Direktur Strategi dan Portfolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Scenaider Siahaan mengatakan, Pemerintah sudah berulangkali mengingatkan kepada JPMorgan untuk tidak berbuat hal yang sama, namun nyatanya masih tetap melakukanya.
"Sepertinya internalnya JPMorgan kurang koordinasi," kata Scenaider, Jakarta, Rabu (4/1/2016).
baca : Tanggapi Sikap Pemerintah Putuskan Kerja Sama, JPMorgan Berusaha Berdamai
Kejadian tersebut pernah terjadi 2008 silam, pada saat Sri Mulyani Indrawati menjabat sebagai Menteri Keuagan di KIB I. Saat itu Sri Mulyani memberikan teguran serupa atas hasil riset JP Morgan yang merekomendasikan para investor menghindari pembelian obligasi yang diterbitkan oleh Indonesia. Pada saat itu pasar keuangan global memang tengah terguncang akibat krisis ekonomi yang melanda negeri Paman Sam.
Teguran juga kembali dilontarkan oleh mantan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro pada 2015. Bambang pernah memprotes JP Morgan karena risetnya dinilai merugikan Indonesia. Dalam riset yang dirilis 20 Agustus 2015, JP Morgan merekomendasikan agar investor mengurangi kepemilikan di surat utang Indonesia. Sebab, penilaian risiko aset portofolio Indonesia semakin meningkat.
Sekarang, lanjut Scenaider hal serupa kembali dilakukan JPMorgan pada tahun ini. JPMorgan sebagai dealer utama surat utang negara (SUN) yang seharusnya bertugas untuk menawarkan dan mencari pembeli surat utang Indonesia, malah merekomendasikan investor untuk menjualnya. Hal tersebut justru merugikan Indonesia.
"Mana mau kan investor beli (surat utang kita). Kan kita yang rugi. Dibalik itu dia diam-diam beli SBN dengan murah lalu menjual lagi. kita jadi mainan aja," ujar dia.
Namun, kendati demikian, Scenaider enggan menyebutkan kisaran angka kerugian akibat ulah JPMorgan yang harus ditanggung Pemerintah Indonesia.
"Angkanya enggak bisa kita perkirakan, tapi biasanya investor JPMorgan sama dengan investor agen penjual lainnya Jadi kalau tetap mau beli SBN mereka investor akan lewat agen atau primary dealer lain," jelas Scenaider.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News