"Dengan diputuskan dari Menkeu, maka memberi sinyal, bahwa analisis terhadap ekonomi Indonesia harus objektif," ucap Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo ditemui di komplek Gedung BI, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Perry pun meminta seluruh riset harus sesuai fakta. Saat ini, dia mengakui jika respons pelaku pasar dunia terhadap ekonomi Indonesia masih cukup positif.
Baca: Revisi Aturan, Sri Mulyani Perketat Pergerakan Dealer Utama SUN
"Saya kira pandangan luar negeri itu menunjukkan confident pasar masih tinggi, dilihat arus modal asing yang masuk. Kami langsung terima investor khususnya jangka panjang itu positif. Dan terbukti arus modal asing di awal tahun baik," jelas Perry.
Hal tersebut terlihat dari arus capital inflow masih cukup tinggi sejak 1-9 Januari. Bahkan, nilainya hampir mencapai Rp9 triliun atau setara USD700 juta. "Kondisi itu telah berkontribusi pada stabilitas kurs. Makanya rupiah bergerak relatif baik, hari ini cenderung menguat," tukas dia.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memutuskan kerja sama dengan JPMorgan. Bank yang berasal dari AS tersebut selama ini berlaku sebagai agen penjual Surat Utang Negara (SUN) di Indonesia. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutus kontrak kerja sama dengan JP Morgan Chase Bank sebagai bank persepsi.
Baca: JPMorgan Sudah Sering Rugikan Indonesia
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemutusan hubungan kerja sama investment bank ini salah satunya karena tak ada keuntungan yang didapat Indonesia dari hasil riset yang mereka lakukan. Padahal, kata Ani, tujuan dari sebuah hubungan kerja sama adalah saling menguntungkan semua pihak.
"Pemerintah Indonesia melakukan kerja sama karena menganggap bahwa ini akan saling menguntungkan untuk kita dan partner kita," kata Ani.
Selain itu, harus dilakukan secara simetris yakni berdasarkan prinsip profesionalisme, akuntabilitas, bertanggung jawab, berkualitas, dan memiliki kredibilitas. Apalagi kata Ani, JP Morgan merupakan lembaga besar yang tentunya memiliki tanggung jawab lebih besar dari sisi kualitas maupun kemampuan untuk menciptakan kepercayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News