investment Grade

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Indrawati, dalam sebuah wawancara dengan CNBC September 2016 lalu, mengisyaratkan bahwa upgrade terhadap peringkat utang Indonesia oleh S&P sudah hampir pasti, namun dirinya bukanlah pihak yang menentukan langkah yang akan diambil lembaga tersebut.
 
Indonesia gagal meraih penaikan rating S&P karena meningkatnya kredit bermasalah. Snalis utama S&P untuk Indonesia Kyran Curry menegaskan, peringkat Indonesia pada Juni 2016 ialah BB+ dengan outlook positif.
 
Ketika dihubungi oleh CNBC, juru bicara S&P mengatakan lembaga itu tidak berencana apapun penilaian langsung perubahan luar pembaruan penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Juni.
 
Baca: Peringkat S&P Tanda Pasar Modal Diliputi Gangguan Jangka Pendek
 
"S&P adalah outlier, dan saya akan berpikir mereka akan serius merenungkan rating mereka," kata Manajer portofolio dengan kelompok pasar ekuitas NN Investment Partners, Smriti Shekhar.
 
"Ada yang layak mendalam di pasar dan fundamen ekonomi ialah pada pijakan yang kuat saat ini vis-à-vis saldo devisa. Ada tingkat yang wajar kepercayaan implisit dalam struktur yang sekarang dibandingkan 15 tahun yang lalu."
 
Seperti diketahui, pasar mengapresiasi program amnesti pajak khusus dan belanja infrastruktur janji Presiden Indonesia Joko Widodo, yang telah membantu mengimbangi beberapa kerusakan yang dilakukan oleh runtuhnya harga komoditas dan pascapemilu AS, serta tingkat imbal hasil US treasury.
 
"Kami berharap S&P untuk meng-upgrade rating Indonesia menjadi investment grade dalam waktu dekat," kata Neeraj Seth, Kepala Kredit Asia di BlackRock, yang mengawasi dana kelolaan USD5,1 triliun.
 
"Indonesia memiliki track record yang kuat dari disiplin fiskal dan pemerintah telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap reformasi melalui subsidi BBM rasionalisasi dan paket kebijakan beberapa sejak September 2015."
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan