Selama berminggu-minggu pembuat kebijakan AS, bankir, dan Gedung Putih telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat berada di jurang gagal bayar, sebuah langkah yang dapat membuat negara itu jatuh ke wilayah yang tidak diketahui dengan konsekuensi drastis. Hal itu termasuk resesi yang membayangi dan kemungkinan penularan keuangan global.
Gagal bayar utang
Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan memperkirakan negara tersebut dapat gagal membayar utangnya pada 15 Juni jika anggota parlemen gagal menyepakati kesepakatan dengan Biden untuk menaikkan batas pengeluaran pemerintah saat ini."Kita seharusnya tidak berada di sini. Kongres gagal menaikkan batas utang pada saat gagal bayar, kita akan mengalami resesi dan itu akan menjadi bencana besar. Amerika Serikat tidak pernah gagal bayar utangnya –dan kami tidak bisa," kata Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo, dilansir dari The Business Times, Jumat, 19 Mei 2023.
Baca: Ssstt Investor Saham Bisa Lebih Mudah Cari Cuan via Fitur Ini, Minat? |
Biden telah menyatakan keinginan untuk kenaikan bersih dari plafon utang, tetapi Partai Republik bersikeras setiap perpanjangan otoritas pinjaman negara, yang saat ini dibatasi hingga USD31,4 triliun, disertai dengan pembatasan pengeluaran yang substansial.
Putaran baru pembicaraan plafon utang yang sangat dinantikan antara Biden dan para pemimpin Republik, termasuk Ketua DPR Kevin McCarthy, ditunda. Adeyemo mengakui negosiasi tingkat staf yang konstruktif sedang mengalami kemajuan, tetapi dia menolak pernyataan Partai Republik bahwa Biden tidak ingin mengekang pengeluaran federal.
"Presiden menyusun rencana yang mencakup keringanan utang USD3 triliun selama 10 tahun," tutup Adeyemo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News