Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto: Dokumen Bank Indonesia.
Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto: Dokumen Bank Indonesia.

BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Ini 2,7%, Bagaimana dengan Indonesia?

Annisa ayu artanti • 21 September 2023 15:24
Jakarta: Ketidakpastian perekonomian global yang tetap tinggi membuat Bank Indonesia tidak mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi global yaitu masih sama di level 2,7 persen.
 
"Pertumbuhan ekonomi global 2023 diperkirakan tetap sebesar 2,7 persen dengan kecenderungan ekonomi Tiongkok yang melambat dan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang semakin kuat," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis, 21 September 2023.
 
Dia menjelaskan perlambatan ekonomi Tiongkok yang terjadi disebabkan oleh pelemahan permintaan domestik karena keyakinan konsumen, utang rumah tangga, dan permasalahan sektor properti, di tengah penurunan ekspor akibat perlambatan ekonomi global.  
 
Baca juga: Duh! PDB Bisa Turun hingga 1,24% JIka Tak Cegah Perubahan Iklim 

Sementara kuatnya ekonomi AS didukung oleh konsumsi rumah tangga seiring dengan kenaikan upah dan pemanfaatan ekses tabungan (excess savings).

Dalam kondisi itu, lanjut Perry, inflasi di negara maju masih tetap tinggi karena berlanjutnya tekanan inflasi jasa, keketatan pasar tenaga kerja, dan meningkatnya harga minyak.
 
Perkembangan tersebut mendorong tetap tingginya suku bunga kebijakan moneter di negara maju, terutama Federal Funds Rate (FFR) AS, yang mengakibatkan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
 
"Akibatnya, tekanan aliran modal keluar dan pelemahan nilai tukar di negara berkembang semakin tinggi, sehingga memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif rambatan global tersebut, termasuk di Indonesia," jelas dia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia

Sementara itu, dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik ditopang oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan masyarakat yang masih tinggi, termasuk generasi muda yang meningkatkan konsumsi jasa.
 
Kinerja investasi tetap baik sejalan dengan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional. Ekspor melambat seiring pelemahan permintaan global dan turunnya harga komoditas, di tengah ekspor jasa yang cukup kuat.
 
Baca juga:  Mau Jadi Negara Maju di 2045, RI Butuh Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7% per Tahun

Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh beberapa lapangan usaha sektor jasa, seperti Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
 
Hasil survei Bank Indonesia terkini juga mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, seperti keyakinan konsumen yang tinggi, penjualan eceran yang positif, indikator dini Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang berada di zona ekspansi, serta penjualan semen yang meningkat.
 
"Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran proyeksi pada 4,5-5,3 persen," ucap dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan