Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Negosiasi Buntu, AS Berpotensi Perpanjang Batas Utang AS, Ini Alasannya!

Antara • 24 Mei 2023 09:01
New York: Seorang pakar dari Universitas Georgetown mengungkapkan Amerika Serikat (AS) kemungkinan besar memiliki perpanjangan jangka pendek dari batas utang karena tidak ada dasar untuk kesepakatan bipartisan.
 
"Mungkin akan ada kesepakatan untuk memperpanjang batas utang AS dalam waktu sekitar dua bulan dan negosiasi batas utang akan berlanjut hampir sepanjang musim panas," kata David A Super, seorang profesor hukum dan ekonomi di Georgetown University Law Center, dilansir dari Antara, Rabu, 24 Mei 2023.
 
Ia mengatakan perpanjangan batas utang jangka pendek sangat mungkin terjadi dan akan segera terwujud. "Kesepakatan itu mungkin, tapi saya pikir ada peluang bagus kita tidak akan mendapatkan kesepakatan dan ada juga peluang bagus Ketua DPR dari Partai Republik (Kevin) McCarthy menyetujui kesepakatan dan kemudian anggotanya menolaknya," kata Super.

Karena Demokrat tidak akan mendukung pengurangan defisit untuk membayar pemotongan pajak yang mendorong kembali defisit dan Partai Republik tidak akan menyetujui apapun yang membatasi pemotongan pajak, jadi sebenarnya tidak ada dasar untuk kesepakatan, menurut Super.
Baca: Ngeri, Resesi hingga Jutaan Pekerjaan Bakal Hilang Jika AS Gagal Bayar Utang!

Super menambahkan fundamental tidak mendukung kesepakatan karena McCarthy tidak mendapat dukungan dari anggotanya untuk membuat konsesi yang signifikan.
 
Ia mengatakan pembicaraan pagu utang saat ini mengikuti pola yang sangat akrab di awal dengan kedua belah pihak mengeluh tentang posisi negosiasi pihak lain, diikuti dengan pertemuan konstruktif dan mengeluh lagi tentang tuntutan pihak lain yang tidak masuk akal.
 
"Kemudian kami akan memiliki perpanjangan jangka pendek, dan kami akan mengulangi siklus ini. Saya rasa kami tidak banyak belajar dari ini," kata Super.

 
Sangat diharapkan Presiden AS Joe Biden akan meminta Amendemen ke-14 Konstitusi AS dan menyatakan batas utang tidak konstitusional setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan.
 
"Batas waktu dalam pembicaraan plafon utang pasti dapat mengganggu ketenangan pasar keuangan dalam jangka pendek dan itu menempatkan pekerjaan dalam risiko," Super memperingatkan.

Jika AS resesi, berdampak ke seluruh dunia

Jika Amerika Serikat mengalami resesi, tambahnya, karena kesalahan penanganan plafon utang atau karena alasan lain, hal itu tentu akan berdampak besar pada negara-negara berkembang di seluruh dunia.
 
"Banyak dari mereka sudah berada di bawah tekanan besar karena perang antara Rusia dan Ukraina. Dan ini pasti akan memperburuk keadaan mereka," katanya.
 
Dirinya mengatakan meski memang ada kebutuhan untuk membatasi pengeluaran defisit, plafon utang bukanlah cara untuk melakukannya. Cara untuk mengendalikan pengeluaran defisit adalah dengan membatasi pengeluaran dan pemotongan pajak yang berlaku terus-menerus dan mencegah Amerika Serikat mengambil kewajiban ini sejak awal.
Baca: Kemarin IMF, Kini Bank Dunia Bawa Kabar Buruk Jika AS Gagal Bayar Utang!

"Begitu kita mengambilnya, kita harus membayar tagihan. Seharusnya tidak ada pilihan tentang itu," kata Super.
 
Sekarang, lanjutnya, dengan pihak-pihak yang sangat terpolarisasi, mereka bekerja sama dalam hal-hal yang semakin sedikit daripada sebelumnya. "Situasi hanya akan berubah jika satu pihak mendapatkan kendali dan dominasi yang cukup dan pihak lain merasa harus memoderasi pendekatannya," kata Super.
 
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menjelaskan Amerika Serikat sangat mungkin gagal membayar kewajiban pemerintah pada awal Juni dan berpotensi paling cepat 1 Juni jika Kongres gagal menaikkan atau menangguhkan batas utang. Sedangkan Gedung Putih dan Partai Republik sedang dalam proses negosiasi tentang plafon utang dan pengeluaran anggaran.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan