Hal tersebut dikatakan Director Sovereign and International Public Finance Ratings S&P Global Ratings Kyran Curry, usai bertemu dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution, Rabu (11/5/2016). Adapun pertemuan S&P dengan Menko Darmin salah satunya dilakukan untuk membicarakan masalah ekonomi Indonesia.
"Ada kemungkinan untuk menaikkan peringkat (Indonesia) lebih tinggi lagi nanti (ke level investment grade)," kata Kyran, ditemui di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Kendati demikian, pihaknya tentu akan menilai lebih dalam hasil kajian ulang yang didapatkan dari berbagai pihak, terutama tentang kondisi perekonomian Indonesia. "Tapi kami masih memeriksa lagi kemungkinan itu, dan melihat kembali data dan setelah itu baru bisa menyampaikan pernyataan resmi pada minggu depan," jelas dia.
Kyran menambahkan, pihaknya sangat senang mendengarkan penjelasan dari Pemerintah Indonesia terkait perekonomian Indonesia saat ini. Ia mengaku telah bertemu beberapa pejabat penting pemerintahan untuk mendapatkan konfirmasi mengenai kondisi ekonomi Indonesia, termasuk dari Menko Perekonomian Darmin Nasution.
"Dia sangat positif dalam melihat kemajuan ekonomi Indonesia, dan kami sangat senang dengan kejujuran dan kefasihan terkait penguasaan bahan yang kami tanyakan," jelas dia.
Sampai dengan saat ini, dari seluruh lembaga rating dunia yang ada hanya dari S&P saja Indonesia belum mendapatkan peringkat investment grade. Posisinya masih BB+ dengan positive outlook yang didapatkan pada Mei tahun lalu dari outlook stable.
Dalam kunjungan ke Kantor Darmin, Kyran didampingi oleh Analytical Manager At S&P Anna Hughes; Associate Director of Sovereign and International Public finance Ratings Yeefarn Phua; Director Public Sector and Development Organizations, Corporate and Institutional Client, ASEAN, Standard Chartered Bank Scott Wong; dan Economist Asia-Pacific At S&P Vincent Conti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News